Pandemi Covid-19 di Indonesia terus melonjak tinggi, sehingga pemerintah pun memberlakukan kebijakan PPKM Darurat guna menekan laju penyebaran sang Corona. Sedari demikian, tentu aktivitas masyarakat juga makin sempit.
Namun, ketika kita mampu bekerja dari rumah, maka salah satu dari sekian banyak pekerjaan yang dapat dilakukan ialah menjadi penulis lepas. Menulis lepas bisa dikerjakan oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Selama punya ide dan gagasan di benak pikiran, tentulah tidak ada salahnya menuliskan agar dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Salah satu kendala kenapa ada orang justru malas menulis karena tidak mengetahui media mana yang membayar kontributornya. Kondisi itulah saya ingin berbagi mengenai media online yang membayar kontributornya ketika tulisan kita berhasil dimuat.
Sebenarnya ada banyak media yang membayar kontributornya, namun saya hanya membagi tiga saja, karena ini sangat cocok juga bagi penulis pemula.
1. Yoursay.Id
Bagi penulis pemula, Yoursay.Id adalah pilihan yang paling tepat untuk mempublikasikan tulisan. Ketika menulis di Yoursay.Id seleksi tulisan tidaklah terlalu ketat, dan jumlah kata pun juga tidak terlalu banyak. Asalkan karya sendiri, kirim saja dan teruslah mengirim.
Honor menulis di Yoursay.Id dapat dicairkan melalui rekening e-waler seperti ovo, go-pay, dana dan lainnya. Sistem agar meraih rupiah menulis di Yoursay.Id yakni mengumpulkan poin, di mana minimal poin yang dikumpulkan 250 poin, kemudian barulah dapat klaim untuk pencairan. Satu tulisan yang terbit berarti sudah mendapatkan 25 poin. Jadi, untuk sampai 250 poin cukup menulis 10 tulisan saja.
Adapun syaratnya, pertama buat akun di Yoursay.Id, maka akan diarahkan ke arkadia.me tempat menulis dan tempat tukar poin. Usahakan melengkapi profil agar mendapatkan poin tambahan. Setelah selesai buat akun, maka segeralah mempublikasikan tulisan sebanyak mungkin dan hasil tulisan yang sudah terbit dapat di lihat Yoursay.suara.com. Silahkan dicoba dan raihlah pundi-pundi rupiah sebanyak-banyaknya.
2. Milenialis.Id
Milenialis.Id adalah salat satu media kanal yang dikembangkan anak muda. Media ini banyak memuat aktivitas dan kagiatan anak muda/milenial. Gaya tulisannya pun sangat direkomendasikan dengan menggunakan bahasa sehari-hari, tulisan yang tajam dan terfokus.
Adapun honor yang diperoleh ketika tulisan berhasil terbit di Milenialis.Id senilai Rp. 20.000/tulisan. Minimal tulisan yang dapat diklaim dalam sebulan yakni lima tulisan atau setara Rp.100.000.
Media ini memiliki tampilan yang menarik dan menggiurkan mata untuk bersimpati membaca tulisan yang diterbitkan. Jadi tunggu apa lagi, tetaplah produktif di masa pandemi dengan terus mengirim tulisan di Milenialis.Id.
3. Terminal Mojok
Sedikit nakal, banyak akal. Tentu tidak asing dengan media ini, dengan gaya tulisan yang remeh temeh, humor. Kalau menurut ketentuan dari Terminal Mojok ini, Anda yang punya ide menggumpal di pikiran, curhatan, kegelisahan silahkan kirimkan tulisan ke media ini.
Lagi-lagi tulisan ini tidak begitu mudah kita tembusi. Kalau menurut salah satu editornya sih, tulisan perlu kebaruan, jarang ada yang bahas, tidak bertele-tele dan tulisan usahakan tetap terfokus.
Sama halnya dengan Milenialis.Id, Terminal Mojok juga membayar kontributornya Rp. 20.000/tulisan. Adapun minimal klaim dalam sebulan yakni 10 tulisan setara Rp. 200.000. Ayo, gaskuen untuk terus menulis di Terminal Mojok, wqwqwq, semoga beruntung.
Hebatnya, ketika ada tulisan kita yang lolos di Terminal Mojok, maka kita berhak masuk di group whatsappnya, walaupun masih satu tulisan saja. Group tersebut telah diisi oleh para redaktur dan editornya, serta penulis-penulis Terminal Mojok lainnya pun.
Group itu sangat bermanfaat karena dapat mengkonsultasikan tulisan yang sudah ditolak langsung kepada editornya. Dengan begitu, kita bisa tahu kekurangan dan alasan tulisan kenapa bisa tolak oleh Terminal Mojok.
Saya pikir tidak ada media lain yang punya inisiatif seperti Terminal Mojok yang ada sesi konsultasi langsung dengan editornya. Jujur saya sangat mengapresiasi media ini.
Nah, selain dari tiga media di atas, tentu masih banyak media lain yang membayar kontributornya. Seperti halnya rubrik Mojok yang mungkin bisa dibilang induk dari Terminal Mojok karena masih satu rumpung dan memang satu media.
Atau ada juga media Voxpop yang banyak membahas esai-esai ringan menyangkut suara-suara rakyat. Tanpa basa-basi lagi, mulailah gaskuen untuk terus menulis dan mengirimkannya ke media.