Mengutip perkataan Bung Karno 'Beri aku seribu orang tua maka akan ku cabut akar gunung semeru daritdari akarnya tetapi beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia'.
Pemuda menurut Bung Karno adalah seorang yang memiliki potensi karena memang pemuda masih memiliki semangat yang membara-bara di dalam dirinya. Jadi persoalan revolusi pemuda yang menjadi garda terdepan dan pemuda juga menjadi pelopor suatu gerakan perubahan.
Sejarah Indonesia yang begitu panjang, perjuangan pra-kemerdekaan tidak lepas dari peran pemuda. Perjuangan pemuda dilihat/ditandai dengan berdirinya Budi Utomo hasil insiatif perjuangan mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikannya di Belanda dan pulang ke Indonesia dengan membangkitkan gerakan-gerakan nasional didalam diri Budi Utomo.
Budi Utomo merangkul seluruh pemuda yang ada di daerah Jawa dan Sumatera untuk perjuangan perjuangan dari pemerintahan Belanda.
Pada tahun 1912 munculnya/terbentuknya organisasiSerikat Islam ( SI) yang sebelumnya bernamaSerikat Dagang Islam (SDI) yang depolopori oleh Samanhudi namun seiring perkembangan waktu mengalami perluasan fungsi dari anggota yang sebelumnya hanya pedagangbhanya pedagang saja menjadi seluruh rakyat Islam di Indoneaia dan berasaskan Nasionalis Islamis.
Perkembangan Serikat Islam sangat cepat hingga beberapa tahun kemudian berhasil membentuk cabang di seluruh pelosok Jawa dianataranya cabang Surabaya, Yogyakarta dll. Namun, seiring perkembangan waktu Serikat Islam mengalami perbedaan paham/Ideologi mulai nampak dalam tubuh Serikat Islam.
Ideologi itu ialah Komunisme dan Nasionlis Islamis. Ideologi Komunisme mulai terang-terangan yang dibawa oleh Samaun (ketua cabang SI Surabaya) pada saat itu membawa ideologi dan perpecahan tidak dapat di bendung lagi,d hal inishal ini dikarenakanSerikat Islam sangat terbuka.
Jadi, hal yang dapat merusak organisasi Serikat Islam ini, tidak dipertimbangkan akhirnya perpecahan itu makin jelas ketika terpecah menjadi dua, yaitu Serikat Islam Merah dan Serikat Islam Putih, Serikat islam merah yang dipimpin oleh oleh Samaun, Darsono, dan Tan Malaka yang di anggap cikal bakal munculnya Partai Komunis Indonesia (PKI) .Serikat Islam Merah juga berkembang menjadi Serikat Rakyat.
Perpecahan gerakan nasional karena persoalan ideologi namun, ketika kita berfikir bahwa semua ideologi dapat membawa Indonesia menuju kemerdekaan. Jadi kenapa harus bertikai antara satu dengan yang lain?
Atas hal ini respon Bung Karno, yaitu tulisannya berjudul "Nasionalis, Agama,komunis", yang biasa di sebut sebagai (NASAKOM).
Pada tanggal 4 juli 1927 Bung Karno bersama 6 temannya yang berada di ASC (Algemen study club) mendirikan Partai Nasional Indonesia(PNI) sebagai solusi dan menyatukan beberapa ideologi yang besar pada saat itu dan betul bahwa PNI menjadi partai terbesar pada saat itu.
Hal ini membuat pemerintahan kolonial Belanda merasa khawatir atas kehadiran partai ini. Apalagi slogan-slogan PNI yaitu 'Merdeka Sekarang Juga'.
24 Desember 1929 berita surat panggilan penangkapan Bung Karno dan pada tanggal 29 desember 1929 Bung Karno di tahan bersama tokoh pendiri PNI lainnya sperti Gatot Mangkupraja, Supriadinata.
PNI di anggap membuat kerusuhan dengan menghasut rakyat dan menyebarkan ujaran kebencian terhadap pemerintah. Dikarenakan kekosongan pimpinan pimpinan terbagi menjadi 2 yaitu PNI baru yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir dan Muh. Hatta dan Partindo yang dipimpin oleh Sartono.
Kasus pengadilan Bung Karno masih menjadi kontroversi baik dari orang-orang pemerintahan Belanda sendiri, pada saat pengadilan terjadi keributan forum karena amarah masyarakat yang tak terbendung lagi.
Hingga akhirnya Bung karno di masukkan ke penjara suka miskin dan di asingkan ke ujung timur nusantara( Ende NTT). Sejak saat itu banyak peristiwa yang terjadi hingga Perang Dunia ke-2 di Asia Pasifik, Jepang berambisi untuk menguasai dunia dan berhasil menduduki Asia pada saat itu propaganda julukan 3A yaitu Nppon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia.
Jepang memanfaatkan pemuda pada saat itu dengan mendirikan Tentara seperti Putera dan Peta sebagai alat untuk memabantu jepang dan imbalannya akan di berikan Kemerdekaan.
Pada tanggal 1 Maret 1945 berdirinya BPUPKI dan diumumkan pada 29 April 1945 dengan Radjiman Widyodiningrat sebagai ketuanya. Dan melakukan sidang pada tanggal 29 Mei -2 Juni dalam menyusun dasar negara Indonesia sehingga pada tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno melakukan pidato dan dasar yang di kemukakan Bung karno yaitu Pancasila dengan 5 dasarnya. Dan sampai hari ini tanggal 1 Juni 1945 diperingati sebagai hari lahir Pancasila.
Pada tanggal 10-17 Juli 1945, BPUPKI melakukan sidang yang ke-2 dan terjadi perdebatan antara kaum Nasionalis dengan kaum islam. Yaitu,mengenai redaksi "Ketuhanan yang maha esa dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya". Dan pada tanggal 11 Juli 1945 peserta sidang sepakat bahwa piagam jakarta digunakan dalam mukkadimah UUD 1945.
Di sisi lain pergolakan senjata antara Amerika dan Jepang sangat sengit dan diakhiri dengan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Sehingga kekaisaran Jepang angkat senjata dan menyerah kepada sekutu.
Peran pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, golongan tua bertikai dengan golongan muda.
Suatu pertemuan antara Bung Karno bersama Moh. Hatta dan Radjiman widyodiningrat di Dalat di vietnam, untuk menemui marsekal Tarauchi atau biasa di juluki penakluk pasifik, Jepang ingin kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945.
Pada tanggal 17 Agustus, sehari sebelumnya Bung Karno dan Hatta diculik dan di bawa ke Rengas Dengklok. Ahmad Subardjo sempat mengalami kebingungan pada saat mencari Bung Karno karena ternyata beliau sudah tidak di kediamannya.
Menurut informasi dari rakyat memberitahukan kepada Ahmad Subardjo bahwa Bung Karno diculik oleh golongan pemuda. Sehingga Ahmad Subardjo pergi menemui Bung Karno dan melakukan perjalanan untuk menemui Laksamana Maeda di kediamannya.
Konsultasi dengan masalah kondisi bangsa pada saat itu dan kekalahan Jepang atas sekutu sehingga Laksamana Maeda memberikan keleluasan kepada Bung Karno,Hatta dan Ahmad Subardji untuk mulai menyusun teks proklamasi pada pukul 02:00-04:00 dan yang menyusun teks proklamasi ialah Sukarno, Muh hatta dan Ahmad Subardjo dan yang mengetik teks proklamasi adalah Sayuti Melik.
Pelataran rumah Bung Karno 17 Agustus 1945 dikumndangkanlah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi kebahagiaan tidak terkira bagi seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan pemuda dalam memerdekakan bangsa tidak bisa dipandang sebelah mata karena atas perjuangannyalah kita bisa merasakan udara kemerdekaan sampai saat ini.