Formula 1 musim 2025 menjadi perjalanan yang tidak mudah bagi Max Verstappen, pembalap asal Negeri Kincir Angin ini melewati setiap serinya dengan beragam drama dan lika-liku.
Max yang sebelumnya telah memenangkan 4 gelar juara dunia berturut-turut sejak 2020, masih menyimpan asa untuk kembali mempertahankan kedudukannya di kejuaraan Formula 1 2025. Namun, tak seperti tahun-tahun sebelumnya di mana Max selalu mendominasi, 2 tahun terakhir ini dia harus bekerja ekstra keras.
Jalan terjal telah dilalui Max sejak musim lalu, di mana performa mobil Red Bull-nya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Max sempat mendominasi hampir separuh musim, tapi memasuki paruh kedua musim performanya mulai acak-acakan.
Kabar baiknya, Max tetap mampu mengunci gelar juara dunia dengan selisih 63 poin dari pesaing terberatnya, Lando Norris, yang berada di posisi runner-up, walau harus bersusah payah melawan dominasi McLaren dengan mobil dan kondisi internal tim yang banyak masalah.
Sesuai dengan prediksi, tahun ini pun tak jauh beda, duo McLaren, Oscar Piastri dan Lando Norris, tampil kuat sejak seri pertama menurunkan Max dari takhta tertinggi. Namun, Max tidak tinggal diam. Dia berupaya mengejar ketertinggalan dengan tetap berupaya menampilkan yang terbaik di setiap balapan.
Hasilnya, Max berhasil mengantongi kemenangan yang sama dengan 2 pembalap McLaren, yakni sejumlah 7 kemenangan sepanjang musim ini. Anak kandung Jos Verstappen ini meraih podium tertas ketujuhnya di GP Qatar yang berlangsung akhir pekan lalu di Sirkuit Lusail, Qatar.
Berkat performa yang gemilang serta strategi yang tepat dari tim Red Bull, Max berhasil memangkas jarak poin antara dirinya dengan Lando Norris hingga tersisa 12 poin saja jelang seri terakhir GP Abu Dhabi.
Tak hanya itu, Max pun menjadi salah satu dari 3 pembalap yang akan memperebutkan gelar juara dunia di seri pamungkas nanti. Menurut perhitungan, Max masih membutuhkan tambahan minimal 13 poin, wajib finis di depan Lando Norris, dan setidaknya finis di P3 untuk bisa meraih gelar kelimanya musim ini.
Meskipun kemungkinan juaranya masih lebih rendah dibandingkan dengan Lando Norris, tapi hal ini bukan berarti tidak mungkin terjadi. Dari segi kemampuan, Max bisa dibilang belum tertinggal dari Norris maupun Piastri.
Ditambah lagi, Max sudah mengantongi 4 gelar juara dunia, artinya dia memiliki lebih banyak pengalaman dalam pertarungan merebut gelar dibandingkan 2 rivalnya tadi. 2 hal ini menjadi modal penting bagi Max untuk bertarung di Abu Dhabi.
Namun, pembalap keturunan Belanda-Belgia satu ini ternyata tidak terlalu peduli dengan apa yang akan terjadi di seri pamungkas nanti. Bahkan menurut Max, jika dia tidak berhasil menambah gelarnya musim ini, itu tidak akan menjadi masalah.
"Saya mencoba yang saya bisa, tapi di saat yang sama, jika saya tidak menang, saya tetap tahu bahwa saya menjalani musim yang luar biasa. Jadi, itu tidak terlalu penting," ujar Max, dilansir dari laman Motorsport.
Lain daripada itu, kita tahu sendiri bagaimana karakter seorang Max Verstappen. Max memang tidak terlalu banyak berkoar-koar soal rencana, strategi, atau kekuatannya di lintasan, tapi dia selalu membuktikan dengan aksi.
Dia juga bukan tipe pembalap yang mudah pasrah dengan keadaan, Max adalah sosok yang agresif di lintasan, tapi juga bijak dalam membuat keputusan. Adanya kesempatan apalagi dengan selisih 12 poin saja, Max akan melakukan segala cara untuk bisa mempertahankan 'nomor 1-nya'
Bisa jadi, pernyataan Max yang mengatakan bahwa dia tidak peduli hanya digunakan untuk menurunkan ekspektasi dan tekanan dari luar sehingga dia bisa menjalani balapan di seri terakhir nanti dengan lebih rileks.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS