Kenali 5 Penyebab Quarter Life Crisis, Pernah Mengalaminya?

Hernawan | Xandra Junia Indriasti
Kenali 5 Penyebab Quarter Life Crisis, Pernah Mengalaminya?
Ilustrasi Mengalami Quarter Life Crisis (pixabay)

Quarter Life Crisis adalah situasi di mana seseorang di usia 20-30 an merasa tertekan untuk mencapai kesuksesan di bidang-bidang tertentu. Mereka juga merasa sia-sia dan serba salah dalam menjalani hidup. Akibatnya, sering cemas, khawatir, dan overthinking.

Menurut berbagai survei, angka yang mengalami masalah ini mencapai 86 persen. Mungkin selama ini kamu tidak sadar apa sebenarnya penyebab quarter life crisis ini. Nah, berikut ada 5 di antaranya yang perlu diketahui.

1. Pertama Kali Menjalani Kehidupan Mandiri

Mulai usia 20 tahun, atau tepatnya setelah lulus dari pendidikan, seseorang akan mulai menjalani kehidupan mandiri. Namun, kondisi ini nyatanya seringkali menjadi masalah oleh beberapa dari mereka.

Mereka belum terbiasa mengelola segala sesuatunya tanpa orang tua. Untuk itu, tidak jarang merasa tertekan dan bingung. Misal, cari makan sehari-hari, membeli berbagai perlengkapan, atau mengurus dokumen, seperti KTP dan lainnya.

2. Masalah Karier dan Keuangan

Karier dan keuangan merupakan masalah yang banyak dialami untuk orang-orang di usia ini. Ia seringkali bingung, karena harus membagi pendapatan menjadi beberapa bagian. Mulai dari keluarga, tabungan, cicilan, dan lain-lain.

Kepala tiba-tiba pusing karena penghasilan yang terbilang minim, serta harus mencari tambahan di berbagai tempat. Buruknya lagi, jika perusahaan secara mendadak mengadakan pemutusan kontrak atau belum memperoleh pekerjaan baru.

3. Urusan Percintaan

Semakin dewasa, hubungan yang diinginkan adalah dipenuhi oleh keseriusan. Namun, jika memang takdir mengatakan harus berakhir saat sudah menuju jenjang pernikahan, tentu dapat memicu stres.

Pasalnya, usia seperti ini merubah diri menjadi malas untuk mengenal dan memulai kisah dengan orang baru. Tidak sedikit juga yang trauma akan mendapati akhir sama dengan yang sebelumnya.

4. Ekspektasi Tinggi Orang Lain

Ketika berada di usia quarter life crisis, tidak jarang diberi ekspektasi tinggi oleh orang lain. Salah satunya keluarga yang mencakup orang tua. Kamu diharapkan bisa cepat berumah tangga, memperoleh jabatan tinggi, dan masih banyak lagi.

Situasi tersebut nyatanya mampu menjadi beban dan terus memikirkannya hingga stres bahkan depresi. Ditambah ada rasa takut jika tidak bisa memenuhi ekspektasi tersebut.

Kamu khawatir membuat mereka kecewa, tanpa mementingkan kebahagiaan dan kenyamanan diri sendiri.

5. Melihat Pencapaian Teman Sebaya

Di usia ini, kamu akan sering menemukan teman sebaya yang memiliki pencapaian lebih besar. Baik dalam karier, hubungan, finansial, dan lain-lain. Ada yang jabatannya tinggi, bisa ke luar negeri, memperoleh kekayaan, hingga menikah.

Semuanya dapat membuatmu merasa lemah dan rendah. Usaha yang selama ini dibangun seolah sia-sia. Sikap iri seringkali datang dan mengundang pertanyaan terhadap diri sendiri.

Misal, "mengapa aku gini-gini aja, sedangkan dia sudah bisa sukses dalam berbagai hal?".

Semakin terasa stres ketika junior atau adik tingkat yang lebih dulu menggapai impiannya. Orang yang berada dalam quarter life crisis akan menganggap dirinya payah dan terus memikirkan pencapaian mereka.

Itulah penjelasan mengenai beberapa hal yang menjadi penyebab quarter life crisis. Apakah kamu pernah atau bahkan sering mengalaminya?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak