Bungkam Western Australia All Star, Tanda Chemistry Persebaya Sudah Matang?

Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Bungkam Western Australia All Star, Tanda Chemistry Persebaya Sudah Matang?
Persebaya Surabaya vs Western Australia All Star. (persebaya.id)

Langit malam di Sam Kerr Football Centre, Perth, menjadi saksi kekuatan Persebaya Surabaya yang tampil trengginas dalam laga uji coba melawan Western Australia All Star, Rabu (9/7/2025) waktu setempat.

Duel yang langsung dimulai dengan tensi tinggi ini sempat berakhir tanpa gol di babak pertama. Kedua tim sama-sama menampilkan permainan ngotot, saling jual beli serangan sejak menit awal. Namun hingga turun minum, papan skor tetap menunjukkan angka 0-0.

Pasukan Bajol Ijo membuka peluang pertama di menit ke-5. Gali Freitas mengirimkan umpan akurat ke arah Malik Risaldi yang berdiri bebas. Sayangnya, penyelesaian Malik masih bisa digagalkan oleh kiper lawan, Adrian Sinagara, yang tampil solid sepanjang babak pertama.

Francisco Rivera mencoba peruntungannya di menit ke-19 lewat sepakan kaki kiri dari luar kotak penalti. Sepakan itu mengarah ke tiang jauh, tapi lagi-lagi Adrian mampu melakukan penyelamatan gemilang.

Tuan rumah membalas pada menit ke-28 melalui Sean Mcmanus, tetapi tembakannya melenceng dari sasaran. Persebaya hampir saja memecah kebuntuan di menit ke-41 lewat tembakan keras Sadida Nugraha, tapi upaya itu juga digagalkan oleh barisan belakang Western Australia.

Babak pertama berakhir dengan tensi tinggi tapi minim produktivitas. Namun segala sesuatunya berubah setelah turun minum. Memasuki babak kedua, tim asuhan Eduardo Perez tampil jauh lebih agresif. Tempo permainan meningkat, dengan tekanan bertubi-tubi yang mereka lancarkan ke lini belakang lawan.

Menit ke-58 menjadi awal dari dominasi Green Force. Gali Freitas kembali jadi kreator lewat tusukan dari sisi kanan, memberikan umpan terobosan untuk Malik Risaldi. Sepakan Malik sayangnya masih melebar di atas mistar.

Namun hanya tiga menit berselang, Francisco Rivera akhirnya membuka keran gol. Serangan yang dibangun lewat kombinasi Bruno Moreira dan Gali Freitas berbuah manis. Gali memberikan umpan matang ke muka gawang yang langsung disambar Rivera. Skor 0-1 untuk Persebaya.

Empat menit kemudian, serangan balik cepat kembali mengancam gawang tuan rumah. Malik nyaris menggandakan keunggulan setelah menerima umpan lambung dari Gali, tapi peluang itu tak berujung gol.

Pelatih Eduardo Pérez tak tinggal diam. Ia melakukan rotasi pemain besar-besaran untuk menjaga intensitas permainan. Oktafianus Fernando, Sheva Kardanu, Randy May, Alfan Suaib, Dimas Wicaksono, hingga Ichas Baihaqi masuk menggantikan pemain utama.

Pergantian tersebut terbukti efektif. Lini tengah tetap solid, dan serangan tetap hidup. Menjelang laga usai, Rizky Dwi tampil sebagai penentu kemenangan dengan gol indah dari luar kotak penalti. Bola tembakannya melambung tajam dan menghujam jala lawan tanpa bisa diantisipasi kiper. Skor 0-2 pun bertahan hingga peluit akhir.

Tanda Positif di Balik Kemenangan Persebaya Surabaya

Kemenangan tersebut bukan sekadar hasil uji coba biasa. Ada sinyal kuat bahwa Persebaya sudah berada pada jalur yang tepat menuju Super League 2025/2026.

Dari sisi performa, kerja sama antar pemain, terutama di lini serang sudah tampak padu. Francisco Rivera, Gali Freitas, dan Bruno Moreira mampu membangun pola serangan yang efisien dan efektif.

Secara taktik, tim juga menunjukkan kematangan. Mereka mampu mengontrol tempo permainan, memanfaatkan celah, dan bertahan dengan disiplin saat dibutuhkan.

Mental bertanding pun mulai terasah. Meski bermain tandang di luar negeri dan menghadapi lawan yang cukup kuat, Persebaya Surabaya mampu tampil dominan dan tak terintimidasi oleh atmosfer pertandingan.

Ini bisa dinilai sebagai langkah positif dalam proses panjang membentuk skuad ideal. Kehadiran pemain baru seperti Mihailo Perovic, striker asal Eropa Timur, juga diyakini akan menambah tajam lini depan di laga-laga mendatang.

Lebih dari sekadar skor, kemenangan atas Western Australia All Star membawa dampak pada kepercayaan diri tim dan suporternya, Bonek. Ini menjadi semacam pernyataan bahwa Green Force bukan hanya siap bertanding, tetapi juga bersaing.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak