Jenis Sinar Ultra Violet yang Ada di Bumi, Serta Bahayanya Bagi Kulit

Tri Apriyani | Novita Edy
Jenis Sinar Ultra Violet yang Ada di Bumi, Serta Bahayanya Bagi Kulit
Ilustrasi paparan sinar UV. (Shutterstock)

Selama pandemi kita dianjurkan untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi, yang tentu saja mengandung sinar ultra violet. Namun apakah kamu sudah tahu bahwa ada 3 macam jenis sinar ultra violet tersebut?

Jenis-jenis sinar UV itu memiliki manfaat dan bahaya masing-masing lho. Nah, agar tidak salah saat berjemur, dan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal bagi kesehatan tubuh, berikut ini adalah penjelasan tentang jenis sinar UV dan apa saja efek yang ditimbulkannya jika terpapar pada kulit:

Sinar Ultra Violet C (UV C)

Sinar matahari yang dipancarkan melalui ruang angkasa yang hampa udara, mengandung radiasi sinar ultra violet. Salah satu jenisnya adalah UV C, atau ultra violet C. Ini paling berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia.

Beruntung, sinar jenis UV C ini tidak sampai masuk menembus lapisan ozon dan berbagai gas di langit bumi. Sinar ini disaring oleh lapisan ozon sehingga tidak membahayakan lagi. Namun jika lapisan ozon bolong, maka resikonya adalah berbagai radiasi berbahaya bisa sampai ke permukaan bumi. Karena itu penting bagi manusia menjaga kelestarian alam sehingga ozon tetap pada kondisi yang normal.

Sinar Ultra Violet B (UV B)

Dikatakan oleh dr. Arini Astasari Widodo, SpKK, seorang ahli kulit di Jakarta, sinar UV B ini efeknya cukup merusak. Namun lagi-lagi kita beruntung sebab sebagian besar sinar ultra violet ini tidak sampai masuk ke lapisan atmosfer bumi karena sudah disaring oleh ozon. Kurang lebih hanya 5 persen saja yang berhasil masuk ke lapisan di mana manusia bisa hidup, dan memicu sunburn atau terbakarnya kulit.

Sinar ultra violet A (UV A)

Jenis sinar ultra violet yang satu ini paling aman bagi kulit sebab kemampuan merusaknya kecil. Radiasi sinar ultra violet jenis A masuk paling banyak ke atmosfer, jumlahnya sampai 95 persen. Ia punya kemampuan menembus kulit paling dalam.

Keuntungan jika kita terbiasa berjemur di pagi hari untuk mendapatkan paparan sinar ultra violet adalah, pembentukan vitamin D menjadi lebih baik. Vitamin ini baik bagi kesehatan tulang dan sistem imunitas. Vitamin D juga membantu penyerapan kalsium pada tulang, serta membantu proses sekresi insulin.

Berjemur dan menerima sinar UV juga baik bagi propagasi sel, membuat suasana hati lebih baik karena merangsang produksi hormon serotonin, serta bikin tidur lebih nyenyak karena sekresi melatonin. Tekanan darah pun lebih terkontrol, serta membantu tubuh melawan serangan virus dan bakteri.

Bahayanya juga ada lho, sebab jika kamu terlalu siang berjemur, maka kulit bisa terbakar (sunburn), terjadi hiperpigmentasi (penggelapan), dan muncul flek hitam di kulit. Juga bisa memicu kanker kulit (melanoma), dan munculnya kerutan di kulit.

Karenanya, jangan lupa memakai sunscreen ya jika hendak berjemur atau terpapar sinar matahari agar bahayanya bisa diminimalisir.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak