7 Peran Aktif Pemuda sebagai Upaya Pencegahan Terorisme dan Radikalisme

Ayu Nabila | Ruslan Abdul Munir
7 Peran Aktif Pemuda sebagai Upaya Pencegahan Terorisme dan Radikalisme
Ilustrasi Para Pemuda. (Pexels/TimaMiroshnichenko)

Paham radikalisme dan terorisme merupakan sesuatu yang dapat merugikan bagi seseorang, bangsa maupun negara terutama di Indonesia.

Untuk itu, perlu adanya strategi agar pemuda sebagai aset penerus bangsa tidak mudah terkena paham radikalisme dan terorisme agar tercegah dari paham-paham yang dapat menyesatkan seseorang.

Berikut tujuh peran aktif yang harus dilakukan pemuda sebagai upaya pencegahan terorisme dan radikalisme.

1. Memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar 

Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah paham radikalisme dan tindak terorisme ialah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengenalan tentang ilmu pengetahuan ini harusnya sangat ditekankan kepada siapapun, terutama kepada para generasi muda.

Hal ini disebabkan pemikiran para pemuda yang masih mengembara karena rasa keingintahuannya, apalagi terkait suatu hal yang baru seperti sebuah pemahaman terhadap suatu masalah dan dampak pengaruh globalisasi.

Seharusnya sebagai generasi muda kita habiskan masa muda kita dengan prestasi mengeksplor diri kita kepada hal yang positif, belajar berbagai hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan dan akal karena dalam beberapa tahun kedepan bangsa ini adalah kita dan kita adalah bangsa ini.

Dalam hal ini, memperkenalkan ilmu pengetahuan bukan hanya sebatas ilmu umum saja, tetapi juga ilmu agama yang merupakan pondasi penting terkait perilaku, sikap, dan juga keyakinannya kepada Tuhan. Kedua ilmu ini harus diperkenalkan secara baik dan benar, dalam artian haruslah seimbang antara ilmu umum dan ilmu agama. Sedemikian sehingga dapat tercipta kerangka pemikiran yang seimbang dalam diri. 

2. Pemahaman ilmu yang cukup

Memahami ilmu pengetahuan dengan baik dan benar merupakan cara yang baik dalam memaknai sebuah kehidupan karena dalam kehidupan ini kita dihadapkan pada berbagai pilihan hidup yang tidak semuanya benar.

Saat memiliki pemahaman yang baik mengenai ilmu pengetahuan, maka kekokohan pemikiran para pemuda yang dimiliki akan semakin kuat.

Dengan demikian, maka tidak akan mudah goyah dan terpengaruh terhadap pemahaman radikalisme sekaligus tindakan terorisme dan tidak menjadi penyebab lunturnya bhinneka tunggal ika sebagai semboyan Indonesia. 

3. Meminimalisir kesenjangan sosial 

Kesenjangan sosial bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan antara siapa saja. Dalam hal ini, yang sering terjadi di indonesia adalah kesenjangan sosial antara rakyat dan pemerintah yang seringkali muncul aksi terorisme dan radikalisme dikalangan pemuda dan masyarakat yang merasa dirinya tidak diberpihaki oleh pemerintah.

Untuk mengurangi hal tersebut, caranya ialah pemerintah harus mampu merangkul pihak media yang menjadi perantaranya dengan rakyat sekaligus melakukan aksi nyata secara langsung kepada rakyat.

Begitu pula dengan rakyat, mereka harusnya juga selalu memberikan dukungan dan kepercayaan kepada pihak pemerintah bahwa pemerintah akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik dalam mengayomi rakyat dan pemegang kendali pemerintahan Negara. 

4. Mendukung berbagai bentuk aksi perdamaian 

Mendukung berbagai bentuk aksi perdamaian, mungkin secara khusus dilakukan untuk mencegah tindakan terorisme dan radikalisme agar tidak terjadi. Kalau pun sudah terjadi, maka aksi ini dilakukan sebagai usaha agar tindakan tersebut tidak semakin meluas dan dapat dihentikan.

Namun, apabila kita tinjau lebih dalam bahwa munculnya tindakan terorisme dapat berawal dari muncul pemahaman radikalisme yang sifatnya baru, berbeda, dan cenderung menyimpang sehingga menimbulkan pertentangan dan konflik.

Oleh karena itu, sebagai pemuda salah satu cara untuk mencegah agar hal tersebut (pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme) tidak terjadi ialah dengan cara memberikan dukungan terhadap aksi perdamaian yang dilakukan, baik oleh Negara (pemerintah), organisasi/ormas maupun perseorangan.

5. Berperan aktif dalam melaporkan radikalisme dan terorisme

Peranan aktif pemuda yang dilakukan di sini ialah ditekankan pada aksi melaporkan kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan apabila muncul pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme, entah itu kecil maupun besar. Contohnya apabila muncul pemahaman baru tentang keagamaan di masyarakat yang menimbulkan keresahan.

Hal pertama yang bisa dilakukan agar pemahaman radikalisme tindak berkembang hingga menyebabkan tindakan terorisme yang berbau kekerasan dan konflik ialah melaporkan atau berkonsultasi kepada tokoh agama dan tokok masyarakat yang ada di lingkungan tersebut.

Dengan demikian, pihak tokoh-tokoh dalam mengambil tindakan pencegahan awal, seperti melakukan diskusi tentang pemahaman baru yang muncul di masyarakat tersebut dengan pihak yang bersangkutan. 

6. Meningkatkan pemahaman akan hidup kebersamaan

Meningkatkan pemahaman tentang hidup kebersamaan juga harus dilakukan untuk mencegah munculnya pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme.

Meningkatkan pemahaman ini ialah terus mempelajari dan memahami tentang artinya hidup bersama-sama dalam bermasyarakat bahkan bernegara yang penuh akan keberagaman, termasuk Indonesia sendiri.

Sehingga sikap toleransi dan solidaritas perlu diberlakukan, di samping menaati semua ketentuan dan peraturan yang sudah berlaku di masyarakat dan Negara.

Dengan demikian, pasti tidak akan ada pihak-pihak yang merasa dirugikan karena kita sudah paham menjalan hidup secara bersama-sama berdasarkan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan di tengah-tengah masyarakat dan Negara 

7. Menyaring informasi yang didapatkan

Menyaring informasi yang didapatkan juga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan pemuda untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme.

Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan tidak selamanya benar dan harus diikuti, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang ini, di mana informasi bisa datang dari mana saja. Sehingga penyaringan terhadap informasi tersebut harus dilakukan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Demikianlah tujuh peran aktif yang harus dilakukan pemuda sebagai upaya pencegahan terorisme dan radikalisme. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak