Anak terlahir ibarat kertas putih yang belum tercoret tinta sama sekali. Bagaimana pengasuhan orangtuanya serta kondisi lingkungan sekitarlah yang kemudian membentuk karakter anak. Apakah akan jadi anak yang baik atau sering menunjukkan sikap buruk.
Selain butuh sokongan finansial untuk memenuhi kebutuhannya, anak pun membutuhkan dukungan emosional berupa perhatian dari orangtuanya. Anak yang kurang mendapat perhatian dari orangtuanya dapat menimbulkan berbagai perilaku buruk yang kadang menguji kesabaran orangtua itu sendiri.
Apa saja perilaku buruk yang dimaksud? Untuk tahu kelanjutannya, simak terus pembahasan di bawah ini, ya!
1. Bersikap lebay
Anak yang suka bersikap lebay atau berlebihan dapat disebabkan ia haus akan perhatian dari orangtuanya. Misalnya, luka sedikit manjanya bukan main bahkan sampai menangis histeris.
Ia merasa harus bertingkah dulu baru mendapat atensi dari orangtuanya. Untuk itu, ayah bunda mesti memberikan perhatian dalam porsi yang tepat, ya, kepada buah hati agar ia tak sampai bereaksi lebay demi mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya sendiri.
2. Berperilaku agresif
Sering melempar mainan, sering memukul meja, membanting pintu, atau galak dan bersikap agresif terhadap orang di sekitarnya juga merupakan contoh perilaku buruk akibat anak kurang perhatian. Kendati yang didapatkan adalah omelan, ia sudah cukup senang karena setidaknya ia tidak diabaikan.
Tentu sedih, kan, anak harus sampai seperti itu demi mendapat cinta kasih dari orangtuanya? Untuk itu, ayah bunda mesti luangkan waktu, ya, untuk si kecil supaya dia gak melampiaskan rasa sedihnya dengan cara negatif.
3. Menunda-nunda tugas yang diberikan
Kalau anak malas mandi, susah banget disuruh mengerjakan PR, bisa jadi karena mencari perhatian ortunya. Terkadang kamu jadi gemas, kan, saat melihat si kecil suka banget menunda-nunda dan akhirnya jadi turun tangan memandikan atau bantu mengerjakan tugas mereka?
Nah, itulah yang sebenarnya sedang diincar dari perilaku buruk menunda-nunda. Mereka menunggu kamu turun tangan dulu supaya bisa merasakan atensi dari orangtuanya.
4. Jadi jarang tersenyum
Anak biasanya sangat ekspresif. Itulah kenapa ketika ia haus dengan perhatian orangtua, jadi langsung tercermin dari perilakunya. Misalnya, dia jadi jarang tersenyum dan suka marah-marah.
Menyeimbangkan waktu antara tugas pekerjaan dengan mengasuh anak memang gak mudah. Akan tetapi, hal itu sudah menjadi tanggung jawab orangtua, sehingga mau gak mau kamu memang harus meluangkan waktu supaya anak gak sampai mesti berperilaku buruk agar diperhatikan.