Dalam lingkungan sekitar kita, sering kali kita menemukan tidak sedikit orang yang merasa putus asa dalam menjalani kehidupannya. Jangan buru-buru menyalahkan. Karena kita juga tidak memahami seperti apa keadaannya. Pun juga jangan buru-buru memberikan saran. Pasalnya, kita juga tidak memahami kebutuhannya.
Lantas, dari sekian banyak orang yang merasa putus asa dalam hidupnya itu, apakah yang menjadi alasannya?
1. Kurangnya motivasi
Yang pertama adalah karena kurangnya motivasi. Orang yang punya motivasi kuat, biasanya akan punya kekuatan yang besar untuk memperjuangkan apa yang dia inginkan. Namun, ketika motivasi itu hilang, dia juga akan kehilangan arah.
Makanya, akan sangat penting bagi kita untuk menanamkan motivasi yang berprinsip kepada tujuan hidup. Misalnya, sukses, bahagia, hidup sejahtera, dan lain sebagainya.
Hindari membuat motivasi yang bergantung kepada manusia, misalnya agar dia bahagia, agar dia bisa ini dan itu. Karena ketika kita kehilangan si dia ini, motivasi kita untung berjuang dan bertahan akan ikut hilang juga. Sangat mungkin bagi kita untuk merasa putus asa.
2. Tekanan lingkungan
Berbeda antara lingkungan yang memotivasi dan lingkungan yang memberikan tekanan. Tekanan kepada seseorang bisa membuatnya hilang kendali atas dirinya sendiri.
Ketika seseorang merasa sangat tertekan, dia tidak akan melakukan apa yang menjadi tujuannya, bahkan sangat mungkin baginya untuk melakukan hal yang terbalik dari tujuannya.
Maka dari itu, kita tidak boleh memberikan tekanan kepada orang lain atau saran yang terkesan memaksakan kepada dirinya. Karena hal itu bisa membuat seseorang merasa stress, terbebani, bahkan putus asa dengan hidupnya sendiri.
3. Kegagalan
Kegagalan menjadi alasan yang paling banyak bagi orang yang merasa putus asa. Ketika seseorang telah memperjuangkan dan mengorbankan banyak hal, lalu dia mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan harapannya, tentu sangat wajar bagi diri untuk merasa lelah.
Tapi, putus asa seharusnya bisa ditampik untuk menjadi jalan akhir. Putus asa itu tidak boleh berlarut-larut. Karena harapan selalu ada dan terbuka. Meskipun risiko atau konsekuensinya juga sama.
Ketika gagal, coba lagi. Buktikan dengan cara dan strategi yang lebih baik. Kegagalan itu tidak dialami oleh kamu saja. Jadi jangan terus-terusan terpuruk. Bagaimana kamu ke depan adalah di tanganmu sendiri.
4. Merasa sendiri
Semua orang butuh seorang teman. Teman yang bisa diajak bercerita apapun. Meskipun kita adalah pendengar yang baik, namun kita juga pasti punya keinginan untuk didengarkan. Semua itu adalah zona berulang yang kita butuhkan.
Kesendirian akan membuat kita lebih menyudutkan kesedihan, kegagalan dan pikiran negatif akan lebih mudah untuk muncul. Ketika hal itu dirasakan, maka akan timbul penyalahan terhadap diri sendiri dan berbagai situasi yang memojokkan diri sendiri.
Ketika hal itu dirasakan, maka sangat mungkin bagi kita untuk merasa putus asa. Merasa tumbuh menjadi orang yang tak berguna. Sendirian, dan tidak ada yang menguatkan.
Itu dia 4 penyebab orang merasa putus asa. Ketika hal itu terjadi kepadamu, kamu harus berusaha untuk mengobrol diri dengan lebih baik, menemukan lingkungan dan teman yang tepat, serta bangkit dari keterpurukan.