Setiap orang pasti menyukai humor. Humor dapat membuat kita tertawa dan bahagia. Bahkan penelitian mengatakan bahwa tertawa dapat mengencangkan kulit wajah. Lelucon biasa dilontarkan melalui verbal maupun nonverbal. Humor pun dapat berbau sarkastik dan menyerang seseorang.
Melontarkan humor atau lelucon biasanya dilakukan secara spontan atau terencana. Orang yang sering membuat lelucon terkadang dianggap konyol dan bodoh. Lelucon sering dianggap hal sederhana yang samasekali tidak mencerminkan intelektual seseorang, sehingga banyak yang menganggap lelucon merupakan hal yang konyol dan sia-sia.
Yang menjadi pertanyaannya, apakah orang yang humoris memiliki hubungan dengan kecerdasannya? Yuk kita simak!
1. Membuat Lelucon Membutuhkan Keterampilan Khusus
Tanpa kita sadari, diantara satu geng terdapat satu orang yang suka melawak. Mungkin hal ini menjadi pertanyaan kenapa tidak semua orang dapat membuat lelucon yang lucu. Jawabannya karena membuat lelucon membutuhkan keterampilan yang tidak dimiliki semua orang.
Seseorang yang humoris pasti memiliki metode agar leluconnya menjadi lucu. Dia tidak asal bertindak dan berucap, dia sudah memiliki rencana untuk melontarkan leluconnya. Yang hebatnya lagi, orang yang humoris dapat membuat lelucon secara spontan. Tentunya hal tersebut sangat berkaitan dengan keterampilan seseorang dalam membuat lelucon.
Uniknya, orang yang humoris dapat membuat lelucon hanya dengan gestur tubuhnya saja.
2. Kemampuan dalam Mengamati Keadaan
Membuat lelucon yang lucu tidak boleh sembarang. Orang yang humoris akan melihat keadaan sekitar sebelum akhirnya membuat lelucon. Lelucon itu sendiri disesuaikan dengan kondisi dan keadaan tertentu. Hal ini menentukan kepekaan seseorang dalam mengamati hal di sekelilingnya.
Membuat lelucon yang tidak relevan dengan keadaan tertentu pasti akan terkesan garing. Terkadang suatu kondisi dapat menciptakan informasi untuk dijadikan suatu lelucon. Hal tersebut tentunya hanya dipahami oleh orang yang cerdas saja.
3. Membutuhkan Kecerdasan untuk Mengolah Data menjadi Lelucon
Salah satu kenapa membuat lelucon cenderung susah, karena membutuhkan banyak data yang diolah. Untuk melontarkan lelucon, seseorang harus memiliki data dan informasi yang banyak kemudian diolah menjadi serangkaian kata atau kalimat yang terdengar lucu.
Kecerdasan sangat dituntut untuk mengolah informasi dan data. Dark humor atau humor gelap merupakan salah satu lelucon tingkat tinggi yang sulit untuk dipahami. Membutuhkan kecerdasan pula untuk mengartikan dark humor agar dapat memahami inti dari lelucon tersebut. Tak jarang orang pintar cenderung membuat dark humor yang cenderung sulit dipahami.
Kesimpulannya, membuat lelucon yang lucu merupakan hal sulit yang tidak semua orang dapat melakukannya. Orang pintar cenderung dapat membuat humor yang lucu dengan mengandalkan kecerdasan serta informasi dan data yang memadai. Bisa dibilang, orang yang humoris merupakan orang yang cerdas. Apakah kamu setuju?