Nostalgia kerap kali terjadi tanpa disadari. Hanya dari mendengar lagu, mencium aroma parfum, atau sekelebatan momen, ternyata bisa mengingatkan kita kepada suatu peristiwa yang telah lama terjadi.
Istilah nostalgia sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno melalui Latin Baru yang merupakan gabungan dari akar kata "nostos," yang berarti "rumah," dan "algos," yang berarti "sakit." Yang merujuk pada kerinduan akan rumah. Nostalgia awalnya dikategorikan sebagai penyakit mental oleh Johannes Hoffer, seorang dokter dari Swiss pada tahun 1688 yang kala itu merawat para tentara Swiss yang cedera di Paris.
Seiring berkembangnya waktu, nostalgia tidak lagi dikategorikan sebagai penyakit mental melainkan perasaan sentimental seseorang terhadap sebuah kenangan. Dikutip dari situs Nytimes.com, bahwa banyak orang dilaporkan mengalami nostalgia setidaknya sekali seminggu, dan hampir setengahnya mengalaminya tiga atau empat kali seminggu.
Meskipun banyak orang yang merasa terganggu dengan kilas balik akan kenangan yang kurang baik dari masa lalu, namun, sebenarnya nostalgia memiliki dampak baik bagi kehidupan, loh! Penasaran? Yuk simak selengkapnya!
1. Meningkatkan romantisme terhadap hubungan
Nostalgia terbukti mampu meningkatkan romantisme dalam sebuah hubungan. Disadur dari Journal of Marital and Family Therapy, nostalgia meningkatkan hubungan romantis di antara pasangan. Nostalgia membantu kedua pasangan mengingat kembali memori manis hubungan. Hal ini memicu perasaan positif akan hubungan dan membantu meningkatkan kepuasan seseorang akan hubungannya.
2. Meningkatkan gairah hidup dan kesehatan
Bernostalgia dengan sesuatu dari masa lalu juga dapat membuat seseorang optimis terhadap kehidupan yang dijalaninya saat ini. Ingatan akan masa lalu yang penuh rintangan dan ujian, baginya mampu dihadapi dan diselesaikan dengan baik. Jurnal Psychology & Health menjelaskan bahwa ini mampu memicu perasaan optimis serta gairah hidup yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
3. Memulihkan kembali identitas diri seseorang
Nostalgia juga dapat membantu seseorang memulihkan kembali identitas dirinya, dikutip dari situs Republika.co.id, Profesor psikologi di Le Moyne College di Syracuse, New York, itu telah mempelajari nostalgia sejak 1995. Dia menjelaskan, nostalgia menghubungkan diri masa kini dengan masa lalu sehingga mengembangkan, mempertahankan, atau memulihkan identitas pribadi
4. Sebuah manifestasi rasa syukur dalam hidup
Nostalgia juga bisa menjadi sebuah manifestasi rasa syukur yang dimiliki seseorang saat telah mencapai sebuah level atau fase baru di dalam kehidupannya. Dengan mengingat kembali masa-masa di mana ia berjuang, menangis, sakit, dan terluka, perasaan syukur akan muncul. Tak hanya itu, dengan bernostalgia terhadap perjuangan dari masa lalu dapat memacu kita untuk tetap tumbuh dan berjuang.
Bernostalgia bukan hanya tentang teringat dan mengingat, tapi juga tentang bersyukur dengan apa yang kita miliki dan jalani hari ini.