5 Tipe Perempuan ketika Putus Cinta, Kamu yang Mana?

Hikmawan Muhamad Firdaus | Nurillah A.
5 Tipe Perempuan ketika Putus Cinta, Kamu yang Mana?
Ilustrasi perempuan yang lelah menghadapi konflik.[Pixabay/geralt]

Setiap orang pasti menginginkan hubungan yang harmonis dan jauh dari ingar-bingar perpisahan. Namun, terkadang tidak semua keinginan kita menjadi kenyataan.

Ada yang terpaksa kandas di tengah jalan dengan beragam penyebab. Entah soal selingkuhan, restu orang tua atau tidak sejalannya pemikiran kita dengan pasangan. Akhirnya, kata putus menjadi jalan keluar tanpa peduli seberapa lama kita menjalin hubungan.

Diakui atau tidak putus cinta memiliki efek yang luar biasa, terutama bagi perempuan. Menurut penelitian Field at Al pada tahun 2009, perempuan rentan lebih stres daripada laki-laki ketika berpisah. Lantas, apa saja sebetulnya tipe perempuan ketika putus cinta?

1. Si susah move on

Pembawaannya murung dan berkabung. Setiap hari, ia mengisi dengan mengenang masa lalu, memperhatikan foto-foto saat bersama dulu, atau mengurung diri di kamar dan enggan beraktivitas di luar. Bahkan ia sering membuka media sosial sang mantan dan mengikuti perkembangannya.

2. Si galak

Kadang, putus cinta bisa mengubah tabiat perempuan yang sebelumnya kalem lalu berubah menjadi galak. Dia akan memblokir kontak dan media sosial mantan termasuk kontak saudaranya.

Hal ini terjadi lantaran dirinya belum bisa menerima kenyataan jika telah terjadi perpisahan. Apalagi jika dia berpisah musabab mantannya selingkuh. Dia tidak akan segan-segan bersikap galak, dingin, cuek atau berujar kasar karena merasa dipermainkan selama ini. 

3. Si pasrah

Tipe perempuan ini akan menerima putus dari mantan kekasihnya walaupun dia tidak melakukan kesalahan. Satu sisi ini baik, tapi satu sisi dia akan selalu tertindas karena tidak melakukan pembelaan.

Padahal bisa jadi mantannya itu hanya mengambil manfaatnya saja, tetapi dia pasrah diperlakukan begitu.

4. Si mudah move on

Dia akan langsung mengalihkan diri dengan aktivitas di luar agar rasa sakit hatinya terobati. Beragam kegiatan akan diikuti sebab dia tidak mau memikirkan masa lalu yang sudah berlalu. Kegiatan semacam ini terbukti efektif sebab kesibukannya berhasil mengalihkan pikirannya sehingga tidak melulu memikirkan si mantan.

5. Si EGP (emang gue pikirin)

Baginya, putus bukan sesuatu yang menakutkan. Ia akan melupakan mantannya dengan mudah lantas mulai menjalin hubungan dengan yang lain. Ia tidak peduli dengan perpisahan yang terjadi sebab dia meyakini jika masih banyak yang lebih baik dari mantannya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak