4 Kerugian Jika Sering Jadi Peniru, Hindari!

Tri Apriyani | Rizki Putra
4 Kerugian Jika Sering Jadi Peniru, Hindari!
Ilustrasi wanita sedang berpikir. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hobi meniru tidak hanya berlaku dalam ketika mengerjakan tugas, tapi dikehidupan sehari-hari. Bahkan kamu bisa meniru orang lain, mulai dari tingkah lakunya, gaya bicara, hingga penampilan.

Bagaimanapun juga, kebiasaan ini harus dikurangi, supaya kamu bisa menjadi diri sendiri dan apa adanya. Maka dari itu, simak 4 kerugian jika sering jadi peniru.

1. Meniru sesuatu hal yang belum baik

Kondisi saat ini, banyak sekali perilaku di media sosial yang tidak senonoh, demi konten mau melakukan banyak hal supaya mendapatkan pengakuan. Namun, terkadang melakukannya tanpa pikir panjang meniru sesuatu hal yang belum tentu baik atau positif.

Hingga menuai kontroversial lantaran unggahanmu membuat orang lain jadi tersinggung. Akhirnya, kamu pun jadi kena dampaknya, dan urusan menjadi makin rumit.

2. Profil diri menjadi tidak jelas

Bagaimanapun juga, kebiasaan menirus harus dihentikan karena berdampak buruk bagimu, salah satunya profil diri menjadi tidak jelas. Meskipun kamu telah berusaha maksimal meniru orang lain, tetap saja kamu hanya melakukan sesuatu menyerupainya seutuhnya.

Dampaknya, kamu akan sulit melewati atau bahkan menyandikan kemampuan yang kamu miliki dengan orang lain. Sehingga, kamu tidak memiliki karakter khusus yang jelas sebagai kemampuanmu.

3. Selalu merasa kurang puas

Waktumu dihabiskan untuk selalu mencari orang-orang untuk kamu tiru. Sehingga, kamu mudah untuk tergiur mengikuti tren.

Dampaknya, kamu tidak mengetahui kemampuan yang benar-benar jadi keahlianmu. Tidak heran akan mati langkah jika sudah tidak orang yang bisa kamu tiru lagi.

4. Mengabaikan kemampuan yang ada di dalam diri

Terkadang orang lain menganggumi orang lain secara berlebihan, sehingga tanpa sadar mengabaikan kemampuan yang asa dalam diri. Sebab, terlalu banyak menghabiskan waktu untuk meniru orang lain, tanpa mau mengeksplor potensi dirinya sendiri.

Ketika telah mengetahui kemampuan yanh dimiliki, tentu bisa jadi bekal untuk kedepannya. Mau enggak mau, harus konsisten dan mau untuk terus belajar.

Bagaimanapun juga, meniru bisa sebagai bahan pembelajar disaat mengawali sesuatu hal. Tapi, bukan berarti harus memiliki suatu karya yang sama persis dengan orang lain.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak