Posisi di Futsal, Saat Semua Punya Peluang untuk Unjuk Gigi di Lapangan

Hikmawan Firdaus | Ellyca S.
Posisi di Futsal, Saat Semua Punya Peluang untuk Unjuk Gigi di Lapangan
Ilustrasi Futsal (Pexels/Franco Monsalvo)

Futsal makin hari makin keren aja. Anak-anak yang biasanya cuma main di lapangan seadanya, sekarang bisa unjuk gigi di lapangan besar, seperti AXIS Nation Cup. Semuanya bisa ikutan, semuanya punya peluang.

Suara para juara pun bisa diraih siapa pun asal punya bakat. Bahkan nggak cuma di lapangan, kalau buat jago nulis, kamu bisa ikutan kompetetisi menulis. Lalu bagi yang suka eksis di Instagram, kamu juga bisa adu kostum supporter kreatif dan unik. Bahkan, kamu juga bisa adu jingle terbaik. Semua infonya bisa dicek di anc.axis.co.id dan axis.co.id.

Makanya, untung aja kemarin sebelum penutupan pendaftarannya, masih banyak yang sempat ikutan. Agak mepet, tapi orang kita biasanya emang suka di detik-detik terakhir, kan?

Ngomong-ngomong soal futsal, ada yang punya posisi favorit tertentu, nggak?

Karena ukuran lapangannya yang kecil dan permainan yang cepat, jadi pemain sering melakukan rotasi posisi agar mengoptimalkan strategi dan fleksibilitas tim. Mulai dari anchor, flank (sayap), pivot, sampai kiper. Namun ternyata, biar kekuatannya maksimal, harus tahu strateginya. Terus juga  tahu kelebihan dan kelemahan diri sendiri biar bisa jadi kekuatan tim.

Seperti misalnya posisi di futsal sebagai kiper. Dia adalah orang yang bertugas menjaga gawang dan juga menjadi satu-satunya orang yang diperbolehkan memegang bola dengan tangan di area sendiri. Kiper juga bisa maju membantu serangan saat situasi diperlukan. Meski kelihatannya nggak terlalu banyak bergerak seperti pemain lainnya, posisi kiper ini menjadi kunci dari keberhasilan tim.

Lalu anchor, yang posisinya adalah gabungan antara pemain bertahan dan gelandang. Tugas mereka adalah menjaga pertahanan sekaligus mengatur serangan tim. Jadi dia harus pandai menguasai bola dan juga menjadi pemain pertama yang memulai serangan dari belakang.

Kemudia flank (sayap). Dalam permainan futsal, biasanya ada dua flank, di kiri dan kanan lapangan. Dimana flank tugasnya membantu serangan dan menjadi penghubung antara anchor dan pivot. Dengan tugas ini, flank tentu harus punya kecepatan dan kontrol bola agar bisa membuka peluang gol.

Terakhir yaitu pivot. Mereka adalah orang dengan posisi pemain terdepan atau penyerang yang fokus mencetak gol. Pivot bertugas mengubah peluang dari flank menjadi gol dan sering menjadi target utama pertahanan lawan. Dengan tugas seperti ini, pivot tentu harus kuat secara fisik dan cepat mengambil keputusan.

Makanya, futsal itu bukan cuma sekadar olahraga atau permainan bola. Namun ada banyak aspek di dalamnya. Mulai dari kerja sama tim, tanggung jawab dengan tugas masing-masing, komunikasi dan satu visi misi, kecepatan mengambil keputusan, hingga menguasai emosi saat kalah dan diprovokasi. Jadi tak heran kalau kita bisa banyak belajar dari lapangan 38x18 meter dalam durasi 40 menit ini.

Selain itu, futsal juga bisa jadi ajang melepas stres dari tugas, ujian, hingga pekerjaan. Karena sama seperti olahraga yang lain, futsal bisa membuatmu rileks sejenak, melepas hormon bahagia, dan menahan hormon stres.

Bahkan walau tidak ikut bertanding, menonton futsal juga menjadi hiburan favorit banyak orang. Seperti di AXIS Nation Cup besok. Pasti banyak orang yang datang untuk mendukung tim sekolahnya masing-masing. Selain itu, di luar ajang ini, futsal memang sering menjadi hiburan rutin yang murah meriah di banyak tempat.

Semua orang bisa berteriak, bersorak, tertawa, dan merasakan ragam emosi bersama-sama. Di kesempatan ini tentu bisa sebagai penonton belajar untuk meregulasi emosi agar menjadi hal yang positif. Sehingga setelah pertandingan berakhir, kita kembali merasa segar apa pun hasil di lapangan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak