Marco Bezzecchi menghadapi akhir pekan balapan yang penuh rasa campur aduk di GP Jerman 2025. Sejak awal, performanya tampak menjanjikan ketika dia berhasil mengamankan posisi start di baris terdepan, tepatnya di urutan ketiga.
Saat sprint race digelar, Bezzecchi langsung menunjukkan kelasnya. Ia mampu melesat di depan setelah memanfaatkan kesalahan Marc Marquez yang terlalu melebar di tikungan pertama, membuatnya memimpin jalannya balapan hampir di setiap lap.
Sayangnya, meski sudah begitu dekat dengan kemenangan, nasib berkata lain. Di putaran terakhir, Marquez yang sempat tercecer hingga posisi kelima perlahan bangkit dan akhirnya menyalip Bezzecchi jelang garis finis.
Bezzecchi pun harus puas menyelesaikan sprint race sebagai runner-up. Meski begitu, penampilannya tetap patut diacungi jempol karena mampu meladeni tekanan dari salah satu pembalap paling berpengalaman di grid.
Memasuki main race, Bezzecchi berusaha melanjutkan tren positifnya dengan start yang cukup solid. Ia menempel ketat barisan depan dan sempat menempati posisi kedua.
Namun, lagi-lagi keberuntungan tidak berpihak pada Bezz, motor yang ia tunggangi tiba-tiba jatuh membawa tubuhnya ke gravel, Bezz pun gagal menyelesaikan balapan.
"Saya mengerem dengan cara yang hampir sama seperti di putaran pertama, tapi dengan tenaga yang lebih kecil dan begitu roda belakang sejajar dengan roda depan, saya mengalami sedikit understeer tepat di titik aspal menurun. Saya perlahan kehilangan kendali roda depan dan sayangnya tidak bisa menyelamatkan kecelakaan itu. Saya mengendalikan balapan dengan baik, tapi saya melakukan kesalahan kecil itu," ujar Bezzecchi, dilansir dari laman GPOne.
Usai insiden tersebut, Bezzecchi mengaku merasa kesal pada dirinya sendiri karena menilai kejadian itu murni akibat kesalahannya. Namun, dia memahami kondisi di mana dia tidak bisa terus menerus memacu kecepatannya.
"Saya tidak bisa mengungkapkan apa yang saya pikirkan. Saya benar-benar kecewa pada diri sendiri, meskipun itu sesuatu yang bisa terjadi dalam balapan seperti ini, di mana Anda tidak bisa terus menerus memacu. Ban ini, motor ini, semuanya dirancang untuk mencapai batas maksimal, jika tidak, lebih mudah untuk membuat kesalahan," tambahnya.
Walau kecewa berat, pembalap asal Italia tersebut tetap berusaha berpikir positif. Menurutnya, secara keseluruhan tim telah menunjukkan progres signifikan selama akhir pekan di Sachsenring. Kecepatan motor dan set up yang mereka temukan membuatnya semakin percaya diri menatap seri berikutnya.
Bezzecchi pun sudah memalingkan fokusnya ke GP Ceko mendatang. Ia mengungkapkan antusiasmenya untuk segera bekerja sama kembali dengan Jorge Martin, rekan setimnya yang akan kembali menemaninya berbagi garasi di Brno, usai absen yang cukup panjang.
"Pasti baik untuknya (Martin). Saya juga akan baik, dia pembalap yang fantastis dan kami akan memiliki lebih banyak data dan motivasi. Kita semua tahu Martin. Pasti baik baginya untuk kembali dan bagi Aprilia untuk menyambutnya kembali," papar Bezzecchi.
Kehadiran Martin disebutnya bisa memberikan motivasi tambahan bagi tim untuk terus berkembang. Bezzecchi berharap di Brno nanti, ia mampu menuntaskan balapan dengan hasil yang lebih baik dan menebus kesalahan yang terjadi di Jerman.
Sejauh ini Marco Bezzecchi berhasil menjadi pembalap non-Ducati yang penampilannya paling memikat setelah Fabio Quartararo.
Bezz berhasil memenangkan GP Inggris 2025 lalu, menyabet 2 podium di GP Belanda, serta hampir mengalahkan Marc Marquez di sesi sprint GP Jerman kemarin. Jika Bezz tampil prima, bukan tidak mungkin dia bisa meraih kemenangan kedua musim ini.