Tidak Sepopuler Sepak Bola, Ini Alasan Futsal Masih Awam di Masyarakat

Hikmawan Firdaus | Annisa Deli Indriyanti
Tidak Sepopuler Sepak Bola, Ini Alasan Futsal Masih Awam di Masyarakat
Ilustrasi Pertandingan Futsal (Galeri ANC)

Kalau mendengar olahraga sepak bola, kayaknya hampir setiap orang tahu. Dimulai dari jumlah pemainnya, aturan permainannya, nama-nama tim sepak bolanya, dan sebagainya. Bahkan, mereka yang nggak suka dengan dunia sepak bola pun pasti tahu tentang olahraga ini, minimal mereka tahu deretan nama atlet sepak bola deh. 

Kebalikannya, olahraga yang serupa dengan sepak bola, yakni futsal justru keberadaannya masih menjadi hal yang awam di telinga banyak orang. Coba deh tanya ke orang sekitar, pemain futsal ada berapa atau suruh sebutin nama-nama tim futsal di Indonesia. Pasti ada banyak orang yang nggak tahu dan nggak bisa jawab, kecuali orang itu benar-benar menyukai olahraga futsal. 

Di balik keberadaannya yang sering terlupakan, ternyata ada banyak faktor yang menjadikan futsal nggak begitu dikenal oleh banyak orang atau orang awam sekali pun. Namun, sebelum tahu faktornya alangkah lebih baik kalau kita mengenal filosofi dari olahraga futsal itu sendiri.

Jadi, futsal sendiri merupakan salah satu olahraga atletik yang menggunakan bola sebagai media atau alat permainannya. Teknik yang digunakan saat bermain pun hampir sama dengan teknik yang ada di dalam sepak bola, yakni dribbling, passing, tackling, dan heading. Tujuannya dari olahraga ini juga sama kayak futsal, yaitu menendang bola ke dalam gol lawan untuk mencetak kemenangan. 

Akan tetapi, futsal sendiri memiliki perbedaan yang mencolok dengan olahraga sepak bola. Dari ukuran lapangan sendiri futsal memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dengan ukuran panjang 38–42 meter dan lebar 20–25 meter menurut aturan FIFA. Kemudian, saat pergantian permainan futsal cenderung lebih fleksibel karena olahraga ini tidak memiliki batasan untuk mengganti pemain dalam suatu pertandingan. Bola yang digunakan juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan daya pantulan yang rendah dibandingkan dengan sepak bola. 

Kembali pada pembahasan di awal, ada beberapa faktor yang menyebabkan olahraga dengan beranggotakan 5 orang pemain ini kalah reputasinya dengan olahraga sepak bola, padahal punya teknik dan tujuan yang sama. Kira-kira apa aja ya faktornya?

Sejarah Futsal yang Kalah Panjang 

Futsal sendiri pertama kali muncul pada tahun 1930-an di Uruguay. Uniknya, olahraga ini dipopulerkan oleh guru olahraga asal negeri tersebut yang memiliki nama Juan Carlos Ceriani yang memperkenalkan olahraga yang mirip dengan sepak bola, tapi jauh lebih praktis. Namun, jika membandingkan dengan tahun keberadaannya, sepak bola justru sudah ada sejak tahun 1800-an atau abad ke-19. 

Melihat perjalanan sejarah yang berbeda jauh ini dapat terlihat jelas mengapa futsal masih jarang diketahui oleh banyak orang. Pasalnya, semakin lama sepak bola lahir, maka semakin banyak orang yang mengetahuinya. Dibandingkan dengan futsal yang baru berkembang di era tahun 1900-an. Di Indonesia sendiri, futsal baru dikenal pada tahun 1998–1999 dan diresmikan pada tahun 2002. 

Dianggap sebagai Sepak Bola Versi Lite

Karena kemiripannya, futsal sering kali dianggap sebagai olahraga sepak bola versi lite atau mini. Penggunaan bola, teknik, dan aturan yang dimiliki pun hampir sama dengan sepak bola, kemiripan-kemiripan tersebut terkadang membuat orang memiliki persepsi jika futsal adalah olahraga yang mirip dengan sepak bola, perbedaan mereka hanya terletak pada ukuran lapangan yang jauh lebih kecil. Padahal pada kenyataannya, futsal tetap memiliki aturan tersendiri yang jauh berbeda dengan olahraga sepak bola. Aturan inilah yang menjadikan futsal tetap memiliki ciri khas. 

Liga Futsal yang Belum Cukup Besar

Di beberapa negara, olahraga futsal tidak memiliki liga tingkat nasional yang masif. Hal ini disebabkan oleh kapasitas permainan yang lebih kecil. Salah satu contohnya seperti jumlah pemain futsal yang dibutuhkan hanya berjumlah lima anggota dalam satu tim serta ukuran lapangan yang digunakan juga jauh lebih kecil. Ketentuan-ketentuan inilah yang menjadi menyebabkan minat seseorang kurang dalam menggeluti olahraga futsal karena jumlah orang yang bermain tidak banyak atau ramai. 

Minat yang kurang inilah yang menjadikan liga-liga futsal tidak terlalu besar di beberapa negara. Kecilnya liga futsal ini pun membuat olahraga futsal semakin awam di telinga orang banyak.

Namun, di Indonesia sendiri olahraga futsal telah menjadi salah satu olahraga yang populer. Tidak hanya di tingkat nasional dan internasional, futsal pun juga banyak digandrungi oleh kalangan pelajar di sekolah menengah. Banyak sekolah yang telah mengadakan pertandingan futsal secara internal ataupun mengikuti pertandingan futsal antar sekolah, tetapi tingkat nasional.

Sama seperti pertandingan yang diselenggarakan oleh AXIS, yakni AXIS Nation Cup. Diadakan sejak tahun 2023, AXIS Nation Cup telah menjadi acara olahraga terbesar di Indonesia untuk menyelenggarakan sekaligus mewadahi pertandingan futsal antar pelajar SMA di seluruh wilayah Indonesia. 

Pada AXIS Nation Cup 2025 saja telah hadir di 40 kota Indonesia yang diselenggarakan mulai dari 1 Agustus–21 September 2025. AXIS Asian Cup juga berhasil membuka kesempatan bagi 1.650 tim futsal pelajar yang nantinya akan bersaing di babak Final Regional. 

Bagi yang penasaran dengan informasi seputar keseruan dari pertandingan AXIS Nation Cup 2025, kamu dapat mengakses laman resmi mereka dia axis.co.id atau anc.axis.co.id.

Bersama AXIS Nation Cup 2025, mari kita dukung talenta muda para calon atlet futsal yang siap membawa nama Indonesia serta olahraga futsal semakin mendunia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?