3 Tipe Kepribadian yang Menyebabkan Konflik dalam Hubungan Asmara

Candra Kartiko | Nurillah A.
3 Tipe Kepribadian yang Menyebabkan Konflik dalam Hubungan Asmara
Ilustrasi konflik dengan pasangan. (Pixabay/Aleksei Morozov)

Konflik adalah bagian yang tidak terhindarkan dalam hubungan apapun, termasuk dalam hubungan asmara. Entah bertengkar, debat atau percakapan kasar sampai-sampai emosi tersulut.

Saat konflik terjadi, adakalanya salah satu pihak berusaha mencari solusi, diam, atau bahkan ada yang justru kian menyulut provokasi. Karakter terakhir ini, rupanya mudah terpicu oleh hal-hal kecil sehingga sering bertengkar.

Ada sejumlah konflik dalam hubungan asmara yang dapat dikategorikan sebagai konflik tingkat tinggi dan ini dipicu oleh tipe kepribadian. Misalnya, berteriak, melempar barang, mendorong bahkan memukul.

Dilansir dari laman Your Tango, Nicole Arzt, seorang terapis pernikahan menyebut bahwa konflik bukanlah hal aneh dalam sebuah hubungan asmara sebab kita tidak bisa hidup satu sama lain. Akan tetapi, konflik yang parah mestinya diselesaikan segera karena apabila salah satu pihak memiliki sifat temperamental dan dia tidak meminta bantuan kepada professional, maka tidak menutup kemungkinan akan dilampiaskan pada pasangan.

Oleh karenanya, ada beberapa tipe kepribadian yang sering menyebabkan konflik dalam sebuah hubungan asmara, dan jika ciri-ciri ini ada pada diri pasangan Anda, baiknya mulai diatasi dari sekarang:

1. Si Kepala Batu

Si kepala batu adalah karakter seseorang di mana ia akan menutup diri selama perselisihan, menolak baikan bahkan menolak komunikasi. Dan ia melakukan hal ini untuk menjaga ego dan emosinya sendiri.

Cara untuk mengatasinya adalah ucapkan pada pasangan dengan perasaan empati jika Anda memahami apa yang ia rasakan, dan sampaikan barangkali dia butuh istirahat sejenak menangkan pikiran.

2. Si Penyerang Kata-Kata

Apabila sebuah konflik terjadi, dan Anda mendapatkan pasangan Anda menghakimi, mencaci, menghina dan bersikeras bahwa semua kesalahan bersumber dari orang lain, barangkali ini adalah gambaran yang tepat terkait hubungan asmara Anda.

Cara untuk membantunya adalah katakan pada pasangan bahwa Anda ingin mendengar apa yang telah Anda lakukan dan itu membuatnya marah, tetapi Anda tidak ingin dicaci karenanya.

3. Si Penghindar

Satu sisi menghindari konflik barangkali berujung baik. Akan tetapi, jika dilakukan terus-menerus tentu ini bukan perkara baik. Biar bagaimanapun, dalam sebuah hubungan, konflik akan selalu ada. Dan jalan terbaik adalah menyelesaikan secara baik-baik. Bukan dengan menghindari cara-cara untuk menyelesaikannya.

Demikian 3 tipe kepribadian yang seringkali menyebabkan konflik dalam sebuah hubungan. Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak