Banyak orang tidak memikirkan rumah sebelum menikah. Pasalnya, mereka merasa nyaman-nyaman saja tinggal bersama orangtua, sekalipun harus seatap dengan mertua pun tidak apa, karena beliau sama baiknya.
Namun, apa yang kita harapkan tidak melulu sejalan, bukan? Adakalanya kita tidak nyaman tinggal bersama mertua, atau suami tidak nyaman tinggal dengan orangtua kita. Ini bukan aib. Ini adalah hal wajar yang tidak hanya terjadi kepada satu dua pasangan.
Bagi kalangan menengah ke atas, mungkin bisa dengan gampang membeli tanah dan membangun rumah. Bahkan mungkin ada yang sebelum menikah sudah memiliki beberapa rumah. Namun, bagaimana dengan masyarakat biasa?
Ketidaknyamanan bisa membuat seseorang tidak dapat menikmati hidup. Alih-alih menikmati hidupnya, seseorang justru bisa terbebani setiap hari demi hari. Padahal, merasa bahagia dan nyaman dalam hidup itu perlu.
Jadi, jika kita belum mampu untuk membeli tanah dan membangun rumah, tapi tidak nyaman tinggal dengan orang lain, maka bisa mengontrak dulu, kok. Poin pentingnya, punya tempat sendiri. Tidak harus mewah, asal bisa untuk berteduh dari panas dan hujan. Selain untuk kenyamanan sendiri, mengontrak rumah juga memiliki banyak nilai positif yang bisa membuat pasangan jauh lebih belajar mengenai kehidupan.
Berikut 6 manfaat berpisah atap dari orangtua setelah menikah.
1. Belajar hidup mandiri
Dengan berpisah atap dari orangtua, kita bisa belajar hidup mandiri. Sebab, tidak bergantung apapun kepada orangtua. Terutama masalah uang, harus dicari dan dicukupkan sendiri. Sekalipun kurang, cari solusi sendiri.
Dalam urusan merawat rumah juga lebih mandiri, karena tidak ada bantuan atau pembagian tugas dengan orangtua. Apa-apa harus dikerjakan sendiri. Harus bisa membagi waktu sendiri.
2. Lebih bertanggung jawab
Berumah tangga dan pisah atap dari orangtua bisa membuat kita lebih bertanggung jawab. Bagi seorang suami, pisah rumah dengan orangtua bisa membuatnya lebih giat bekerja. Karena bagaimanapun, urusan keuangan rumah serta kebutuhan anak dan istri menjadi kewajibannya untuk memenuhi sendiri.
Istri juga lebih bertanggung jawab terhadap perputaran kebersihan dan pengelolaan rumah, pemenuhan kebutuhan suami, sekaligus bertanggung jawab mengurus anak sendiri. Jadi meskipun yang dilakukan hanya seputar keseharian, tetapi tetap tidak lepas dari sebuah tanggung jawab. Selain itu, beratap sendiri juga membuat suami istri lebih bertanggung jawab untuk saling menjaga satu sama lain (terutama ketika sedang sakit).
3. Akrab dengan banyak orang baru
Memilih untuk pisah atap dengan orangtua dan tinggal di tempat baru membuat kita berkenalan dengan orang-orang lebih banyak. Kita tidak lagi dikenal sebagai anak pak A, atau menantu pak A, tapi menjadi diri sendiri. Akrab dengan orang baru juga membuat kita belajar lebih membuka diri, mendengar cerita dan pengalaman banyak orang yang seringkali tidak sengaja memotivasi, ataupun menjadikan kita lebih bersyukur terhadap apa yang dimiliki.
4. Mengembangkan potensi
Tinggal bersama orangtua seringkali memberi batas kita untuk bereksplorasi. Misalnya ketika kita tidak begitu bisa memasak, lalu ingin mencoba beberapa resep baru di dapur orangtua, kurang begitu nyaman karena akan berantakan. Belum lagi kalau gagal. Begitu juga misal kita punya hobi game atau bikin konten YouTube, kegiatan menjadi terbatas karena harus menyesuaikan waktunya yang pas. Harus menghormati orangtua yang sedang beristirahat.
Ketika beratap sendiri, kita bisa melakukan apapun sesuka hati, asal tidak mengganggu tetangga. Intinya, kita bisa lebih leluasa mencoba banyak hal baru atau mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita.
5. Lebih mensyukuri hidup
Banyak orang mensyukuri hal besar. Namun, sedikit orang sadar akan nikmat dari hal-hal kecil. Dengan beratap sendiri, kita belajar segalanya dari nol. Memulai semuanya dari bawah. Selain menghargai kerja keras, uang, maupun kesuksesan, kita juga menjadi lebih mensyukuri hal kecil seperti kesehatan, tetangga yang baik, kesehatan, dan tidak kebingungan esok harus makan apa.
6. Merasa lebih leluasa
Setiap pasangan, apalagi yang baru menikah, tentu ingin gelendotan terus dengan pasangan, ya? Ingin bermalas-malasan dan berduaan terus, kan? Namun terkadang, karena tinggal bersama orangtua, akan sedikit merasa canggung ataupun sungkan.
Bahkan sering ditegur harus ini atau itu. Setiap rumah kan cuma bisa ada satu ratu. Karena numpang tinggal di rumah mertua atau orangtua, jadi kita harus nurut serta membiasakan diri dengan setiap aturan yang ada.
Setiap rumah tangga juga memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Jika masih tinggal bersama orangtua, terkadang merasa malu kalau terdengar sedang mengeluhkan atau mendiskusikan sesuatu.
Nah, dengan berpisah rumah, kalian bisa lebih bebas menikmati waktu bersama pasangan. Misal mau tidur seharianpun tidak akan ada yang ngedumel, kan? Mau mandi jam berapapun sesuka hati. Intinya, jadi lebih bebas dan nyaman dalam menjalani keseharian. Kalau ada masalahpun lebih mudah untuk mendiskusikan.
Nah, itulah 6 keuntungan jika kalian pisah rumah dengan orangtua maupun mertua. Kalau belum bisa punya rumah sendiri, ngontrak juga tidak masalah kok. Asal kalian betah dan nyaman menjalani hidup sehari-hari.
Kalau nyaman-nyaman saja tinggal bersama orangtua ataupun mertua, juga tidak apa tetap bersama. Namun, dengan berpisah rumah, kita menjadi belajar lebih banyak hal tentang rumah tangga dan menjalani kehidupan.