Antara Self Love dan Hobi: Merawat Diri dari Seni Menulis

Hikmawan Firdaus | Ahmad Zubairi
Antara Self Love dan Hobi: Merawat Diri dari Seni Menulis
Ilustrasi gambar orang sedang menulis ke laptopnya.[Pixabay.com/stockSnap]

Dua tahun belakangan ini, kampanye "self love" semakin terkuak dan lantang disuarakan oleh generasi milenial. Sebab tak salah memang, self love atau cara mencintai diri sendiri memang suatu hal yang sangat fundamental bagi seseorang. Dan beruntungnya, Yoursay.id memberikan kesempatan ini. Diakui tidak, percaya tidak, seiring dengan perkembangan zaman plus teknologi yang kian berkembang pesat ini, tak sedikit orang-orang mengalami stuck kehidupan. 

Di era yang seyogyanya generasi ini bersenang-senang dengan hal-hal yang positif, malah terkadang harus berlawanan dengan arus kehidupan yang rumit dan negatif. Memang, setiap manusia punya jalan masing-masing menuju atau menempuh jalur kebahagiaannya. Hanya saja, tak sedikit juga yang salah dalam menjalaninya. Salah arah, fatal akibatnya. Niat baik, seakan tak lagi bermakna.

Saya selaku orang desa tak mau ambil pusing tentang bagaimana caranya agar diri ini dilewati dengan kesenangan, cinta, dan hal-hal positif lainnya dalam kehidupan sehari-hari. 

Lalu, bagaimana cara menjalani self love melalui hobi yang benar?

Menulis 

Setiap orang pada umumnya, punya cara yang lebih jitu dan tergolong sederhana untuk membuat dirinya bahagia, senang, dan plong tanpa beban. Dan saya, cara merawat diri ini adalah dengan menulis. Lagi-lagi, Yoursay.id memberikan kesempatan yang sangat pas. Selaku penulis yang masih pemula, Yoursay.id adalah pelarian yang tepat. Hanya butuh 300 kata, kurasinya, tak begitu ketat. Dan ini yang membuat saya bahagia. 

Hobi saya adalah menonton bola, plus menulisnya ketika punya waktu senggang. Dan saya ingin, tulisan itu dimuat di media, dibaca oleh orang lain, walaupun itu tidak sebagus penulis analisis football yang ulung itu. Namun, kebahagiaan tidak diukur dari siapa yang bagus dan siapa yang kurang bagus. Kritik, kesalahan, hantaman, cacian, adalah hal yang patut kita ambil. Sebab karenanya, kita akan lebih baik ke arah yang semestinya. Dan saya, tak mau ambil pusing tentang ini. 

Kata kebanyakan orang, menulis itu rumit dan tak menyenangkan. Namun, dunia yang tanpa pro dan kontra tidak asyik. Biarkan saya mencobanya. Andai dunia dipenuhi dengan sikap pro, dunia ini terlihat stagnan. Andai dunia dipenuhi dengan kontra semua, dunia ini akan selamanya runyam. Atau dengan sebaliknya. Sementara hidup, harus seimbang. Biarkan perbedaan yang menyatukan kesenangan tentang hal ini.

Menulis buat saya adalah suatu kelegaan. Ada semacam kepuasan ketika berhasil menuangkan ide, kegelisahan, unek-unek melalui tulisan. Menulis apa saja. Sepak bola utamanya. Jika itu yang membuat saya senang, kenapa tidak? 

Di desa adalah tempat yang sejuk. Udaranya lebih sejuk ketimbang di kota. Lebih senang lagi menulis di pedesaan, di bawah pohon yang rindang, bercengkrama dengan teman karib, ngobrol, lalu timbullah ide baru. Dan itu sudah cukup untuk jadi bahan tulisan. Dan cukup pula menjadi sebuah kesenangan lantaran bisa menstrukturkan idenya melalui tulisan. Apalagi, ada cuannya seperti Yoursay.id ini. Kurang senang bagaimana hidup ini, kawan? 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak