Kenali 5 Alasan Anak Jadi Cengeng, Salah Satunya Pola Asuh Keliru!

Munirah | Latifah
Kenali 5 Alasan Anak Jadi Cengeng, Salah Satunya Pola Asuh Keliru!
Ilustrasi Seorang ayah menggendong anaknya. (pexels.com/Ba Phi)

Anak yang sering menangis memang menguji kesabaran. Apalagi saat orangtua sedang lelah. Di rumah mendengar anak yang selalu menangis, bawaannya ingin marah-marah.

Tapi, sebaiknya ayah bunda hindari, ya memarahi anak yang menangis. Sebab, hal itu merupakan emosi yang normal dialami. Apalagi, jika anak belum bisa bicara. Tangisan menjadi cara ia mengungkapkan apa yang ia inginkan.

Berikut ini, ada beberapa hal penyebab anak menjadi cengeng. Apa saja?

1. Bawaan dulu waktu ibu hamil

Inilah kenapa penting sekali, ketika ibu sedang hamil, sebagai suami, berusaha sebaik mungkin membuatnya bahagia. Karena emosi ibu saat hamil, bisa berpengaruh pada janin.

Jika semasa kehamilan, emosi ibu tidak stabil, mungkin sering stres karena banyak masalah, maka hal itu bisa ‘menulari’ janin, sehingga ketika dilahirkan, anak jadi lebih sensitif dan mudah menangis.

2. Bahasa anak untuk mendapatkan perhatian

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ketika anak belum bisa bicara, maka tangisan menjadi bahasanya. Ketika ia merasa tak nyaman, mungkin popoknya belum juga diganti, atau kegerahan, lapar, merasa bosan, ataupun hanya sekadar ingin mendapat pelukan, maka si kecil akan menangis.

3. Karakternya memang sensitif

Layaknya orang dewasa yang karakternya berbeda-beda, begitu pun anak. Bisa pula penyebab anak yang sering menangis, karena memang karakternya sensitif. Misalnya saja, saat bunda bersuara keras, ia langsung menangis karena mengira dirinya sedang dimarahi.

4. Agar anak tak dihukum

Tangisan sering pula dijadikan senjata bagi si kecil supaya bisa terhindar dari hukuman orangtua. Karena merasa kasihan dan tidak tega, akhirnya orangtua nggak jadi menghukumnya.

5. Pola asuh yang keliru

Akibat anak yang terlalu dikekang, dan apa-apa dilarang, anak jadi tumbuh menjadi penakut. Saat menemukan situasi yang baru, ia akan mudah khawatir dan merasa cemas, sehingga gampang menangis.

Setelah membaca uraian tadi, semoga bisa jadi penambah informasi bagi ayah bunda, sehingga nggak mudah ngegas kalau anak sering menangis.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak