Alex Marquez memasuki paruh kedua musim MotoGP 2025 dengan perasaan yang campur aduk. Di satu sisi, posisinya di klasemen sementara masih cukup kuat, dia bertahan di peringkat kedua, tapi catatan performanya dalam beberapa seri terakhir yang cenderung menurun tidak bisa diabaikan.
Hasil yang kurang konsisten membuat jaraknya dengan Pecco Bagnaia menyusut menjadi hanya 48 poin. Sementara itu, jarak dengan Sang Kakak, Marc Marquez, justru semakin melebar hingga mencapai 120 poin.
Meskipun gelar juara dunia bukan prioritasnya, tapi sepertinya Alex tetap ingin menjaga jarak aman dari dua pembalap itu agar konsisten di posisi 2.
Seakan belum cukup, Alex juga harus menghadapi tantangan tambahan di seri Austria ini. Hukuman long lap penalty menantinya sebagai buntut dari insiden yang melibatkan Joan Mir di GP Ceko sebelumnya. Alih-alih menyesali apa yang sudah terjadi, Alex kini memusatkan perhatian pada peningkatan performa.
"Saya tidak terlalu memikirkan bagaimana paruh pertama musim ini berjalan. Saya lebih memikirkan bagaimana paruh kedua musim ini, poin-poin mana yang perlu kami tingkatkan, dan area mana yang perlu kami tingkatkan," kata Alex, dilansir dari laman Crash.
Ia sudah mengidentifikasi dua area penting yang perlu diperbaiki, yakni pengereman dan entri. Menurutnya, dua aspek ini menjadi kunci penting kenapa Marc Marquez dan Pecco Bagnaia bisa lebih cepat darinya, jadi dia merasa perlu meningkatkan dua hal ini.
"Pertama-tama, poin yang membuat Marc Marquez atau Pecco Bagnaia lebih cepat dari saya adalah pengereman dan entri. Biasanya saya lebih banyak berjuang, tahun ini tidak terlalu, tapi tetap saja ini satu langkah yang perlu kita lakukan," tambahnya.
Walau begitu, Alex dengan jujur mengakui bahwa Red Bull Ring bukanlah salah satu tipe tata letak yang jadi favoritnya. Meski demikian, rasa kurang nyaman itu tidak membuatnya surut semangat. Baginya, setiap seri adalah kesempatan untuk menguji diri, memperbaiki kelemahan, dan menunjukkan bahwa ia mampu bersaing di barisan depan.
"Itu (Red Bull Ring) bukan salah satu tata letak favorit saya. Itu salah satu tempat favorit saya, tempatnya, treknya, dsb. Tapi tata letaknya bukan favorit saya. Di sini kami punya banyak titik masuk dan keluar, dan di situlah biasanya saya lebih kesulitan, tapi pada tahun 2023, saya cukup cepat di sini," katanya.
Alex juga memahami bahwa di tengah persaingan ketat seperti musim ini, setiap detail kecil bisa menentukan hasil akhir. Itulah sebabnya ia berkomitmen untuk memaksimalkan sesi demi sesi di Austria demi menemukan setelan motor terbaik.
Dengan begitu, ia berharap dapat meminimalkan kehilangan waktu di sektor-sektor kritis dan tetap menjaga peluang finis di posisi depan.
Bagi Alex, balapan di Austria akan menjadi ujian yang lebih berat dari biasanya. Tekanan datang dari berbagai arah, kejaran Bagnaia, dominasi Marc di puncak klasemen, hukuman yang harus dijalani, dan karakter trek yang menuntut kerja keras ekstra.
Namun, ia memilih untuk memandang semua itu sebagai motivasi tambahan. Sebab, ia tahu bahwa musim ini masih panjang, dan peluang untuk memperbaiki keadaan selalu ada bagi mereka yang terus berusaha.
Dengan mental yang lebih tenang, fokus pada peningkatan performa, dan tekad untuk tampil maksimal, Alex Marquez siap menghadapi tantangan Red Bull Ring.
Meski kemungkinan menuju gelar juara dunia hampir mustahil digapai, ia tetap memegang keyakinan bahwa setiap balapan adalah kesempatan baru untuk membuktikan bahwa dirinya layak berada di papan atas MotoGP.