Kebutuhan Privasi Antarpasangan, Sejauh Mana Toleransinya?

Rendy Adrikni Sadikin | Alfanni Nurul
Kebutuhan Privasi Antarpasangan, Sejauh Mana Toleransinya?
Ilustrasi sepasang kekasih.(Unsplash.com)

Setiap individu pasti menginginkan kebebasan setiap gerak-gerik yang dilakukannya tanpa ada intervensi individu lain. Kebebasan individu tersebut sering kita dengar sebagai privasi.

Adanya privasi memberikan setiap individu untuk membatasi individu lain masuk atau mengganggu kehidupannya. Setiap orang menjaga privasinya dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap dirinya sendiri dan mendapatkan ruang kebebasan tanpa penilaian atau penghakiman orang lain. 

Ketika menjalin sebuah hubungan, salah satu atau kedua pasangan seringkali menginginkan adanya privasi di dalamnya. Privasi dalam sebuah hubungan menjadi penting untuk saling memberikan rasa aman dan membangun kepercayaan.

Terkadang menjalin hubungan romantis dengan maksud saling mendekatkan satu sama lain, tidak mengharuskan untuk berbagai seluruh informasi pribadi terhadap pasangan. Oleh karena itu, adanya privasi memberikan rasa nyaman antar pasangan dengan memberi batasan tanpa harus saling menaruh curiga satu sama lain. 

Berbicara privasi, pasti tidak lepas dengan rahasia. Secara umum, privasi adalah kondisi bebas dari pengamatan orang lain sedangkan rahasia adalah kondisi seseorang menyembunyikan sesuatu.

Dalam suatu hubungan, adanya privasi membantu pasangan untuk memilah dan memilih informasi mana yang dapat dibagikan. Di sisi lain, setiap pasangan juga menyimpan rahasia tersendiri. Hal yang bersifat sensitif seringkali dirahasiakan agar tidak mengganggu hubungan yang sudah dijalani.

Hanya saja, membangun hubungan dengan melibatkan privasi didalamnya tak jarang menimbulkan perdebatan. Terkadang, batasan privasi dan rahasia terlihat samar. Sebagai contoh, kamu menginginkan hal yang berkaitan dengan isi ponsel menjadi sebuah privasi.

Namun, pasanganmu melihat hal itu sebagai rahasia karena kamu terkesan menyembunyikan sesuatu pada isi ponselmu. Perbedaan pendapat inilah dapat menyebabkan pertengkaran. 

Berkaitan dengan contoh di atas, antar pasangan dapat membicarakan terkait privasi dan rahasia. Memang, menyimpan rahasia dengan tujuan untuk menghindari konflik demi kebaikan bersama tidaklah salah.

Hanya saja, menunda mengatakan sejujurnya seakan menunda masalah dan tak jarang malah menimbulkan masalah lebih besar di masa mendatang. Oleh karena itu, penting membiasakan berbicara dengan terbuka dan jujur dengan pasangan agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Sebelum menjalin hubungan dengan melibatkan privasi, akan lebih baik pasangan saling memahami kebutuhan satu sama lain dan memaknai arti privasi sendiri. Privasi memang penting dalam sebuah hubungan dan banyak dampak positif yang didapatkannya. Hanya saja, kebutuhan privasi setiap orang berbeda-beda. 

Rasa kepercayaan perlu dibangun di awal untuk memberikan rasa nyaman dan aman antar pasangan. Cari waktu yang tepat untuk berbicara dan mendengar sudut pandang masing-masing tentang hubungan seperti apa yang ingin dijalani serta kebutuhan privasi seperti apa yang semestinya dilakukan. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak