Sekarang kita memasuki era di mana teknologi yang sudah berkembang dengan sangat pesat yang tanpa disadari juga dapat mengontrol kehidupan yang kita lakukan. Dengan ini, kita yang katanya sebagai generasi Z bukan generasi Millenial lagi dituntut untuk bijak dalam menggunakan teknologi yang ada di zaman sekarang. Sebab, kita mau melakukan apa, dimana, dan kapan saja dipermudahkan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin menggila, dampak yang paling kita rasakan adalah banyaknya generasi muda mulai dari Balita sampai remaja yang tanpa dipungkiri sudah memiliki gadget. Tanpa pengawasan yang ketat oleh orang tua, penggunaan teknologi khususnya gadget dapat berdampak buruk bagi anak. Dan lebih parahnya lagi dampak yang signifikan yaitu melemahnya atau hilangnya moral anak generasi muda.
Banyak anak remaja sekarang yang asyik dengan game yang ada di gadget mereka. Tanpa disadari karena asyiknya bermain game, mereka sampai lupa akan kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang muslim. Dengan ini kita selaku orang tua juga harus dapat mendidik anaknya dengan hal–hal yang baik agar anak kita tidak terperangkat ke dalam perkembangan teknologi saat ini.
Hal tersebut sudah ada dalam hadist berikut :
Nabi saw. bersabda, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha`.” ( HR. Imam At-Tirmidzi ).
Apabila kita sebagai orang tua lalai akan mengawasi anaknya dalam bermain gadget, dampak yang paling sering terjadi adalah anak akan membantah, melawan kedua orang tuanya apabila diingatkan, dan bahkan ada juga anak yang terlalu keji sampai–sampai membunuh kedua orang tuanya hanya dikarenakan tidak diberi uang untuk membeli atau yang biasanya dikenal dengan top-up. Naudzubillah min dzalik, semoga kita dijauhkan dari perbuatan buruk dan keji ini. Aamiin.
Tidak hanya itu saja, hilangnya moral anak bangsa juga dapat kita rasakan di lingkungan sekitar. Banyak anak remaja bahkan yang lebih mirisnya lagi ada anak yang masih di bawah usia 10 tahun aja sudah berbicara kotor. Hal itu juga dipengaruhi dari lingkungan sekitar dan bermain aplikasi yang ada gadget seperti Tiktok, Youtube, dan media sosial lainnya.
Dan sekarang juga banyak anak remaja yang suka akan perselisihan, mereka mengolok-ngolok tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dan apabila korban yang menjadi gunjingan membalas pesan ataupun ejekan yang dilontarkan dari mereka, para anak remaja tersebut membela diri dengan mengeluarkan jurus andalan yaitu kata “Baper” dan yang paling parahnya lagi dengan sikap tak merasa bersalah dan menyadari apa yang telah mereka lakukan kepada korban bahkan ada juga yang sampai terkena gangguan mental.
Hilangnya moral generasi muda sekarang juga ditandai dengan mereka lebih hafal ataupun tahu mengenai idola mereka. Apabila ditanya mengenai sejarah Indonesia mereka menjawab dengan ngawur dan seperti tidak penting bagi mereka.
Dan yang paling tidak masuk akal lagi adalah ada generasi muda yang sampai mendewa idola mereka, dan yang paling miris ada juga yang membuat agama baru dengan menjadikan idola mereka sebagai Tuhannya. Mereka juga tidak segan untuk mengolok negara sendiri demi idola mereka yang disinggung oleh orang senegarannya.
Generasi muda sekarang juga banyak yang memperjual dirinya di media sosial dengan cara berjoget dengan pakaian ketat. Dan yang miris ada juga wanita yang memakai pakaian muslim dengan percaya dirinya mereka mempertontonkan body dengan cara berjoget gak jelas.
Apabila mereka ditegur atau diingatkan bahwa perbuatannya itu salah dan tidak pantas, mereka malah akan menyerang orang yang menegurnya dengan kata kasar bahkan mengancamnya.
Yang paling tren sekarang adalah mengejek bahkan ada yang menyumpah para orang terkenal yang ada di media sosial. Apabila mereka dibalas atau dilaporkan ke pihak berwenang oleh korban, mereka akan meminta maaf dan klarifikasi bahwa hal yang ia lakukan adalah kekhilafan, dan alasan yang kurang masuk akal adalah mereka mengolok idola dengan tujuan agar dapat berkomunikasi dengan sang idola.
Apakah perbuatan seperti ini pantas untuk dilakukan? Jawabannya adalah tidak, sebab hal seperti itu dapat mengancam dan membuat gangguan mental pada idola yang mereka jadikan korban.
Di zaman sekarang juga banyak anak remaja yang hanya bermental sosial media, di dalam sosial media mereka seperti singa yang mengamuk. Namun, apabila di kehidupan nyata mereka hanya seperti kucing yang akan di mandikan, penakutnya bukan main.
Inilah gambaran kehidupan bersosial media sekarang, dimana mereka di sosial media dan kehidupan berbeda 180 derajat.
Dengan beberapa contoh kemrosotan moral generasi muda kita, hal yang perlu dilakukan adalah bijaklah dalam menggunakan teknologi, orang tua dituntut untuk mendidik anaknya akan hal yang baik agar besarnya akan menjadi anak yang baik, melaksanakan pendidikan karakter, dan yang paling penting adalah pilihlah lingkungan hidup yang positif.
Sebab majunya suatu negara ditentukan oleh kita sebagai generasi muda. Oleh sebab itu, kita harus menjaga moral dalam kehidupan agar apa yang telah dicita–citakan dapat terwujud.
Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H. ( Dosen FH Unissula )
Penulis : Muhammad Najib Najmul Ulum ( Mahasiswa FT-Teknik Sipil, Unissula )