4 Langkah yang Bisa Dilakukan saat Pasangan Sedang Marah

Hikmawan Firdaus | Septyarosa Syahputri
4 Langkah yang Bisa Dilakukan saat Pasangan Sedang Marah
Ilustrasi pasangan bertengkar.(Pexels/Vera Arsic)

Hubungan asmara memang tidak terlepas dari pasang surut dilemanya. Permasalahan tentu kerap muncul. Kalau sudah bertengkar, menang atau kalah, benar atau salah, sama-sama akan menimbulkan perasaan mengganjal.  

Sebagai mahluk yang lebih sensitif, biasanya wanita akan lebih lama memendam amarah ketimbang pria. Pria bisa saja melupakan permasalahan dan amarah yang meluap-luap dalam sekejap mata. Sementara, tidak dengan wanita. Setelah pertengkaran usai, wanita akan memilih untuk diam dan memendam perasaannya. Wanita tidak mudah melupakan sesuatu yang telah menyakitinya. Maka dari itu, wanita butuh didengar sebelum ia siap melepaskan masalah tersebut.  Namun, bukan hal mudah untuk membuat wanita bicara akan perasaannya.

Ada empat langkah yang bisa dilakukan pria saat pasangannya marah

1. Tenangkan diri sendiri sejenak setelah pertengkaran usai

Sebagai mahluk yang memiliki emosi lebih stabil, akan jauh lebih baik jika pria pergi sejenak dari pasangannya untuk menenangkan diri. Pergi, bukan berarti melupakan, loh. Pergi, dalam arti mencari ketenangan batin untuk berfikir lebih jernih. Pria akan jauh lebih cepat menenangkan hati dan pikirannya karena mengandalkan fikiran dan logika yang rasional ketimbang emosi. Meskipun, banyak juga yang egonya tinggi, namun, pergi sejenak untuk meredakan emosi tidak ada salahnya, kan?

2. Dengarkan segala keluh kesah dan amarahnya

Jika hati dan pikiran sudah tenang, kini saatnya untuk kembali dan bersikap lebih netral terhadap pasangan. Ajak ia duduk berdua dan mulai bicarakan hal-hal yang ringan. Alih-alih membuka topik panas masalah yang terjadi, kamu bisa membuka topik pembicaraan yang lebih ringan. Sedikit memberikan candaan akan membuat situasi lebih santai. Setelah emosi keduanya terkendali, mulai pancing pasangan untuk menceritakan keluh kesahnya. Dengarkan saja, tidak perlu menimpali apalagi menyalahkan.

3. Perlahan jelaskan dari sudut pandangmu

Perlahan, jelaskan dari sudut pandangmu. Kedua pasangan berhak tahu sudut pandang masing-masing. Usahakan tidak menyudutkan pasangan agar tidak terjadi lagi pertengkaran. Jika suasana mulai memanas, maka coba berhenti menjelaskan, dan diam sejenak hingga situasi kembali santai.

4. Berikan pelukan hangat tanda perang telah usai

Setelah ketiga langkah di atas sudah dilakukan, maka sekarang waktunya untuk memberikan pelukan hangat serta memint maaf meskipun kesalahan bukan terletak padamu. Itu akan jauh lebih baik. Wanita akan luluh dengan permintaan maaf yang tulus dan ikhlas. Tunjukkan padanya bahwa masalah adalah bumbu percintaan. Tidak perlu ada kata pisah. Tunjukkan padanya, kamu mampu menawarkan solusi atas permasalahan yang terjadi, atau setidaknya berusaha memperbaikinnya bersama-sama.

Memang tidak mudah untuk dilakukan, namun, dengan memberi jarak dan pengertian, sebuah hubungan akan berjalan ke arah yang lebih dewasa.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak