3 Alasan Teknik Pomodoro Kurang Efektif Bagi Sebagian Orang, Kamu Termasuk?

Ayu Nabila | Elvira D Paramitha
3 Alasan Teknik Pomodoro Kurang Efektif Bagi Sebagian Orang, Kamu Termasuk?
Ilustrasi Belajar (Unsplash.com/Vstretimsya Na Rassvete)

Teknik Pomodoro untuk belajar akhir-akhir ini menjadi sangat digemari terutama untuk para pemilik akun khusus study di platform-platform seperti Instagram dan Twitter. Teknik Pomodoro sendiri adalah sebuah teknik belajar yang ditemukan oleh Fransisco Cirillo pada tahun 1980. Secara sederhana, teknik ini membantu mengatur waktu agar fokus belajar dan istirahat dengan baik. Biasanya, timer 25 menit dibuat untuk belajar dengan fokus. Setelah 25 menit berlalu, kamu dapat istirahat selama 5 menit lalu melanjutkan 25 menit lagi untuk belajar. Hal ini dapat diulang-ulang hingga 4-5 kali. Namun, teknik belajar yang satu ini sebenarnya justru menjadi kurang efektif untuk sebagian orang. Mengapa? Simak 3 alasannya berikut ini.

1. Waktu Istirahat yang Terlalu Singkat

Teknik pomodoro mengharuskan kamu untuk belajar dan fokus selama 25 menit setelah itu istirahat selama 5 menit dan kembali mulai belajar lagi setelahnya. 5 menit adalah waktu yang singkat untuk beberapa orang. Tidak semua orang memiliki tenaga yang mumpuni untuk fokus selama 25 menit lamanya.

Bagi sebagian orang, waktu untuk mengistirahatkan pikiran mereka pasti berbeda-beda. Ada yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja agar tenaga mereka kembali pulih namun ada juga yang membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat kembali pulih dan siap untuk fokus lagi.

2. Waktu Fokus Belajar Setiap Orang Berbeda

Selain waktu istirahat, waktu fokus setiap orang juga berbeda-beda. Ada yang hanya dapat fokus hanya dalam kurun waktu 20 menit, ada yang dapat sangat fokus belajar dengan waktu yang cukup lama seperti 1 hingga 2 jam dan justru pikiran mereka akan terpecah dengan adanya berhenti sejenak di tengah-tengah waktu belajar. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa kamu bisa langsung fokus belajar pada detik pertama kamu belajar.

Justru, kamu dapat tiba-tiba harus berhenti dan istirahat sejenak padahal sudah mulai berada di tengah-tengah pikiran yang fokus. Saat kamu mengerjakan sesuatu juga tidak akan ada jaminan bahwa itu akan selesai dalam kurun waktu 25 menit, beberapa membutuhkan waktu yang cukup lama dan jika kamu harus berhenti dipertengahan, itu akan menyulitkan kamu.

3. Pengulangan

Pengulangan belajar-istirahat-kembali belajar-kembali istirahat dan dilakukan berulang-ulang tentu saja tidak efektif bagi sebagian orang. Pasalnya, hal tersebut dapat membuat sesorang merasa jenuh dan bosan. Selain itu, pengulangan seperti ini juga akan membutuhkan tenaga yang ekstra sehingga setelah kamu menyelesaikan rangkaian teknik belajar tersebut, kamu dapat mendapatkan kelelahan yang cukup ekstrim apalagi mengingat perbedaan jumlah waktu fokus dan istirahat yang terlampau jauh.

Itulah tiga alasan teknik pomodoro kurang efektif bagi sebagian orang. Namun, ada juga beberapa orang yang cocok memakai teknik pomodoro ini. Maka dari itu, kamu perlu mencari tahu terlebih dahulu apakah teknik belajar tersebut cocok dengan kamu atau tidak.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak