Dapur Jadi Lebih Berwarna Efek #DiRumahAja

Tri Apriyani | Rizka Amellya
Dapur Jadi Lebih Berwarna Efek #DiRumahAja
Ilustrasi memasak

Masa Stay at Home yang diberlakukan oleh Pemerintah DKI sejak 16 Maret 2020 lalu membuat banyak orang sedikit "shock" karena harus dirumahkan dalam waktu yang cukup lama. Walaupun di rumah aja, masyarakat tidak serta merta kehilangan rutinitas hariannya. Semua pekerjaan baik sekolah, perkuliahan, dan perkantoran dialihkan untuk dapat dikerjakan di rumah.

Di tengah kesibukan menjalani Work from Home (WFH) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai rutinitas harian, tak jarang aktivitas ini membuat bosan dan jenuh karena pekerjaan yang menumpuk serta menguras pikiran dan waktu yang cukup lama.

Terlebih jika harus terus berada di depan layar laptop atau smartphone. Keluhan terkait kejenuhannya menjalankan WFH dan PJJ banyak dilontarkan oleh masyarakat melalui media sosial.

Beberapa saran kegiatan bermunculan guna membunuh waktu selama masa di rumah aja. Seperti membersihan rumah, menyortir barang-barang di gudang dan memasak.

Kegiatan yang terdengar biasa aja terasa sedikit menarik karena dikerjakan sebagai penghilang kejenuhan dari kegiatan belajar dan bekerja. Seperti halnya memasak yang merupakan kegiatan biasa yang sering dilakukan oleh ibu rumah tangga.

Mengutip dari food.detik.com menurut psikolog dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, memasak dan membuat kue merupakan kegiatan yang cocok untuk jenis terapi behavioral activation. Tujuannya untuk mengurangi depresi dengan menambah aktivitas positif, meningkatkan perilaku yang berorientasi pada tujuan serta mengurangi sifat menunda dan pasif.

Kegiatan memasak yang biasanya hanya dilakukan untuk membuat sarapan, makan siang dan makan malam, menjadi sedikit berbeda saat masa di rumah Aja, berbagai resep makanan dan camilan bermunculan di media social baik resep yang sudah ada atau modifikasi dari makanan lainnya.

Minuman hits Dalgona Coffee turut andil dalam mewarnai masa di rumah aja. Resep ini merupakan resep minuman sederhana yang cukup mudah untuk dibuat dan didapatkan bahan-bahannya. Yang membuat istimewa dari Dalgona Coffee ini adalah cita rasa dan tampilan yang dimilikinya sangat kekinian dan cantik untuk dipamerkan melalui media sosial.

Namun di balik kecantikannya serta kemudahan yang dikatakan banyak orang, sebagian orang lainnya mengalami kegagalan yang akhirnya memunculkan keluh kesahnya. Menanggapi hal ini salah satu peserta Master Chef Indonesia season 5 Devina Hermawan pun membagikan tipsnya bagi masyarakat yang belum berhasil dalam membuat dalgona coffee yaitu dengan menggunakan saringan kecil sebagai alternatif penggunaan mixer dan sendok yang cukup memakan waktu.

Selain dalgona coffee, resep-resep camilan lainnya pun bermunculan. Ramainya pengguna aplikasi musik video yang sedang viral dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk menyebar resep makanan yang sederhana dan cukup mudah pembuatannya seperti pembuatan pie susu teflon, martabak, cookies, ice cream dan lain-lain. Dengan cara ini resep makanan menjadi lebih menarik karena tutorial dan bahan-bahan yang dibutuhkan sudah tercantum di dalam video yang terbilang singkat.  

Meningkatnya ketertarikan masyarakat untuk bereksperimen di dapur memberikan ide bagi para youtuber untuk berlomba-lomba membagikan resep makanan yang menarik untuk dicoba oleh pengikutnya seperti salah satu Youtuber Indira Kalistha yang dalam videonya membuat “Tumis Cumi Tomat Hijau”.

Tidak ketinggalan Beauty Vlogger cantik asal Indonesia Tasya Farasya membuat Kreasi minuman kekinian yang diberinya nama "KOPI JUNABA", serta Rachel Vennya dengan Masakan Seafood "Kepiting Saus Padang".

Minat masyarakat untuk menyentuh dapur rumah diakui oleh pedagang di salah satu kios toko kue “Alhamdulillah selama masa di rumah aja toko ini jadi cukup ramai, biasanya yang beli bahan-bahan kue hanya pedagang langganan saya saja, sekarang ibu-ibu yang biasanya hanya beli beras, minyak, telur ikut juga membeli bahan-bahan kue” ujar sang pemiliki toko Ibu Sum.

Hal ini juga diakui oleh salah satu Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta Sulis Tiana yang harus mengahadapi pembelajaran jarak jauh (PJJ) “kebetulan selama masa kuliah saya nge-kost yang notabene tempatnya tidak terlalu besar dan dapur seadanya, jadi saat pihak kampus memutuskan untuk PJJ seperti ini saya kembali pulang kerumah dan banyak bereksperimen di dapur dengan Ibu saya”.

Lain halnya dengan Dinda seorang karyawan disalah satu Toko Buku di sebuah Mall bilangan Jakarta Utara yang harus menjalani WFH, ia memanfaatkan momen ini untuk memperluas usaha kulinernya.

“Sebelumnya saya memang sudah memiliki kios dekat tempat tinggal saya yang menjual brownies, namun sejak mewabahnya COVID-19 omzet kios brownies menurun cukup drastis. Adaya keadaan ini tidak menjadi alasan untuk saya berhenti berproduksi, saya manfaatkan keadaan ini untuk membuka menu baru seperti donat, dan brownies in cup. Terbukti dengan sistem pelayanan pre-order dan diatar kerumah, perharinya saya bisa mendapatkan pesanan kurang lebih 15 lusin donat,” kata Dinda.

Bagi sebagian orang mungkin kebijakan di rumah aja akan terasa membosankan, tetapi bagi sebagian lainnya kondisi ini dimanfaatkan oleh publik untuk melakukan berbagai hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di waktu-waktu tertentu.

Nyatanya pandemi COVID-19 dan kebijakan di rumah aja dapat dilalui dengan berbagai kegiatan, dapur salah satunya siapa yang akan mengira bahwa dapur menjadi pilihan untuk melepaskan penat ditengah kisruhnya pandemi COVID-19? memasak yang sebelumnya hanya untuk konsumsi pribadi dan keluarga ternyata dapat melahirkan pundi-undi uang.

Jadi apakah anda tertarik untuk membuat dapur anda berwarna? atau bahkan berfikiran untuk membuka usaha? Jadilah produktif saat di rumah aja.

Oleh : Rizka Amellya / Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak