Kekuatan mental adalah salah satu hal penting dan krusial yang membawa sebuah tim untuk tampil prima di berbagai pertandingan, termasuk juga dalam kompetisi sepakbola.
Tak jarang pemain Timnas Indonesia yang performanya kian menurun karena mendapat hujatan tanpa henti. Edukasi terhadap warganet seharusnya memang terus dilakukan, agar netizen bisa membedakan mana kritik dan mana yang hujat.
Memberi kritik dengan tujuan mengevaluasi pemain tentu diperbolehkan. Namun apabila sudah sampai tahap menghujat, maka mau tak mau harus segera dikendalikan. Lantaran bukannya membuat pemain lebih baik, justru bisa jadi menghadirkan dampak yang buruk
Contohnya seperti kasus Marselino Ferdinan. Melansir dari YourSay, pemain muda berusia 19 tahun itu mendapat ribuan komentar karena dianggap terlalu egois sepanjang gelaran Piala Asia U-23, puncaknya adalah saat menghadapi Irak di perebutan tempat ketiga.
Lantaran ketika memecahkan barisan pertahanan lawan, Marselino terlalu banyak menggocek dan seakan-akan hanya ingin menunjukkan kualitasnya. Pemain yang memperkuat KMSK Deinze itu pun kemudian disebut arogan. Naasnya, komentar-komentar pedas yang ditujukan pada Marselino sebagian meninggalkan kesan hujatan.
Bahkan kolom komentar KMSK Deinze dipenuhi kata-kata kasar dan tagar MarselinoOut. Hal tersebut tentu tak bisa diwajarkan. Tak hanya berlaku untuk Marselino Ferdinan, tetapi untuk seluruh pemain.
Suporter bisa memberi komentar kritik yang membangun, bukan malah menjatuhkan dan menghina dengan kalimat yang tak pantas. Jika sudah seperti demikian, maka tak dapat disebut sebagai kritik lagi.
Namun lebih menjurus pada hujat. Yang mana akan berpengaruh pada mental para pemain, bahkan parahnya membuat sang pemain mengalami penurunan performa yang signifikan. Tentu hal itu bukanlah hal yang diinginkan.
Mengingat seluruh pemain Timnas Indonesia kini membutuhkan dukungan penuh agar bisa semakin percaya diri dan membawa perkembangan positif untuk sepakbola tanah air. Apalagi para penggawa Garuda Muda pun telah menampilkan permainan terbaik selama kompetisi Piala Asia U-23 berlangsung.
Indonesia juga memulangkan tim-tim kuat seperti Yordania, Australia, juga Korea Selatan. Kini pasukan Merah Putih masih memiliki kans mengantongi tiket menuju Olimpiade Paris 2024 dengan melakoni laga play off antar benua menghadapi Guinea.
Mengingat sederet performa mentereng Syli U-23, tentu tim racikan Shin Tae-yong memerlukan dukungan kita semua agar meningkatkan mentalitas dan bisa memberikan yang terbaik untuk Garuda Muda.