Dari Gaya Hidup Elit Menjadi Simbol Bangsa: Sejarah Panjang Futsal Brasil

Hikmawan Firdaus | Mahira Tsabitah
Dari Gaya Hidup Elit Menjadi Simbol Bangsa: Sejarah Panjang Futsal Brasil
Klub Palmeiras Melakukan Perayaan Ulang tahun ke-50 (Palmaeiras)

Saat mendengar kata Brasil, benak kita pasti langsung tertuju pada sepak bola dan futsal. Sebuah permainan yang identik dengan rakyat kecil, dimainkan di jalanan atau pantai. Namun, fakta sejarah mencatat hal yang mengejutkan, sepak bola di Brasil ternyata bukanlah permainan rakyat. Olahraga ini justru sebuah gaya hidup mewah bagi para elit di masa lalu, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh lapisan masyarakat dan bahkan melahirkan inovasi baru bernama futsal.

Awalnya permainan ini hanya muncul di kota-kota besar, karena memang hanya orang kaya saja yang dapat memainkannya. Lambat laun, sepak bola mulai menyebar ke daerah pedalaman sebagai sebuah “simbol status”. Dapat dikatakan kaum elit saat itu mengalami FOMO (Fear of Missing Out). Mereka tidak ingin ketinggalan dengan olahraga yang sedang booming di kota pada awal abad ke-20, seperti halnya kita melihat fenomena Padel saat ini. Mereka membuat klub-klub eksklusif yang anggotanya berisikan para “pemuda terkemuka” (moços distintos) dari keluarga kaya. Aturan main di sana tidak seketat di klub kota-kota besar. Di saat yang bersamaan juga, sepak bola mulai hidup dikalangan rakyat biasa dalam bentuk “peladas” yaitu pertandingan spontan tanpa adanya aturan ketat. Ciri khas dari peladas ini sendiri yaitu bermain dengan alat seadanya tanpa menggunakan alas kaki dan dilakukan di lapangan darurat, seperti pantai ataupun ruang terbuka yang cukup luas.

Dampak dari Industrialisasi di Brasil

Pada tahun 1930-an, di saat Brasil dipimpin Getúlio Vargas, Brasil mulai memasuki masa industrialisasi. Otomatis, lapangan kerja di kota-kota besar semakin banyak, sehingga banyak orang dari desa pindah ke kota, yang membuat lahan kosong semakin sedikit. Ditambah lagi, popularitas sepak bola yang saat itu sedang naik daun di berbagai kalangan masyarakat Brasil, membuat mereka mencari alternatif lain dengan bermain di pinggir jalan ataupun lahan sempit. Kondisi ini lah yang membentuk teknik permainan mereka jadi lebih terasah dan kreatif. Di lain sisi, negara Uruguay juga sedang mengalami kondisi sosial yang mirip dengan Brasil, membuat salah seorang guru olahraga bernama Juan Carlos Ceriani menciptakan sebuah inovasi permainan sepak bola yang dapat dimainkan di dalam ruangan dengan aturan yang terstruktur, atau yang kita kenal saat ini sebagai futsal.

Inovasi tersebut menyebar dengan cepat ke berbagai negara di Amerika Selatan, tidak terkecuali Brasil. Brasil yang sudah memiliki budaya “peladas” menjadi semakin berkembang pesat dan mengadaptasi permainan tersebut dengan cara yang unik. Akhirnya, pada tahun 1950 klub-klub di Brasil mengambil struktur dasar peraturan tersebut untuk kembali disempurnakan dan membentuk sebuah federasi futebol de salão atau futsal yang lebih terorganisir.

Futsal sebagai “Penenang” sistem Kapitalis

Seperti yang kita ketahui kehidupan perkotaan sangatlah kompleks, sehingga dalam hal ini pemerintah Brasil menjadikan sepak bola dan futsal sebagai alat “penenang” dan “pelarian” masyarakat dari tekanan sistem kapitalis seperti persaingan, jam kerja panjang, ketimpangan sosial, dan ketidak pastian ekonomi dengan menyediakan sebuah “pelarian emosional” agar masyarakat menjadi lupa akan permasalahan hidup yang sedang mereka alami sehingga energi negatif tersebut tidak akan tersalurkan menjadi sebuah gerakan revolusioner ataupun gerakan militer yang dapat mengancam rezim pemerintahan kala itu.

Dalam konteks ini ada istilah populer yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini yaitu, “opiate” atau candu. Sepak bola dan futsal dianggap sebagai sebuah “candu” yang dapat membuat masyarakat lupa tentang penderitaan dan masalah kehidupan mereka yang nantinya hal ini dijadikan sebagai sebuah alat bagi “kelas dominan” atau elite politik untuk memanipulasi masyarakat. Seperti pelaksanaan Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia, Vladimir Putin berusaha mengalihkan fokus media internasional dari isu-isu politik ke euforia dan kesuksesan dari acara tersebut.

Salah satu studi di Brasil juga membuktikan di saat salah satu klub bola Brasil, Corinthians, mengalami kemenangan. Kebahagiaan para pekerja melonjak naik sehingga membuat produksi juga ikut naik. Tetapi di saat Corinthians mengalami kekalahan, kebahagiaan para pekerja pun ikut turun yang membuat kecelakaan industri melonjak naik yang berakibat kepada penurunan produksi. Hal ini membuktikan bahwa sepak bola dan futsal memiliki pengaruh yang sangat nyata di dalam kehidupan masyarakat Brasil.

Interaksi antara si kaya dan si miskin

Pada saat kamu mendukung tim futsal favoritmu pasti kamu akan merasa senang jika bertemu dengan orang-orang yang mendukung tim yang sama dengan kamu. Inilah yang dirasakan oleh orang-orang Brasil saat itu. Rasa kebersamaan dan loyalitas kelompok membuat sekat-sekat sosial seperti kelas atau ras menjadi kabur, sehingga memunculkan rasa bangga dan identitas nasional. Tidak hanya penonton, para pemain juga menjadikan futsal dan sepak bola sebagai jalur untuk mengubah nasib hidup mereka. Dari yang awalnya miskin bisa menjadi kaya, sekaligus mendapatkan harga diri dan pengakuan dari masyarakat.

Dari bahasan kita di atas menunjukkan bahwa futsal di Brasil bukanlah sekedar hobi atau hanya permainan semata, melainkan sebuah fenomena sosial yang kompleks. Futsal lahir dari sebuah perjuangan, kreativitas, dan adaptasi masyarakat Brasil terhadap keterbatasan yang ada. Sehingga futsal dapat memberikan kita sebuah gambaran serta cerminan bagaimana tatanan, ketidaksetaraan dan kondisi sosial yang terjadi pada sebuah negara.

Sejarah panjang ini membuktikan bahwa perjuangan dan kreativitas adalah sebuah kunci utama. Tidak hanya di Brasil melainkan di mana pun itu. Oleh karena itu sebagai SuaraParaJuara tidak hanya harus mengasah kemampuan di lapangan saja tetapi kita juga harus belajar dari sejarah untuk menjadi yang terbaik.

Ingin tahu lebih banyak tentang semangat juang ini dan dukung tim favoritmu? Jangan lewatkan FutsalAXISNationCup! Kunjungi laman anc.axis.co.id dan axis.co.id untuk informasi lengkapnya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak