Nasib Malang Transnistria, Negara Kecil yang Tidak Ada di Peta Dunia

Hernawan | Armand IS
Nasib Malang Transnistria, Negara Kecil yang Tidak Ada di Peta Dunia
Ilustrasi Potret kehidupan sebuah kota di Transnistria (Pixabay/Anonim).

Perang Dingin menimbulkan banyak perubahan dalam peta dunia, terutama semenjak pecahnya Uni Soviet menjadi negara-negara di Eropa Timur yang merdeka. Namun, terdapat sebuah negara yang tidak memiliki nasib beruntung seperti negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya, yakni Transnistria.

Sebab, negara kecil ini tidak diakui dalam politik global oleh PBB dan menjadi negara yang namanya tidak dicantumkan di peta dunia. Transnistria tidak diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Fakta geografis mengenai Transnistria

Transnistria terletak di wilayah Eropa Timur, yakni terhimpit oleh Moldova dan Ukraina, sehingga menjadi daerah perbatasan antara kedua negara tersebut. Negara ini memperoleh namanya karena dilewati oleh sungai Dniester (Nistru). Ibukota Transnistria adalah Tiraspol. Uniknya, kota Tiraspol juga masuk ke dalam wilayah administratif negara Moldova. Negara ini secara administratif membagi daerah pemerintahan menjadi lima distrik dan satu kotamadya ibukota Tiraspol. 

Transnistria tidak memiliki lautan dan terjepit di antara dataran tinggi yang dimiliki oleh Moldova dan Ukraina. Daerah yang dimiliki oleh Transnistria adalah dataran lembah sungai Dniester yang merupakan batas negara alami dengan Moldova. Letak Transnistria yang berada di dataran lembah tersebut membuat negara ini memiliki iklim Eropa Timur pada umumnya.

Negara ini menawarkan banyak pemandangan alam dan keindahan kota yang masih mempertahankan arsitektur bangunan gaya Eropa Timur. Sehingga, negara menjadi tujuan wisata yang direkomendasikan bagi mereka yang ingin menyaksikan saksi sejarah masyarakat Slavik. Tujuan wisata yang populer adalah gereja Ortodoks Sang Martir di Tiraspol.

Fakta demografis mengenai Transnistria

Penduduk Transnistria berjumlah 679.000. Mayoritas penduduk di negara tersebut adalah suku bangsa Rusia dan disusul dengan beberapa persen penduduk bangsa Moldova dan Ukraina. Hal ini tampak dari bahasa sehari-hari yang mereka gunakan. Yakni dialek Moldova sangat kental dan sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Mereka juga secara resmi menggunakan alfabet Cyrillic gaya Moldova.

Transnistria seperti negara Eropa Timur pada umumnya, memiliki penduduk yang mayoritas memeluk Kristen Ortodoks Timur. Beberapa persen penduduk beragama Katolik Roma juga turut mewarnai kehidupan beragama di negara ini. Banyak kita temukan sejumlah gereja Ortodoks dengan gaya Eropa Timur di seluruh penjuru Transnistria. 

Sejarah lahirnya Transnistria

Transnistria lahir sebagai pecahan dari negara Moldova. Sejarah mengatakan bahwa negara ini sebelumnya merupakan negara otonom yang diakui oleh Moldova. Semenjak runtuhnya Uni Soviet pasca pemerintahan Gorbachev yang memperkenalkan konsep perestroika, Moldova memanfaatkan keadaan instabilitas politik untuk mendirikan sebuah wilayah berdaulat Pridnestrovian Moldavian Soviet Socialist Republic (PMSSR).

Pada saat proklamasi pendirian PMSSR tersebut, dibentuk sebuah referendum Second Congress of the Peoples' Representatives of Transnistria dan menghasilkan keputusan untuk mendirikan negara baru yakni Republik Transnistria atau secara resmi bernama Republik Pridnestrovia.

Transnistria Sekarang

Transnistria hingga sekarang belum diakui secara resmi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa dan masih dianggap sebagai bagian dari Republik Moldova. Hanya tiga negara yang mengakui keberadaan Transnistria, yakni Abkhazia, Republik Artsakh, dan Ossetia Selatan. Ketiga negara tersebut juga merupakan negara yang tidak diakui oleh PBB sebagai negara berdaulat. 

Hingga sekarang, Transnistria kedaulatannya tidak diakui oleh dunia internasional. Kekuatan diplomasi negara ini sangat lemah dan tidak memperoleh ruang gerak dalam perpolitikan dunia. Negara ini hingga sekarang berjuang keras mendapatkan pengakuan dengan upaya melobi Uni Eropa dan PNM. Akan tetapi, beberapa negara tetap menjalankan hubungan diplomatis dengan Transnistria, salah satunya adalah Rusia. Meskipun tidak mengakui kedaulatan Transnistria, Rusia memiliki konsulat di negara kecil tersebut.

Nah, itu dia fakta-fakta unik mengenai negara kecil yang satu ini. Hingga saat ini, Transnistria belum diakui oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Namun, perjuangan mereka untuk memperoleh pengakuan belum berhenti.

Referensi

  • Cojocaru, Natalia. 2006.  "Nationalism and identity in Transnistria."
  • Protsyk, Oleh. 2009. "Representation and democracy in Eurasia's unrecognized states: The case of Transnistria."

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak