3 Cara Mengatasi Silent Treatment, Bahaya dan Akan Jadi Bom Waktu jika Dibiarkan

Hernawan | Nurillah A.
3 Cara Mengatasi Silent Treatment, Bahaya dan Akan Jadi Bom Waktu jika Dibiarkan
Ilustrasi wanita menangis (Pixabay/Fizkes)

Tidak sedikit komunikasi antar-pasangan yang menghasilkan persepsi berbeda, sehingga terjadi selisih pendapat, pertengkaran, bahkan saling diam. Aksi saling mendiamkan ini disebut dengan silent treatment.

Silent treatment dapat terjadi pada hubungan anak dengan orang tua, pertemanan, atau hubungan asmara. Ia adalah reaksi singkat terhadap situasi di mana satu orang merasa marah, kecewa atau frustasi terhadap suatu masalah.

Jika silent treatment dilakukan terus-menerus, kemungkinan besar akan menjadi bom waktu yang akan meledak kapan saja. Memang benar jika diam terkadang menjadi perilaku baik demi menghindari kata-kata kasar yang diucapkan pada pasangan, sehingga kita menyesal di kemudian hari.

Namun, sebagian orang melakukan silent treatment sebagai upaya untuk menciptakan jarak emosional. Sehingga yang terjadi bukan malah mendinginkan suasana, tetapi justru memanaskan keadaan.

Oleh karenanya, penting untuk mengenali lebih dalam tentang silent treatment serta upaya apa yang mesti kita lakukan untuk mengatasinya.

Merangkum dari HealthLine, berikut 3 cara mengatasi silent treatment dalam sebuah hubungan.

1. Lakukan Pendekatan secara Tenang

Stabilkan emosi dan mulai percakapan dengan tenang. Barangkali pasangan sedang mengalami masalah di pekerjaan atau yang lain dan ia membutuhkan jalan keluar. Sampaikan secara baik-baik jika kamu belum mengetahui maksud ucapan pasangan.

Jika dia tidak merespons, sampaikan padanya kalau kamu memahami dan memberinya waktu untuk sendiri. Setelah itu baru bisa dibicarakan bersama.

2.  Ceritakan Kondisimu

Tak ada salahnya cerita pada pasangan kalau aksi silent treatment itu tidak kamu inginkan dalam hubungan. Sampaikan pula kalau sikapnya itu membuatmu tersakiti dan merasa frustasi. Jelaskan pula jika suatu masalah tidak akan bisa selesai dengan cara seperti itu.

3. Buat Nyaman Diri Sendiri

Jika berbagai upaya telah kamu lakukan, semisal minta maaf, dan memintanya berbicara baik-baik, tetapi yang terjadi justru perilakunya mengarah terhadap pelecehan emosional, baiknya utamakan dirimu.

Keluar ruangan, atau lakukan healing dengan melakukan apa yang kamu sukai. Tak ada salahnya kamu membuat batasan, perilaku mana yang bisa diterima dan tidak. Nyatakan pada pasangan terkait apa yang akan terjadi jika batasan itu dilanggar. Sebab bila kamu didiamkan terus-menerus, bisa jadi ia menunggu waktu untuk meluapkan emosi yang tidak bisa dibendung.

Demikian bahaya dan cara mengatasi silent treatment. Penting bagi kita untuk melakukan komunikasi ketika ada masalah sehingga menemukan jalan keluar bersama-sama. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal semacam ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak