Peran Kaum Milenial dan Generasi Z Menerapkan Sumpah Pemuda

Hernawan | Arkina Melantri
Peran Kaum Milenial dan Generasi Z Menerapkan Sumpah Pemuda
Caption Sumpah Pemuda (Freepik)

Sumpah Pemuda yang dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan hasil rumusan dari rapat pemuda-pemudi dan lebih dikenal dengan istilah Kongres Pemuda II Indonesia, pada akhirnya diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda setiap tahunnya. Pada masa itu, pemuda-pemudi diharapkan dapat bersatu mengusir para penjajah, dan syukurnya kemerdekaan Indonesia berhasil tercapai pada tahun 1945.

Berbeda dengan era milenial terutama pada gen Z di mana internet sudah semakin merasuki sendi-sendi kehidupan. Alih-alih sudah tak lagi perang melawan penjajah, kondisi krisis ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian telah membuat mereka lebih berminat dengan hal-hal yang fleksibel dan membuat kenyamanan.

Pekerjaan-pekerjaan dengan jam rutin semakin dikesampingkan dan lebih memilih mencari pengalaman di dunia start-up. Uniknya lagi, sangat jarang ditemui gen Z yang berpikiran untuk memiliki penghasilan untuk mengambil KPR melainkan untuk menikmati hidup, salah satunya seperti traveling.  

Namun demikian, Bukan berarti hari Sumpah Pemuda tidak diterapkan di era sekarang. Kaum muda di segala penjuru dunia akan menjadi komponen penting untuk meningkatkan solidaritas kebangsaan, kemajuan, dan pemersatu. Berikut ini adalah beberapa cara mudah menerapkan Sumpah Pemuda khususnya bagi generasi milenial dan selanjutnya : 

  1. Pemuda harus lebih bijak dalam memahami hak-hak serta batasan dalam menegakan demokrasi. 
  2. Bersikap kritis dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Tidak menyebarkan berita-berita hoax yang mampu memecah-belah persatuan melainkan memanfaatkan teknologi untuk kemajuan atau hal-hal positif lainnya.
  3. Tetap bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu di tengah mulai banyak anak muda yang seringkali menggunakan bahasa asing atau bahkan menghasilkan bahasa-bahasa gaul.
  4. Tidak ada salahnya untuk membeli barang-barang impor demi mencapai suatu tren tertentu. Namun, akan lebih baik lagi jika anak muda zaman sekarang lebih banyak memberikan kepedulian untuk membeli produk-produk lokal dan mulai membantu memasarkan ke rancah internasional apalagi tidak sedikit pula produk lokal yang mulai setara layaknya produk impor. Dengan demikian, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) akan semakin maksimal berlomba-lomba menghasilkan karya yang tidak kalah keren atau berkualitas.   
  5. Tetap mampu menjaga toleransi adalah salah satu karakter warisan dari generasi ke generasi, terlebih lagi karena Indonesia memang memiliki keanekaragaman suku, agama, dan ras. 

Nah, sudah saatnya pemuda-pemudi dimulai dari era sekarang semakin berkomitmen menjaga kekayaan dan keragaman NKRI demi kesejahteraan rakyat, memiliki kesadaran baru untuk mengurangi kesenjangan sosial, melanjutkan gerakan antikorupsi dan antinarkoba, serta semangat mengikrarkan Sumpah Pemuda.

Video yang mungkin Anda suka:

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak