Kembalinya Marc Marquez di MotoGP musim 2025 ini benar-benar menghadirkan suasana yang berbeda. Setelah bertahun-tahun berjuang dengan cedera, kini juara dunia enam kali itu tampil sangat kompetitif dan menunjukkan kemampuannya sejak seri pertama dimulai.
Musim ini, Marquez kembali tampil mendominasi, menegaskan bahwa dirinya masih menjadi salah satu pembalap paling berbakat di grid MotoGP.
Dari 12 seri yang sudah dilaksanakan, ada 8 kemenangan di balapan utama berhasil ia kantongi, ditambah lagi torehan luar biasa di sprint race di mana ia sukses membukukan 11 kemenangan.
Tak heran jika pembalap asal Spanyol tersebut kini kokoh berdiri di puncak klasemen sementara dengan selisih poin yang cukup jauh dari rival-rivalnya.
Marquez diketahui unggul hingga 120 poin, selisih yang memberi rasa aman sekaligus tekanan yang cukup besar untuk mempertahankannya di paruh kedua musim.
Namun, bagi Marquez, ini bukan hanya sekadar soal angka, melainkan tentang pembuktian kepada dirinya sendiri bahwa ia mampu bangkit dari masa-masa kelam yang pernah membuatnya hampir menyerah.
Terakhir kali Marquez mencicipi manisnya gelar juara dunia adalah pada tahun 2019. Sayangnya, nasib berkata lain ketika kecelakaan hebat di Jerez pada 2020 menghantam tubuh dan kariernya.
The Baby Alien sempat hilang dari papan atas karena cedera panjang yang memaksanya menjalani operasi berkali-kali, bahkan membuat banyak orang ragu apakah Marquez bisa kembali seperti sedia kala.
Pada akhirnya, keputusan berani ia ambil ketika memilih meninggalkan Repsol Honda, tim yang telah membesarkan namanya, untuk bergabung dengan Gresini Racing. Bersama Gresini, ia menggunakan motor Ducati Desmosedici GP23, motor yang membawanya kembali ke performa terbaiknya saat itu.
Musim lalu bersama Gresini, Marquez masih dalam tahap memulihkan kepercayaan diri dan menyesuaikan diri dengan motor barunya. Meski belum selalu berada di barisan depan, tapi langkah tersebut menjadi titik balik untuk membangkitkan mental bertarungnya.
Kini, bersama Ducati pabrikan dan motor spesifikasi terbaru, Marquez bisa tampil maksimal. Target yang dipasang pun jelas, dia ingin kembali mengangkat trofi juara dunia MotoGP musim ini, yang akan menjadi gelarnya yang ketujuh di kelas utama.
Setelah balapan di Ceko akhir pekan lalu, Marquez menegaskan bahwa ia tak terlalu peduli dengan rekor, meski baru saja mencatatkan sejarah sebagai pembalap Ducati pertama yang berhasil memenangi lima seri beruntun. Bagi Marquez, hal terpenting saat ini adalah menuntaskan musim dengan gelar juara dunia di tangannya.
"Bagi saya, prioritas utama dan satu-satunya adalah memenangkan kejuaraan. Dan sekarang saya selalu berusaha jujur, saya bisa kalah. Saya punya 10 balapan di mana saya harus mempertahankan mentalitas yang sama, di mana tim harus mempertahankan sprint yang sama dan berusaha melakukan yang terbaik. Tapi rekornya saya tidak peduli. Saya hanya ingin juara dunia lagi," tegasnya, dilansir dari laman Motorsport.
Meskipun unggul cukup jauh di klasemen sementara, Marquez tetap memilih untuk menahan euforia yang dia rasakan. Dia tak ingin terlena oleh keunggulan poin tersebut. Menurutnya, satu kesalahan saja bisa membuat segalanya berubah.
"Memang benar kami punya keunggulan besar, tapi kami akan menjalani banyak balapan berturut-turut, jadi tetaplah fokus, jangan stres," tambahnya.
Selain fokus pada gelar, Marquez juga merasa bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk tampil kompetitif di MotoGP setelah melalui masa-masa paling sulit dalam hidupnya.
Lima tahun belakangan menjadi pelajaran besar baginya tentang kesabaran, ketekunan, dan kepercayaan terhadap proses pemulihan.
Kini, dengan semangat yang kembali membara, pembalap berusia 32 tahun itu siap menutup musim dengan prestasi, menegaskan bahwa meski sempat jatuh, Marc Marquez akan selalu menemukan cara untuk bangkit dan kembali merebut gelar juara dunia.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS