Di zaman serba digital seperti sekarang ini, penggunaan gadget sudah tidak mungkin lagi untuk dihindari. Namun sebagai orang tua mungkin akan ada perasaan khawatir bahwa anak kecanduan gadget. Sisi lain, orang tua juga pasti khawatir bahwa anak bisa terpapar informasi yang mungkin belum pas untuk usianya.
Semua kekhawatiran itu wajar dirasakan orang tua. Apalagi dengan maraknya kejadian kasus cyberbullying, kasus kekerasan pada anak di sosial media, ataupun kasus-kasus kriminal lainnya di mana anak yang menjadi korbannya.
Perlu diketahui semua dampak buruk gagdet pada anak tidak akan terjadi selama kita melakukan 4 hal ini. Mari dicek penjelasan selengkapnya.
1. Tentukan Waktu Penggunaan Gadget
Sebelum memberikan ponsel pada anak, sebaiknya kita lebih dulu menentukan waktu penggunaan gadget. Misalnya saat anak telah menyelesaikan tugas-tugasnya, bolehlah anak bermain gadget.
Tetapkan juga durasi maksimal penggunaan gadget. Seperti disadur dari hellosehat, untuk anak-anak dengan usia 2 tahun ke atas, setiap harinya hanya boleh menggunakan gadget selama 2 jam saja.
Orang tua juga sebaiknya menentukan batasan screen time, di mana pada waktu itu anak sama sekali tidak berinteraksi dengan gadgetnya baik itu berupa smartphone, tv, atau video game. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan mata anak.
2. Jangan Biasakan Gadget Menjadi 'Obat' Penenang Anak
Ketika anak mengalami tantrum, atau hanya sekadar bersedih, mungkin ada orang tua yang bingung bagaimana cara menghadapinya dan menghiburnya. Sebagian orang tua mungkin akan lebih memilih memberi gadget sebagai 'obat' penenang anak.
Perlu dipahami, hal ini tidak baik untuk perkembangan emosi dan juga perkembangan bahasa anak. Sebaiknya orang tua perlu mengajarkan anak agar bisa mengenali dan bagaimana cara mengatasi emosi tersebut.
3. Pantau Penggunaan Gadget Pada Anak
Saat anak berinteraksi dengan gadgetnya, sebaiknya tidak lepas dari pantauan orang tua. Misalnya dengan tidak menempatkan TV di kamar anak melainkan di ruang keluarga saja. Oleh sebab itu, saat anak hendak menonton TV ataupun bermain video game, orang tua masih dapat memantau aktivitas itu dengan mudah.
Begitu pula dengan smartphone. Jangan biarkan anak mengakses benda itu sendiri di ruang pribadinya. Selalu cek riwayat browser yang diakses anak. Awasi pula bagaimana anak berinteraksi di sosial medianya, jika ia sudah memiliki akun sendiri.
4. Tetaplah Menjaga Komunikasi Secara Langsung Dengan Anak
Orang tua juga patut menyadari untuk tetap menjaga komunikasi secara langsung dengan anak. Jangan sampai sibuk dengan gadgetnya masing-masing.
Tetaplah beri nasihat, pengarahan, atau sekadar candaan pada anak. Hal ini sangat penting agar kedekatan emosi antara anak dan orang tua tetap terjaga.
Bagaimana? Setelah mengetahui beberapa tips mudah di atas, masihkah ada kekhawatiran saat anak mengakses gadgetnya? Semoga tidak lagi. Yang terpenting adalah orang tua tidak serta merta membiarkan anak mengkases gadgetnya secara bebas.