Indra Sjafri Ungkap Biang Kerok Kekalahan Memalukan atas Filipina, Ada Apa?

Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Indra Sjafri Ungkap Biang Kerok Kekalahan Memalukan atas Filipina, Ada Apa?
Pelatih Indra Sjafri. (ANTARA FOTO/Fauzan/bar)

Kekalahan 0-1 dari Filipina pada laga perdana Grup C SEA Games 2025 meninggalkan banyak evaluasi, dan pelatih Indra Sjafri secara jujur mengakui bahwa penampilan Timnas Indonesia belum berjalan sesuai game plan yang disusun. Meskipun Garuda Muda sudah menjalani persiapan matang, hasil di lapangan tetap tidak sesuai harapan.

Persiapan panjang selama sepekan di Chiang Mai, Thailand sebenarnya menjadi modal positif. Selama masa adaptasi, pasukan Merah Putih telah menggelar training camp intensif serta uji coba melawan India dan Mali. Indra bahkan sempat menyebut kondisi tim sangat baik dengan fasilitas memadai dan chemistry pemain yang terus terbentuk meski waktu persiapan terbatas.

Tim juga sudah berkumpul sejak akhir November dengan komposisi awal 19 pemain. Kemudian empat pemain tambahan bergabung, membuat total skuad menjadi 23 sesuai ketentuan turnamen. Namun, absennya Marselino Ferdinan karena cedera cukup memengaruhi struktur tim, sehingga posisinya digantikan oleh Rifqi Ray dari Persik Kediri.

Selama di Jakarta, Timnas Indonesia menjalani dua tahap training camp untuk mematangkan strategi. Fokus utamanya adalah mempersiapkan skenario permainan agar mampu lolos dari fase grup. Setelah itu, skuad langsung terbang ke Thailand pada 27 November untuk beradaptasi dengan cuaca dan kondisi lapangan.

Garuda Muda bertolak ke Chiang Mai sejak 6 Desember untuk menyelesaikan latihan terakhir menjelang pertandingan perdana melawan Filipina. Target mereka jelas, yakni memulai perjalanan dengan kemenangan. Namun, kenyataan di lapangan berkata lain.

Penampilan Tidak Sesuai Harapan di Babak Pertama

Dalam evaluasinya, Indra Sjafri menyebut bahwa babak pertama menjadi titik lemah. Ia menilai para pemain tidak tampil sesuai arahan yang telah dilatih selama persiapan. Hilangnya fokus dalam satu momen penting membuat Indonesia harus membayar mahal.

Gol tunggal Filipina tercipta dari situasi lemparan ke dalam yang terjadi di injury time babak pertama. Banatao Otu Abang berhasil memanfaatkan kekeliruan penjagaan pemain Indonesia, dan bola hasil sundulannya bersarang ke gawang Garuda Muda. Momen itu sangat disayangkan oleh Indra, mengingat mereka telah berlatih skema penjagaan secara detail.

“Di babak pertama kita betul-betul tidak bermain seperti yang kita inginkan. Sangat disayangkan di akhir babak pertama, ada lemparan ke dalam dari Filipina dan bola tersebut membuat kita kebobolan. Ini tidak sesuai dengan latihan kita, siapa menjaga siapa,” ujar Indra usai laga, dikutip dari kitagaruda.id hari Senin (8/12/2025).

Memasuki babak kedua, Indra melakukan beberapa perubahan pemain serta formasi. Pergantian ini bertujuan meningkatkan intensitas serangan agar Indonesia bisa mendominasi pertandingan. Hasilnya, Garuda Muda tampil lebih agresif dan menekan pertahanan Filipina.

Peluang demi peluang tercipta, tetapi penyelesaian akhir kembali menjadi masalah. Indonesia mampu menguasai pertandingan, tetapi tidak dapat mengonversi dominasi tersebut menjadi gol penyeimbang. Hal tersebut tentu menjadi catatan lain bagi Indra dan jajaran pelatih.

Kekalahan ini menjadi pukulan bagi Timnas Indonesia yang sebelumnya optimistis dapat memulai SEA Games 2025 dengan kemenangan. Persiapan yang dianggap solid ternyata belum sepenuhnya berbuah manis di pertandingan perdana.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak