5 Alasan Pasangan Tidak Mendengarkan Pembicaraan Kita

Hayuning Ratri Hapsari | Mutami Matul Istiqomah
5 Alasan Pasangan Tidak Mendengarkan Pembicaraan Kita
Ilustrasi orang ingin didengarkan (Freepik.com/master1305)

'Pernahkah kau bicara tapi tak di dengar? Tak dianggap sama sekali' merupakan sepenggal lirik lagu dari Agnez Mo yang sangat menyayat hati dan sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari, di mana kita berbicara namun tidak didengarkan oleh pasangan, seolah tidak dianggap. Hayo, siapa yang punya kisah sama? 

Nyatanya, tidak didengar itu menyakitkan. Terkadang kita bertanya pada diri sendiri, apa sulitnya mendengar? Bukankah hanya diam, menyimak, dan memberi respon? Untuk waktu yang singkat itu, kenapa banyak orang yang sulit untuk melakukannya? Dan memilih untuk menjadi seseorang yang abai?

Selain meminta orang lain untuk memahami kemauanmu, bagaimana kalau kamu mencoba juga untuk memahami orang lain? Nah berikut ini beberapa alasan pasangan tidak mau mendengarkanmu. Yuk, simak!

1. Terlalu banyak kata 

Bisa jadi, pasangan enggan mendengarkan pembicaraanmu karena kamu membicarakan sesuatu dengan bahasa yang rumit dan berbelit-belit. Terlalu banyak kata yang kamu sampaikan untuk sesuatu yang sederhana sekali. Bukankah itu menguras energi?

Hal itu akan membuat pasangan merasa bosan dan tidak tertarik dengan pembicaraan yang kamu sampaikan. Maka dari itu, ketika kamu membicarakan sesuatu, maka bicarakan dengan bahasa yang lugas dan sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami. 

2. Terlalu memonopoli pembicaraan

Tanpa sadar, sangat mungkin bagi kita untuk memonopoli pembicaraan. Apalagi ketika hal yang disampaikan adalah hal yang sangat seru dan lucu bagi diri kita sendiri. Sampai lupa bukan, bahwa lucu itu relatif. Yang menurutmu lucu, tidak selalu begitu menurut orang lain. 

Tidak adanya ruang dan celah bagi pasangan untuk menyatakan pendapatnya, membuat dia merasa kesal karena harus terus menjadi pendengar. Padahal, dalam berkomunikasi, bukankah akan lebih seru ketika dijalin dengan komunikasi dua arah?

3. Komentar menyakitkan 

Jangan karena pasangan kita adalah seseorang yang enakan, lalu kamu menganggapnya tidak punya hati, ya! Meskipun pasangan kita adalah seseorang yang supel, ceria, dan seolah tidak mudah tersinggung, tapi semua orang punya batasnya sendiri-sendiri. 

Jadi, kamu harus lebih menghormati pasangan dengan memilah bahan candaan, dan hindarilah untuk merendahkan, menghina, atau mengejek suami. Kamu pikir dia tidak sakit hati? Sakit, lho!

4. Waktunya tidak pas 

Kamu juga harus pandai melihat situasi dan kondisi ketika ingin berdiskusi dengan suami. Meskipun urgent, namun kamu tetap harus mencari waktu yang pas. 

Misalnya, hindarilah waktu ketika pasangan sedang lelah, baru pulang kerja, mood buruk, sedang banyak pikiran, dan beberapa keadaan lainnya.

Carilah waktu di mana pasangan sedang santai dan pikirannya juga sedang tenang, sehingga beberapa hal yang dibicarakan bisa bertemu dengan solusinya secara baik dan bijaksana. Sebelum buka obrolan, akan lebih baik bertanya terlebih dahulu kepada pasangan mengenai kondisinya. 

5. Mengungkit masa lalu

Bagi pasangan yang menganggap masa lalunya sudah selesai, maka hal yang cukup membuat malas dan ilfeel ketika orang lain membahas tentang masa lalunya. 

Maka dari itu, ketika kamu merasa belum bisa berdamai dengan salah satu hal mengenai pasangan di masa lalu, belum bisa memaafkan dan terus mengganjal dalam pikiran, maka segeralah sampaikan dan selesaikan. 

Masa lalu yang terus menjadi benalu dalam hati hanya akan merusak kebahagiaan dan membuat kita kehilangan rasa nyaman. 

Itu dia 5 alasan pasangan tidak mendengarkan pembicaraan kita.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak