Menyenangkan rasanya memiliki banyak teman. Hidup kita dipenuhi cerita tentang keseruan dan canda tawa berkat teman-teman yang ada di sekitar kita. Kehadiran teman dapat mengusir rasa kesepian dan membuat kita tak lagi merasa sendiri.
Di antara orang-orang yang dikelilingi banyak teman, beberapa orang mengalami kesulitan untuk mendapatkan kawan. Hal ini menyebabkan mereka mengupayakan segala cara untuk bisa berteman dengan orang lain, bahkan hingga melakukan cara yang keliru dan merugikan dirinya sendiri.
Padahal, cara itu belum tentu dapat membuat dirinya memperoleh teman yang baik dan tulus terhadapnya. Beberapa cara yang keliru tersebut di antaranya:
Ada orang yang menghamburkan uangnya agar orang lain mau menjadi temannya. Ia rela terus-menerus mentraktir teman-temannya atau membelikan mereka berbagai hal untuk membuat mereka senang dan mau berkawan dengannya.
Jika kamu melakukan cara seperti ini untuk mendapatkan teman, kamu hanya akan merasa kecewa, karena mungkin tak sedikit di antara teman-temanmu yang hanya memanfaatkan uangmu, bukan karena memang mereka tulus ingin berteman denganmu.
Sesekali mentraktir tentu tak masalah, itu tandanya kamu menyayangi teman-temanmu dan ingin berbagi dengan mereka, tapi pastikan kamu melakukannya bukan demi mendapatkan teman.
Selain itu, kondisi finansial seseorang pasti naik-turun, tidak selamanya kamu memiliki uang untuk mentraktir atau membelikan sesuatu untuk mereka.
Apalagi, jika uang yang kamu gunakan adalah uang orang tuamu. Akan sangat rugi jika kamu menghamburkan uang untuk orang-orang yang belum tentu sungguh ingin berteman denganmu dan belum tentu akan membantumu di saat kamu kesulitan.
2. Melakukan semua hal yang orang lain inginkan
Ada orang yang terpaksa memberikan sontekan pada temannya saat ujian, karena takut dianggap tidak setia kawan. Ada pula yang mau menuruti semua yang temannya perintahkan, menerima semua perlakuan yang tidak adil baginya, karena ia tidak ingin ditinggalkan.
Jika seseorang benar-benar ingin berteman denganmu, ia tidak akan memaksamu untuk melakukan sesuatu yang buruk atau hal yang tidak kamu inginkan. Sebab, itu bukanlah pertemanan, melainkan salah satu bentuk penindasan atau bullying.
Kamu tidak harus mengikuti semua keinginan orang lain, apalagi jika kamu enggan melakukannya atau diminta melakukan sesuatu yang buruk.
Jika ada orang yang mengancam tak ingin berteman denganmu lagi hanya karena kamu tidak mengikuti kemauannya, berarti ia bukan kawan yang baik dan hanya memanfaatkan perasaanmu saja.
3. Mati-matian mengikuti tren
Setiap orang memiliki pilihan masing-masing dalam menyikapi tren yang sedang berkembang. Beberapa orang senang mengikuti tren terkini, beberapa orang memilih untuk bersikap biasa saja, karena menganggap hal tersebut tidak begitu penting.
Bagi orang yang menyukainya, mengikuti tren layaknya sebuah hobi yang membuatnya senang. Namun, bagi orang yang tidak terbiasa dan memang tidak begitu suka mengikuti tren, melakukan hal ini hanya akan menjadi beban yang menyulitkan dirinya sendiri.
Ada orang yang hanya ikut-ikutan tren terkini, karena takut dianggap kuno, ketinggalan zaman, tidak bisa mengimbangi topik pembicaraan atau takut tidak mendapatkan pengakuan teman-temannya.
Akibatnya, ia mati-matian mengikuti tren atau meniru gaya teman-temannya, meski hal itu mengakibatkan ia tak nyaman dengan dirinya sendiri, membuatnya melakukan hal-hal yang merugikan atau menyebabkan dirinya harus mengeluarkan uang banyak demi menjadi trendi.
Pertemanan memang biasa didasarkan pada kecocokan. Jika kamu merasa tidak cocok dengan teman-temanmu sekarang, kamu tidak mesti memaksakan diri dan menjadi seperti orang lain demi bisa mengimbangi mereka. Mungkin, kamu hanya perlu waktu untuk bisa menemukan teman yang cocok denganmu.
Demikian tiga cara yang keliru untuk mendapatkan teman. Pertemanan yang tulus biasanya terjadi secara alami dan tanpa paksaan. Semoga kamu bertemu dengan teman-teman terbaik dalam hidupmu, ya!