Karya tulis seperti esai, makalah, artikel, hingga tugas akhir berupa skripsi adalah ‘makanan’ sehari-hari untuk mahasiswa. Nilai yang diberikan oleh dosen tergantung bagaimana kita mampu menyusun karya tulis secara sistematis dan mampu membawakan pembahasan yang kita angkat secara tepat sasaran.
Tentu kita memerlukan beberapa strategi untuk mampu menarik perhatian dosen sehingga dapat terpesona akan tulisan kita yang berbobot namun ringkas dan tidak bertele-tele.
Untuk itu, izinkan penulis untuk mengulik bersama mengenai tips dan trik menulis karya tulis yang mampu mengikat hati dosen sehingga memberikan nilai A pada kita.
1. Kuasai isu atau masalah yang diangkat
Sebelum kita menulis karya tulis kita, kita harus menentukan masalah atau isu yang ingin kita bahas. Semakin ‘hangat’ isu yang kita angkat, maka semakin mudah kita mencari informasi dan data mengenai masalah dalam tulisan kita.
Selain itu, isu-isu yang sedang trending akan menarik untuk dikaji dan dibaca oleh dosen. Dosen akan menilai kedalaman pembahasan kita dan bagaimana kita sebagai penulis melakukan pendekatan terhadap bahasan yang kita angkat.
Kita dapat memulai dengan mencari sumber-sumber pustaka mengenai isu atau yang terjadi di berbagai aspek masyarakat dan kehidupan sehari-hari. Tentu tidak terbatas pada satu bidang keilmuan saja, melainkan meliputi permasalahan dari bidang kesehatan, teknologi, hingga bidang sosial.
Kenali masalah yang akan kita angkat dan gali sedalam-dalamnya. Kemudian kita tentukan bagaimana kita mengangkat masalah tersebut dengan teori-teori yang kita pelajari di kelas. Kita dapat mencari sumber pustaka berupa buku mengenai teori maupun isu yang diangkat, selain itu kita dapat mencari sumber berupa jurnal dan berita di media cetak maupun elektronik.
2. Buat kerangka pembahasan berupa poin-poin pokok
Setelah kita mengenali isu yang ingin kita angkat, kita dapat memetakan bahasan utama menjadi poin-poin berupa kata kunci dan permasalahan inti. Misalkan kita ingin mengangkat mengenai pandemi dan kesenjangan.
Kita dapat menggunakan dua kata kunci itu untuk membahas lebih lanjut mengenai dua masalah tersebut. Hal ini dilakukan supaya kita terfokus dalam satu pembahasan yang ringkas dan tidak keluar dari bahasan terlalu jauh.
3. Bandingkan tulisanmu dengan tulisan mengenai masalah yang serupa
Hal ini dilakukan dengan tujuan menghindari plagiasi. Ketika kita sudah menentukan masalah yang menarik perhatian kita, kita perlu memeriksa apakah sudah ada yang mengangkat topik dengan judul yang sama.
Contoh sederhananya kita ingin mengangkat mengenai kesenjangan dan pandemi. Namun kita temukan judul yang persis sama dengan tulisan yang ingin kita buat. Solusinya adalah mengangkat masalah yang sama namun dengan pendekatan yang berbeda. Misalkan penulis sebelumnya mengangkat pandemi dan kesenjangan dari aspek asas keadilan sosial, kita dapat mengkajinya dari aspek pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, penelitian serupa dapat membantu kita menguasai isu yang ingin kita angkat. Namun demikian, kita harus menghindari menyalin tulisan tanpa kita olah lagi menggunakan bahasa kita dan sesuai dengan konteks pembahasan kita. Karena tindakan tersebut adalah bentuk plagiasi dan merupakan pelanggaran akademik berat.
4. Gunakan bahasamu sendiri
Ciri khas dari suatu penelitian adalah bagaimana kita membahasakan tulisan kita menggunakan bahasa khas kita. Tentu hal ini perlu pendalaman materi dan penguasaan isu yang ingin kita angkat.
Melalui pemahaman pribadi, kita dapat menuliskan penelitian kita sesuai konteks masalah yang ingin kita angkat. Menggunakan bahasa sendiri juga merupakan cara mempertahankan orisinalitas tulisan dan menghindari plagiasi.
5. Kenali kaidah sistematika penulisan ilmiah
Kaidah sistematika penulisan ilmiah adalah salah satu hal yang membedakan tulisan ilmiah dengan tulisan non-ilmiah. Kita dapat mempelajari bagaimana susunan karya ilmiah dari panduan yang telah diberikan oleh dosen maupun melihat contoh karya ilmiah yang ada. Tentu, kita juga perlu memperhatikan beberapa hal penting seperti sitasi.
Saat kita mengambil gagasan dari karya tulis lain, kita juga perlu menyebutkan dari mana dan siapa yang menulis gagasan tersebut. Ada banyak cara sitasi, umumnya penulisan karya ilmiah menggunakan gaya APA dan Harvard Style.
Nah itu tadi adalah tips dan trik menulis karya tulis yang dapat kamu pakai untuk membuat dosenmu kagum. Tips dan trik di atas juga sebagai pengingat akan adanya integritas akademik yang harus kita jaga, yakni menghindari menyalin karya orang lain. Semoga tips dan trik tersebut bermanfaat!