4 Alasan Mengapa Kerap Kecewa Menjadi Orang Baik, Wajib Dihindari!

Hikmawan Firdaus | oce blue
4 Alasan Mengapa Kerap Kecewa Menjadi Orang Baik, Wajib Dihindari!
Ilustrasi seseorang yang kecewa.(Pexels.com/RODNAE)

Pastinya banyak orang baik di dunia ini. Tapi ada sebagian dari mereka yang berhenti untuk melakukannya dengan alasan kekecewaan. Cobalah kita sedikit melebarkan hati. Tentang apa sebenarnya makna kebaikan itu sendiri. Ada 4 alasan sederhana yang membuat kita merasa kecewa menjadi orang baik. 

1. Meminta balasan yang setara atau lebih

Ini adalah hal pertama yang sering dirasakan. Setelah kita berbuat baik, seringkali kita berharap untuk dilakukan seperti itu juga oleh orang lain, terlebih lagi untuk orang yang telah kita sikapi dengan baik. Perlu kamu ketahui, berbuat baik jangan mengharapkan suatu imbalan. Apapun nanti yang kamu terima, itu tidak ada kaitannya dengan perbuatan baik yang telah kamu lakukan. 

2. Terus menggenggam kebaikan itu

Perbuatan baik bukanlah suatu hal yang seharusnya senantiasa kita genggam. Menganggap bahwa hal baik itu masih milik kita.  Maksudnya adalah berbuat baik adalah suatu keharusan, kita tidak memiliki hak untuk menganggap bahwa kebaikan itu adalah milik kita. Jangan berfikir bahwa kita sudah cukup baik setelah melakukan perbuatan baik.  

3. Ingin mengendalikan seseorang dari perbuatan baik yang kita lakukan

Coba kita lihat kembali diri kita mengapa merasa kecewa setelah berbuat baik. Jika niat kita untuk mengendalikan orang tersebut, tapi pada kenyataannya tidak bisa kita kendalikan, tentunya kita akan merasakan kekecewaan. Berbuat baiklah dengan tulus tanpa meminta apapun karena perbuatan baik yang kita lakukan. 

4. Mengaitkan dengan suatu balasan

Terkadang mungkin kita berfikiran bahwa jika kita berbuat baik, maka setelahnya harus ada hal baik. Hal ini memang nyata adanya, tapi balasan baik dari Tuhan tidak harus langsung. Bahkan kita akan merasakan suatu kesedihan terlebih dahulu sebelum merasakan balasan kebaikan. Kita harus tahu bahwa berbuat baik itu tidak ada ruginya. Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. 

Jangan berfikir bahwa terlalu baik itu merugikan. Orang baik memang sering merasa sakit, tapi itu tidak menjadi alasan untuk menghentikan kebaikannya. Intinya jangan mengharapkan apapun dari kebaikan yang kita lakukan. Yakinkan saja kepada diri sendiri bahwa baik pasti dibalas baik, tapi tidak harus selalu dari orang yang kita perlakukan dengan baik. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak