3 Langkah Berhenti Bersikap Kekanak-kanakan, Yuk Saatnya Menjadi Dewasa!

Hayuning Ratri Hapsari | Milawati Mila
3 Langkah Berhenti Bersikap Kekanak-kanakan, Yuk Saatnya Menjadi Dewasa!
Ilustrasi kekanak-kanakan (Freepik.com/wayhomestudio)

Banyak orang berekspektasi dengan bertambahnya usia akan bertambah pula kedewasaan berpikir dan bersikap. Nyatanya, gak selalu seperti itu. Tidak sedikit orang yang usianya sudah matang tapi sikapnya masih kekanak-kanakan.

Nah, buat kamu yang merasa masih kekanak-kanakan, yuk berubah. Dilansir dari laman InspiringTips, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan supaya kamu berhenti kekanak-kanakan dan mulai bersikap dewasa. Mari ikuti penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

1. Hindari menggunakan emosi sebagai senjata

Apakah kamu termasuk yang sering menangis ketika bertengkar dengan pasangan, dan bertujuan agar ia mengalah? Itu tandanya, kamu sudah menggunakan emosi sebagai senjata, lho, dan bukanlah tindakan dewasa.

Cobalah mulai sekarang bisa mengendalikan diri dan berlatih berpikir dengan logis. Jangan selalu menuruti emosi. Kalau kamu sudah terbiasa berpikir logis, maka berbagai konflik bisa cepat diatasi dengan baik karena terhindar dari penilaian yang bias.

2. Jangan takut dengan perasaanmu sendiri

Ada sebagian orang yang terlalu baper, tapi ada pula sebaliknya, malah sering memendam perasaan. Misalnya saja, menahan diri tidak menangis karena takut dianggap lemah. Padahal, emosi sedih itu dimiliki oleh siapa pun dan berhak untuk mengekspresikannya, lho.

Dengan mengekspresikan emosi justru bisa membantumu memiliki kestabilan, jadi gak tiba-tiba langsung meledak akibat terlalu lama dipendam.

Kestabilan emosi ini merupakan salah satu ciri orang yang dewasa. Jadi, mulai sekarang jangan lagi memendam emosi, tapi jangan juga diluapkan dengan membabi buta, ya.

3. Hindari melakukan silent treatment

Mendiamkan seseorang atau silent treatment umum terjadi, meskipun sebenarnya bukan cara komunikasi yang baik. Di dalam relasi apa pun, pertengkaran itu pasti terjadi. Bagaimana kamu menghadapinya bisa jadi penentu apakah kamu masih kekanak-kanakan atau sudah dewasa.

Mendiamkan orang lain merupakan bukti kalau kamu belum matang dalam menyikapi konflik. Orang dewasa lebih memilih untuk membicarakan langsung daripada mendiamkan dan berharap orang lain mengerti atau mengalah.

Menjadi dewasa memang tidak mudah. Terutama berkaitan dengan pengendalian emosi. Dibutuhkan latihan konstan agar kamu terbiasa mengendalikannya, dan bukan emosi yang mengendalikanmu. Tapi, dengan konsistensi pasti kamu bisa bersikap dewasa.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak