Cukupkah Kreativitas Jadikan Modal Dirikan Usaha Mandiri?

Tri Apriyani
Cukupkah Kreativitas Jadikan Modal Dirikan Usaha Mandiri?
Ilustrasi (Pixabay/expresswriters)

Ekonomi kreatif merupakan kegiatan ekonomi yang berfokus pada informasi dan kreativitas dengan menitikbertakan faktor produksi sumber daya manusianya berdasarkan ide dan pengetahuan yang diciptakan. Menurut cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional tahun 2008 ekonomi kreatif menjadi era baru setelah ekonomi pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi yang telah berjalan sebelumnya.

Mengutip situs resmi Badan Ekonomi Kreatif, bahwa ekonomi kreatif adalah konsep yang memposisikan kreativitas dan pengetahuan menjadi sebuah aset utama dalam menggerakkan ekonomi.

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan mengemukakan bahwa berdasarkan data dan fakta yang ada, terdapat setidaknya tiga sektor yang termasuk ke dalam industri kreatif dengan potensi kemajuan yang signifikan. Ketiga sektor tersebutlah yang berkontribusi pada perekonomian Indonesia secara kolektif. Triawan juga menambahkan bahwa sektor

“Tiga lagi yang punya nilai tinggi dan masih under service, artinya kurang difasilitasi,” ujarnya

Dampak dari kemajuan teknologi memberikan peluang bagi masyarakat khususnya mendorong generasi milenial yang rata-rata mampu menguasai teknologi untuk mengeksplorasi kreatifitas dan keterampilan mereka dalam menghasilkan sebuah karya. Ekonomi kreatif yang timbul karena adanya aspek kreatifitas tersebut menjadi peranan yang penting dalam menstimulasi perekonomian secara global.

Industri kreatif di Indonesia merupakan salah satu sektor penyumbang yang cukup besar bagi perekonomian, yang berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif Indonesia tahun 2017  kontribusi ekonomi kreatif terhadap Pendapatan Domestik Bruto mencapai 7,28 persen. Perkembangan dan pertumbuhan industri kreatif akhir-akhir ini juga menunjukkan tren positif dan menjadi hal yang menarik bagi masyarakat. Hal ini juga perlu adanya perhatidan dan dukungan dari pemerintah.

Di tahun 2019, industri kreatif mampu menyumbang produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga mencapai Rp1.211 triliun dengan minimal angka kenaikan sebesar Rp100 triliun. Sumbangan pendapatan negara ini diperoleh dari 16 subsektor ekonomi kreatif terhadap PDB negara terus menerus meningkat secara signifikan.

Produk ekonomi kreatif yang diklasifikasikan menjadi 16 subsektor tersebut dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 dirinci menjadi sebagai berikut:

1. Aplikasi dan pengembangan permainan

Seiring dengan semakin meningkatnya penetrasi smartphone di Indonesia, industri  pengembangan aplikasi dan permainan di tanah air pun semakin meningkat. Beberapa pengembang aplikasi dan game baru muncul

Di sisi lain, sektor ini masih mengalami beberapa kendala seperti  sedikitnya minat investor pada sektor ini sampai belum adanya kebijakan proteksi yang memihak pada kepentingan developer domestik.

2. Arsitektur

Arsitektur sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif memiliki peranan yang penting dari sisi kebudayaan dan pembangunan. Dari sisi budaya, arsitektur mampu menunjukkan karakter budaya bangsa Indonesia yang beraneka ragam. Dari sisi pembangunan, jelas arsitektur berperan dalam perancangan pembangunan sebuah kota.

Menurut Bekraf, sektor ini masih mengalami kendala dari sisi jumlah arsitek yang ada. Saat ini jumlah arsitek yang ada di Indonesia baru mencapai 15.000 orang, tidak sebanding dengan populasi penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta orang.

3. Desain Produk

Hasil dari subsektor yang satu ini, sering kita jumpai sehari-hari. Ada tangan-tangan terampil dari desainer produk yang mengkreasikan sebuah produk dengan menggabungkan unsur fungsi dan estetika sehingga memiliki nilai tambah bagi masyarakat.

Tren dari industri ini cukup baik sering dengan bertambahnya populasi usia produktif yang membentuk interaksi antara pelaku industri dengan dengan pasar. Selain itu, industri ini juga didorong oleh apresiasi masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk berkualitas.

4. Fesyen

Fesyen merupakan subsektor industri kreatif yang berjalan sangat dinamis. Berbagai tren fesyen bermunculan setiap tahunnya karena inovasi dan produktivitas desainer . Saat ini, fesyen menunjukkan peningkatan daya saing yang cukup signifikan di tingkat global.

Data dari Kementerian Perindustrian tahun 2016 mencatat, nilai ekspor dari industri fesyen tanah air mencapai  11, 7 miliar dolar Amerika.

5. Desain Interior

Menurut Bekraf, selama dua dekade terakhir ini, sektor desain interior menunjukkan perkembangan yang sangat pesar. Penggunaan jasa desainer untuk merancang interior hunian, hotel hingga perkantoran pun semakin meningkat.  Apresiasi masyarakat terhadap bidang ini juga semakin baik.

Namun, ada beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian dari sektor ini seperti proteksi terhadap para pelaku kreatif desain interior di pasar domestik, adanya sertifikasi untuk menciptakan standar, dan perlindungan hak cipta.

6. Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual atau yang sering dikenal dengan sebutan DKV merupakan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dengan memanfaatkan elemen visual sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu.

Desain Komunikasi Visual memiliki peranan yang penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis swasta, pemilik merek, bahkan program-program pemerintah.

7.Seni Pertunjukan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni pertunjukan. Kesenian ini hadir sejak lama dalam bentuk wayang, teater, ludruk, tari dan masih banyak lagi. Kesenian tersebut menyebar ke seluruh Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing.

8. Film, Animasi dan Video

Industri perfilman saat ini sedang mengalami perkembangan yang positif. Berbagai judul film silih berganti menghiasi layar bioskop Indonesia. Animasi juga menunjukkan perkembangan yang positif. Kita bisa melihat munculnya serial animasi di televise nasional yang sebelumnya hanya diisi oleh animasi-animasi dari luar negeri.

9. Fotografi

Perkembangan industri fotografi didukung oleh minat anak muda sekarang yang semakin tinggi terhadap dunia fotografi. Tingginya minat tersebut disebabkan karena semakin berkembangnya sosial media dan harga kamera yang semakin terjangkau.

10. Kriya

Kriya merupakan segala kerajinan yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil. Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan kerajinan seni kriya. Hasil kerajinan tersebut selain untuk pasar domestik, banyak juga yang ekspor ke luar negeri.

Sementara itu, faktor ketersediaan bahan baku menjadi masalah yang sering menghampiri industri ini. Permodalan juga menjadi masalah klasik lainnya.

11. Kuliner

Kuliner memiliki potensi yang kuat untuk berkembang. Data dari Bekraf menyebutkan bahwa sektor ini menyumbang kontribusi 30 persen dari total sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Beberapa hal yang masih menjadi perhatian pemerintah yaitu akses perizinan satu pintu, panduan bisnis dan perizinan, hingga pendampingan hokum dalam proses pendirian usaha.

12. Musik

Musik merupakan industri yang sangat dinamis. Perkembangan terbaru saat ini di dunia musik adalah semakin banyaknya platform pembelian musik digital yang mudah dan murah sehingga mengurangi aksi pembajakan.

13. Penerbitan

Industri penerbitan berperan dalam membangun kekuatan intelektualitas bangsa. Meskipun pangsa pasar industri ini tidak sebesar sektor yang lain, namun industri ini punya potensi yang tidak kalah kuat.

Industri penerbitan terus berupaya untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan hadirnya produk penerbitan seperti buku dan majalah dalam bentuk digital.

14.Periklanan

Periklanan merupakan suatu penyajian materi yang berisi pesan persuasif kepada masyarakat untuk mempromosikan produk atau jasa. Konten-konten iklan biasanya dibuat khusus oleh sekelompok orang yang biasanya disebut sebagai agensi iklan.

Menurut Bekraf, periklanan merupakan subsektor industri kreatif yang memiliki daya sebar paling tinggi. Hal ini tidak terlepas dari sinergi dengan para pemilik modal yang memasarkan produk

15. Seni rupa

Di Indonesia seni rupa sudah berkembang dengan cukup baik. Tercatat ada beberapa acara pameran seni rupa rutin diselenggarakan seperti Jogja Biennale, Jakarta Biennale, Art Jog, dan OK Video Festival.

16. Televisi dan Radio

Di tengah arus informasi digital yang kian masif, televisi dan radio masih menunjukkan eksistensinya. Peranan kedua industri ini pun cukup besar dengan nilai mencapai 3,17 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Kebanyakan sektor industri lain selain ekonomi kreatif saat ini lahir dari buah kreativitas dan inovasi tiap individu. Hal tersebut karena beberapa manfaat yang diperoleh dari semakin bertumbuhnya industri kreatif di Indonesia. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  1. Pertumbuhan ekonomi;
  2. Sumber daya manusia yang dituntut akan kreatifitasnya;
  3. Lapangan pekerjaan bertambah;
  4. Munculnya persaingan kompetitif;
  5. Berbagai inovasi muncul dengan beragam dan pesat;
  6. Meningkatnya nilai dan kualitas suatu produk.

Pengirim: Listyawan Bayu Putra / mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
Email: [email protected]

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak