Siapa, sih, yang tidak ingin memiliki pasangan yang peduli dan romantis? Sebagian dari orang pasti ingin memiliki pasangan yang mempunyai sifat peduli terhadap pasangannya. Tetapi bagaimana jika sifat peduli tersebut menjadi posesif seperti kecemasan yang berlebihan, cemburu melebihi batas, dan tanpa disadari semakin lama membuat hidup kita selalu dikontrol. Apakah hal yang menimbulkan rasa tidak nyaman ini adalah tanda sayang dari pasangan? Yuk kita simak apasih arti posesif itu.
Posesif merupakan sifat seseorang yang mencintai pasangannya secara berlebihan, merasa takut kehilangan dan menganggap pasangan adalah miliknya seutuhnya. Dengan perlakuan membatasi ruang untuk pasangannya bergerak seperti mewajibkan untuk melaporkan semua kegiatan yang berlangsung, melarang bermain dengan lawan jenis, menukar lokasi dan masih banyak lagi. Apasih penyebab seseorang bisa berubah menjadi posesif?
Menurut psikolog ada beberapa penyebab yang membuat pasangan berubah menjadi posesif dalam menjalin hubungan. Mereka menyebutkan penyebabnya dari kejadian masa lalu, seperti mempunyai trauma atau kekecewaan yang membuat hal itu tidak ingin terjadi lagi kepada pasangan berikutnya. Lalu dengan adanya rasa tidak percaya diri sehingga menimbulkan rasa cemburu yang berlebih dan memikirkan hal yang tidak seharusnya seperti self-image, dan yang memungkinkan adalah berasal dari faktor keturunan.
Dari beberapa penglihatan kasus, rata-rata yang memiliki sifat posesif ini adalah pria. Banyak sekali pria yang mempunyai kebiasaan saat awal menjalani hubungan memiliki sifat yang sangat perhatian, sangat peduli, bahkan terasa seperti pria yang di inginkan para wanita.
Hal ini membuat hubungan diawal menyenangkan, tetapi lama kelamaan muncul beberapa sifat yang tidak diinginkan. Berawal dari peduli yang berubah menjadi cemas dan diiringi oleh rasa kecurigaan dengan berfikir yang tidak seharusnya, mengeluarkan rasa cemburu yang melebihi batas hingga semua kehidupan yang berjalan selalu dikontrol. Dari hal tersebut banyak sekali kasus pria yang memiliki sifat posesif juga mengeluarkan tindakan kekerasan atau abusive.
Banyak pria yang mengaku dengan cara seperti itu adalah tanda bahwa mereka sayang terhadap pasangannya sendiri, tetapi apakah sifat dan tindakan seperti itu membuat hubungan akan bertahan lebih lama? Tentu saja tidak, bahkan hubungan seperti ini sudah dikategorikan hubungan tidak sehat atau bisa dibilang toxic.
Banyak sekali para wanita menyalahkan dirinya sendiri jika pasangannya seperti itu, padahal sifat posesif itu berasal dari diri sendiri, jadi para wanita tidak perlu untuk menyalahkan dirinya sendiri. Kembali kepada masing- masing pasangan, hal seperti ini banyak sekali yang tetap dipertahankan walaupun sudah merasa tidak nyaman.
Perlu dipahami oleh pasangan untuk menanggapi sifat posesif yang dimiliki pasangan sendiri dengan cara saling berkomunikaai dengan baik, menyelesaikan masalah dengan pemahaman yang tepat. Karena yang kita lakukan untuk menghadapi pasangan yang posesif sebaiknya untuk membicarakan hal tersebut dengan baik.
Tetapi jika cara itu kurang meyakinkan atau bahkan membuat suasana menjadi perkelahian, mungkin ini saatnya untuk membicarakan tentang perpisahan diantara kalian, atau keluar dari zona yang tidak nyaman. Walaupun keputusan tersebut sangat berat, tetapi untuk apa berada di hubungan yang merugikan ini.
Dan seperti yang kita ketahui bahwa sifat posesif itu tidak jauh dari kesetiaan dan pembuktian bahwa pasangan kita mempunyai rasa cinta yang besar atau bisa dibilang terlalu cinta, sehingga merasa tidak ingin kehilangan ataupun berpisah. Namun fakta yang ada banyak sekali yang terganggu ataupun tidak nyaman dengan bentuk dari sifat posesif ini.
Jadi bagaimana menurut kalian? Apakah sifat posesif ini bisa terbilang tanda sayang dari pasangan kita sendiri atau sebaliknya yang membuat hubungan kita semakin menjauh dan berpisah.