Saat pasangan bersikap romantis, pasti kamu senang sekali. Namun, tak selamanya yang romantis itu baik. Karena ada juga sikap romantis pasangan yang sebenarnya berbahaya buatmu dan bisa jadi penanda hubungan tak sehat. Seperti sikap-sikap romantis berikut ini!
1. Selalu menghabiskan waktu berdua
Saat jatuh cinta, kamu tentunya ingin menghabiskan waktu berdua bersama pasangan. Hanya saja, kamu mesti waspada jika pasangan benar-benar menuntut kalau kalian senantiasa melakukan aktivitas berdua.
Hal tersebut bisa jadi ciri pasangan posesif. Nantinya kamu bakal susah, mau ke mana-mana nggak bisa bebas, karena selalu dilarang olehnya. Kamu hanya dibolehkan, jika dia menemani. Ribet, kan?
2. Cemburu
Orang yang beneran cinta, pasti ada hasrat ingin memiliki. Makanya, akan cemburu kalau melihat pasangannya dekat dengan orang lain. Yang mesti kamu hati-hati, adalah kalau sikap pasanganmu sudah cemburu buta.
Jangan geer dulu, merasa kalau dirinya sangat mencintai. Justru sikap cemburu yang berlebihan bisa jadi indikasi pasangan toksik. Ia jadi mengekangmu, karena sulit memberikan rasa percaya padamu. nggak mau, kan, punya pasangan yang membuatmu jadi serba salah karena terus dicemburui?
3. Mengatur-atur caramu berpenampilan
Memang manis di telinga, ketika dia berusaha mengatur penampilanmu. Katanya, hal itu dilakukan disebabkan sangat peduli.
Namun, hubungan yang sehat harusnya bisa membebaskan dirimu untuk jadi apa adanya. Dengan dia mengatur-atur apa yang sebaiknya kamu kenakan dan tidak, artinya dia berusaha mendikte dan memaksamu menjadi orang lain. Itu bukan peduli, melainkan posesif. Sifat yang termasuk toksik!
4. Meminta password media sosial
Meski berhubungan, tetap ada batasan pribadi yang seharusnya tak dilanggar. Salah satunya, perihal media sosial. Kalau sampai ia meminta kata sandi media sosialmu, bukti bahwa dia mengalami isu tentang kepercayaan.
Padahal, rasa percaya ini salah satu kunci dalam hubungan. Tanpa ada rasa percaya, hubungan akan terus diwarnai dengan rasa curiga.
5. Terlalu sering menghubungimu
Baru saja seharian bersama, pas sampai rumah dia menelepon lagi sampai menjelang tidur. Terkesan romantis, tapi sebenarnya kalau kamu nggak waspada, hidupmu jadi berantakan. Akibat hanya diisi soal percintaan.
Kariermu jadi terbengkalai, studimu jadi keteteran, hubunganmu dengan keluarga dan teman jadi renggang. Semua itu disebabkan kamu nggak pandai membagi waktu kapan mesti pacaran, kapan mesti mengurusi sisi hidupmu yang lain.
Semoga dengan uraian di atas, dapat membantumu untuk jatuh cinta dengan bijaksana. Tanpa harus merugikan aspek hidupmu.