Sebuah keputusan aneh yang cenderung penuh tendensi kembali dilakukan oleh induk sepak bola benua Asia, AFC terkait dengan penentuan tuan rumah babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde keempat.
Hanya beberapa waktu saja setelah perilisan secara resmi rangking FIFA, konfederasi sepak bola benua kuning tersebut langsung bergerak cepat dengan mengeluarkan pot seeding bagi enam kontestan ronde keempat babak kualifikasi.
Sepertimana diunggah oleh akun instagram @seasiagoal (11/7/2025), penempatan pot unggulan yang dirilis oleh AFC sendiri tak mengalami perubahan seperti yang telah mereka "rencanakan" beberapa waktu lalu.
Dua tim asal Jazirah Arab, yakni Qatar dan Arab Saudi berada di pot pertama, kemudian Irak dan Uni Emirat Arab di pot kedua, sementara Indonesia bergandengan dengan Oman berada di pot ketiga.
Konstelasi pembagian pot unggulan ini tentunya semakin menguatkan tendensi dari AFC yang mana dengan menempatkan Arab Saudi dan Qatar di pot unggulan pertama, mengindikasikan bahwa kedua negara tersebut akan tetap didaulat untuk menjadi tuan rumah.
Memang, dalam penentuan negara yang berhak untuk menjadi tuan rumah di ronde keempat kualifikasi ini, AFC sendiri terkesan "mencla-mencle" alias tidak konsisten. Pada awalnya, sepertimana dirilis oleh laman resmi mereka sendiri, yakni the-afc.com (1/7/2023), posisi tuan rumah akan diberikan kepada dua negara di peringkat ketiga dan keempat seluruh grup yang menjadi penampil terbaik ronde ketiga kualifikasi.
Namun, belum juga ronde ketiga selesai digelar, AFC sudah merubah format penentuan tuan rumah ronde keempat melalui mekanisme bidding. Tentu saja keputusan AFC pada medio Mei-Juni lalu itu membuat para kontestan ronde ketiga sumringah. Sehingga tak mengherankan jika pada akhirnya, Indonesia, Irak, Uni Emirat Arab dan China, langsung melakukan persiapan bidding tuan rumah.
Namun, lagi-lagi AFC tak konsisten. Ketika keempat negara tersebut di atas sudah melakukan bidding, induk sepak bola Asia tersebut secara sepihak memutuskan bahwa mereka menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak selanjutnya.
Setelah didesak, AFC menyatakan bahwa kedua negara tersebut berhak menjadi tuan rumah karena memiliki peringkat FIFA terbaik dari enam kontestan, di mana Qatar berada di posisi ke-53, sementara Arab Saudi di peringkat ke-58.
Namun, rilisan peringkat FIFA terbaru di tanggal 10 Juli 2025 kemarin membuat AFC kembali tertampar. Sepertimana dilansir laman FIFA, pada peringkat FIFA terbaru bulan Juli ini, Irak berhasil melakukan take-over peringkat Arab Saudi.
Irak kini berada di peringkat ke-58 dunia, sementara Arab Saudi turun satu peringkat ke posisi 59 dunia. Sehingga, secara otomatis dua tim dengan peringkat teratas saat ini adalah Qatar dan Irak, bukan Qatar dengan Arab Saudi.
Sebuah kenyataan yang seharusnya menggugurkan alasan AFC yang memilih tuan rumah ronde keempat karena berdasar peringkat FIFA bukan? Namun ternyata, AFC tetap bersikukuh dan tetap memplot dua negara tersebut sebagai tuan rumah ronde keempat ini!
Alasannya? Yah, terkesan cukup aneh untuk ditelaah. Pasalnya, sepertimana dijelaskan oleh akun instagram @seasiagoal, AFC bersikukuh menetapkan Qatar dan Arab Saudi sebagai dua negara tuan rumah, karena ranking FIFA "istimewa" di tanggal 13 Juni 2025 lalu.
"The playoff’s based on FIFA rankings (June 13 update)." tulis penjelasan akun @seasiagoal dalam unggahannya tersebut.
Padahal, jika kita melihat data yang ada di laman rangking FIFA (inside.fifa.com/fifa-world-ranking/men), induk sepak bola dunia tersebut tak merilis peringkat untuk bulan Juni 2025.
Sebelum merilis peringkat para membernya pada tanggal 10 Juli 2025 kemarin, FIFA hanya merilis daftar peringkat dunia terakhirnya pada tanggal 3 April 2025, dan tak ada rilisan untuk bulan Juni.
Terkesan aneh, bukan?