Indonesia menjadi negara dengan tingkat IQ yang cukup rendah dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya di dunia. Data terbaru yang ditunjukkan World Population Review 2023 rata-rata IQ orang Indonesia adalah sebesar 78,49.
Intelligence quotient (IQ) adalah ukuran kecerdasan manusia. Semakin tinggi nilai IQ seseorang maka dianggap semakin cerdas orang tersebut. Berdasarkan data World Population Review 2023, ada 10 negara yang memiliki IQ tertinggi.
Negara-negara yang memiliki IQ tertinggi tersebut dari urutan pertama adalah Jepang (106.48), Taiwan (106.47), Singapura (105.89), Hongkong (105.37), Cina (104.1), Korea Selatan (102.35), Belarus (101.6), Finlandia (101.2), Liechtenstein (101.07), dan Jerman (100.74).
Berdasarkan data dari situs tersebut, Singapura dan Finlandia menjadi negara yang secara konsisten muncul dalam daftar peringkat tersebut yang secara jelas dapat memvalidasi peringkat negara-negara tersebut.
BACA JUGA: Habis KDRT Lalu Maaf-maafan? Tolong Sadarlah, Kamu Sudah Rugi Banyak
Lalu mengapa IQ orang Indonesia memiliki jumlah rata-rata yang cukup rendah dibanding negara Asia Tenggara lainnya?
Berdasarakan jurnal Intelligence volume 61 berjudul "Perkiraan Baru tentang Hubungan antara IQ, Pertumbuhan Ekonomi, dan Kesejahteraan" yang ditulis oleh R.W. Hafer mendapatkan fakta bahwa IQ nasional merupakan penentu penting perbedaan aktivitas ekonomi dan kesejahteraan antar negara.
Peningkatan IQ sebesar satu poin dikaitkan dengan peningkatan pertumbuhan kesejahteraan sebesar 4% di rata-rata negara. Jadi bisa disimpulkan jika suatu negara memiliki kesejahteraan atau pertumbuhan ekonomi yang baik, maka hal tersebut bisa mempengaruhi IQ orang-orang di negara tersebut.
Selain dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang baik, tingkat literasi juga mempengaruhi tinggi rendahnya IQ suatu bangsa.
Mengutip dari laman perpustakaan.kemendagri.go.id, hasil survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 lalu diketahui bahwa Indonesia memiliki tingkat literasi yang rendah yaitu menduduki peringkat ke-62 dari 70 negara.
Hal tersebut dikarenakan bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang rendah budaya membacanya hingga memberikan efek domino seperti rendahnya daya saing, rendah income per kapita, rendah indeks pembangunan SDM dan sebagainya.
BACA JUGA: Ulang Tahun: Refleksi, Kegembiraan, dan Optimisme dalam Jejak Hidup
Saya sangat menyetujui poin kedua di mana masyarakat Indonesia sangat minim tingkat membacanya. Jika kita amati di kolom komentar portal berita yang berseliweran, masih banyak sekali masyarakat yang tergocek dengan judul tanpa terlebih dahulu membaca keseluruhan isi artikel.
Tidak hanya itu saja, bahkan sering kali masyarakat masih bertanya perihal kronologi sebuah peristiwa atau berita yang beredar di media sosial, padahal sudah jelas-jelas banyak sekali informasi yang bisa didapatkan secara mudah, gratis dan kredibel dari sumber-sumber berita terpercaya.
Buku itu jendela dunia, jadi bagaimana kita bisa menyelami segala sesuatu yang terjadi di dunia jika membaca saja kita malas. Bagaimana kita bisa berharap IQ bangsa negara kita tinggi jika minat membaca saja rendah.
Jadi yuk, segera kita tumbuhkan minat baca agar skor IQ negara kita bisa melesat lebih jauh dan bisa menyaingi negara-negara lainnya yang memiliki skor IQ tertinggi di dunia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS