Gelaran ketujuh turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden 2025 tahun ini mengusung format yang cukup berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Selain membatasi jumlah kontestan menjadi 6 klub saja, pada penyelenggaraan kali ini juga melibatkan dua tim undangan, yakni Port FC dari Thailand dan Oxford United yang berstatus sebagai tim divisi Championship Liga Inggris.
Bukan hanya itu, perbedaan mendasar juga terjadi dengan keterlibatan dari Liga Indonesia All Stars, sebuah tim yang sengaja dibentuk untuk menghadapi turnamen ini, dan berisikan para penampil terbaik pada kompetisi antar klub tertinggi di Indonesia tersebut.
Laman Suara.com (27/6/2025) merilis, sejumlah 30 nama yang telah terpilih, semuanya memiliki kualitas yang mumpuni. Bahkan di antara mereka adalah pemain langganan dalam pemanggilan ke Timnas Indonesia dalam berbagai kesempatan.
Namun yang terjadi justru di luar ekspektasi banyak kalangan. Tim yang berisikan para pemain terbaik di mata warganet ini, justru tampil buruk di dua laga Piala Presiden 2025 ini. Setelah digasak dengan skor mencolok 3-6 oleh tim undangan Oxford United di laga pembuka (6/7/2025), merek juga nyaris tersungkur saat melawan Arema di laga kedua (8/7/2025).
Sempat tertinggal dua gol, tim yang dibentuk karena pilihan dari para warganet ini akhirnya berhasil selamat setelah berhasil mencetak dua gol, yang ironisnya dua-duanya dihasilkan melalui eksekusi hadiah penalti.
Padahal, jika kita melihat komposisi pemain yang ada, Liga Indonesia All Stars ini ini dihuni oleh para pemain berkelas yang banyak di antaranya kenyang pengalaman di Timnas Indonesia, seperti Reza Arya Pratama, Muhammad Riyandi, Bagas Kaffa, Hansamu Yama, Ricky Fajrin, Septian David Maulana, Irfan Jaya, Witan Sulaeman, dan sederet nama kelas wahid persepakbolaan Indonesia.
Namun apa yang terjadi di lapangan sunnguh di luar perkiraan. Tim yang pembentukannya diserahkan kepada warganet Indonesia ini, justru saat ini berpotensi besar untuk terdepak lebih cepat dari gelaran Piala Presiden 2025.
Pernah Terjadi Pula di Level Timnas Indonesia
Dan ternyata, pembentukan tim yang berisikan para pemain hasil dari pilihan warganet ini sendiri juga pernah terjadi di level Timnas Indonesia pada tahun 2019 lalu saat skuat Nasional dilatih oleh Simon McMenemy.
Pada mulanya, PSSI dan para penggemar Timnas Indonesia percaya penuh kepada eks pelatih Timnas Filipina di Piala AFF 2010 tersebut untuk membangun skuat guna menghadapi babak kualifikasi Piala Dunia 2022.
Namun, rentetan hasil buruk yang didapatkan oleh pasukannya, membuat warganet gerah dan mengkritik pola pemanggilan pemain yang dilakukan oleh McMenemy. Mereka menilai, para pemain yang tampil apik di liga Indonesia, luput dari panggilan sang pelatih, dan mendesaknya untuk melakukan pemanggilan terhadap mereka.
Namun bukannya membaik, penampilan Indonesia saat itu justru semakin hancur. Jangankan meraih kemenangan, hasil imbang pun menjadi sebuah hal yang ssulit didapatkan oleh McMenemy dan pasukannya. Timnas Indonesia yang diracik oleh McMenemy justru semakin sulit untuk bangkit, padahal sudah berisikan para pemain terbaik versi warganet.
Selama berjalannya babak kualifikasi, Indonesia yang tergabung di grup G, menjadi bulan-bulanan para kontestan lainnya. Padahal, jika melihat konstelasi yang ada, di grup G saat itu berisikan tim-tim yang memiliki kekuatan relatif setara seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand. Namun pada kenyataannya, Pasukan Merah Putih tak mampu mengimbangi kekuatan mereka.
Di akhir kompetisi, Skuat Garuda hanya mampu menjadi tim juru kunci dengan menelan 7 kekalahan dan 1 hasil imbang, yang mana satu-satunya hasil imbang tersebut diraih saat kursi kepelatihan sudah beralih ke tangan Shin Tae-yong yang kukuh pendirian dengan memilih pemain sesuai dengan skema permainan yang dikembangkannya.
Sepertinya, keberadaan Liga Indonesia All Stars kembali menjadi gambaran akan kualitas Timnas Indonesia jika pemilihan para pemainnya diserahkan kepada warganet ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS