Tidak ada yang salah dengan berharap atau memasang ekspektasi. Dengan syarat, ekspektasi itu memang bisa terjadi, dan nggak muluk-muluk.
Sayangnya, yang kerap terjadi di hubungan pernikahan, adalah seseorang memasang ekspektasi tak masuk akal. Inilah yang kemudian menimbulkan berbagai aral di rumah tangga. Seperti beberapa ekspektasi pernikahan yang akan dijelaskan berikut ini. Simak terus, ya!
1. Hubungan pernikahan akan berjalan romantis bak pangeran dan putri
Ekspektasi ini sering dimiliki oleh calon pengantin. Karena sedang berada dalam euforia cinta, kemudian membayangkan bahwa hubungan asmara nanti bak negeri dongeng, di mana selalu romantis layaknya pangeran dan putri.
Masalahnya, hal itu mungkin bisa terjadi di awal-awal pernikahan, di mana kalian masih dalam fase bulan madu. Namun, tantangan sesungguhnya justru saat kalian selesai dari fase bulan madu itu. Ketika kalian sudah kembali ke rutinitas masing-masing, kemudian ternyata menghadapi bahwa kehidupan pernikahan nggak seindah yang dibayangkan, ya?
2. Cinta butuh pengorbanan
Ya, benar, cinta memang butuh pengorbanan. Kamu harus menyisihkan waktumu untuk memberi perhatian pada pasangan. Kamu mesti mengatur momen romantis supaya kalian bisa melakukan quality time.
Hal yang mesti kamu sadari, pengorbanan itu harus berjalan dua arah. Tidak bisa demi cinta, jadi kamu yang senantiasa mesti berkorban. Sementara pasangan selalu bagian enaknya saja, tinggal beres!
Itu, sih, namanya mengorbankan dan menyakiti diri sendiri. Sikap demikian, bukanlah sesuatu yang patut dibangnggakan. Karena membuat hubungan jadi nggak sehat, lho!
3. Kalian akan selalu seia sekata
Pernikahan nggak berarti membuat kalian berdua mesti sependapat. Ingat, bagaimana pun, kalian itu dua individu berbeda yang disatukan dalam janji dan komitmen pernikahan.
Namanya dua kepala, pasti akan ada perbedaan opini atau perilaku. Jadi, berharap bahwa setelah menikah nantinya bakal selalu seia sekata, adalah hal yang mustahil. Hal yang dapat kalian lakukan hanyalah mengedepankan kompromi demi kepentingan bersama. Sehingga, ketika ada pendapat salah satu pihak yang nggak dipakai, karena dianggap kurang tepat, tidak akan menimbulkan sakit hati.
Semoga dengan uraian di atas, bisa membuka matamu, bahwa pernikahan itu bukanlah perkara remeh. Jadi, hindari memasang ekspektasi pernikahan yang terlalu berlebihan. Bakal rentan kecewa!