4 Kerugian Besar Jika Kamu Kerap Membuang Makanan, Bisa Memicu Pemanasan Global

Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
4 Kerugian Besar Jika Kamu Kerap Membuang Makanan, Bisa Memicu Pemanasan Global
Ilustrasi sampah makanan yang dapat memicu pemanasan global. (pexels.com)

Membuang-buang makanan merupakan hal yang tidak baik. Orang tua kita sejak dulu selalu mengajarkan untuk menghabiskan makanan yang ada di piring. Mereka juga selalu mewanti-wanti agar mengambil makanan secukupnya, jangan sampai berlebihan.

Ternyata, ajaran orang tua kita dulu memang benar adanya. Tidak baik membuang-buang makanan karena selain mubadzir dan terkesan tidak bersyukur, membuang-buang makanan juga dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan, lho!

Kebiasaan membuang makanan akan memberikan banyak dampak kerugian. Berdasarkan data dari Bappenas, limbah makanan yang dibuang di Indonesia selama tahun 2000-2019 sekitar 23-48 juta ton! Hal ini setara dengan 184 kg per orang per tahunnya. Bisa bayangkan sebanyak apa sampah tersebut? Padahal jumlah tersebut dapat membantu mengatasi kemiskinan dan kelaparan bagi 61-125 juta orang.

Berikut adalah empat kerugian yang diakibatkan dari kebiasaan membuang-buang makanan.

1. Boros air

Semua makanan yang diolah dan diproses, mulai dari proses hingga menjadi makanan yang siap dimakan menggunakan air. Mulai dari proses menanam, menumbuhkan, menyiram, merawat, hingga panen. Bahkan sampai proses pengolahan, air memegang peranan yang sangat krusial bagi kebersihan makanan.

Berdasarkan perikiraan, jika kamu membuang makanan 1 kg daging begitu saja, setara dengan kamu membuang-buang air sebanyak 15.400 liter! Sudah buang-buang makanan, kamu juga buang-buang air.

2. Menyia-nyiakan lahan

Seperti kita ketahui bersama, semua makanan yang kita makan pastilah berasal dari sumber daya alam entah itu berupa tumbuhan atau hewan. Tumbuhan pastinya memerlukan lahan atau tempat untuk hidup, demikian pula hewan.

Masih berdasarkan data dari Bappenas, diperlukan sekitar 1,4 milyar hektar lahar pertanian yang setara dengan 28% lahan pertanian dunia untuk memproduksi jumlah makanan yang terbuang. Yakin masih mau membuang-buang makanan?

3. Menghabiskan minyak bumi

Makanan tidak bisa langsung jadi begitu saja. Panjang sekali proses suatu tanaman atau hewan hingga menjadi makanan yang siap disantap. Mulai dari proses pengangkutan, pengiriman, pemasakan, semuanya memerlukan kontribusi minyak bumi sebagai bahan bakar.

Membuang-buang makanan sama saja dengan menghabiskan persediaan cadangan minyak bumi yang masih tersisa. Bisa bayangkan bagaimana jadinya jika seluruh persediaan minyak bumi di dunia ini habis? Bagaimana nasib generasi mendatang?

4. Jumlah gas metana semakin banyak

Jangan kamu kira sampah makanan yang berbau busuk tersebut aman-aman saja dan bisa dibiarkan hingga terurai dengan sendirinya. Gas berbau busuk tersebut ternyata mengeluarkan gas metana yang dapat menghasilkan pemanasan global.

Secara singkat, jika kamu senang membuang-buang makanan, berarti kamu sedang menyumbang gas metana untuk membuat bumi ini semakin panas dan tidak nyaman untuk ditinggali. Hentikan kebiasaan membuang makanan agar bumi kita tetap terjaga.

Itulah empat dampak negatif atau kerugian yang akan kita dapatkan terus-menerus membuang-buang makanan. Kamu juga harus ingat jasa para petani dan peternak yang mencurahkan seluruh hidup mereka agar kamu dapat menyantap makanan tanpa perlu repot-repot menanam padi atau memelihara hewan. Hargai makananmu, berarti kamu telah menghargai hidupmu dan hidup orang lain.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak