Semua orang pasti mendambakan yang namanya healthy relationship (hubungan yang sehat). Namun, untuk mewujudkannya, ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi, salah satunya kebutuhan emosional.
Berbeda dengan kebutuhan fisik yang dapat dirasakan dan disentuh secara langsung, kebutuhan emosional lebih menekankan pada perasaan yang bisa membuatmu merasa bahagia dan tenteram.
Berikut ini beberapa kebutuhan emosional yang perlu dipertimbangkan untuk memperkuat jalinan ikatan dalam hubungan.
1. Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipahami sebelum menjalin suatu hubungan. Dengan kasih sayang, kamu dapat meningkatkan kedekatanmu dengan orang lain juga membantu dalam pertumbuhan hubunganmu.
Masing-masing orang memiliki cara yang berbeda dalam menunjukkan kasih sayang. Ada yang menunjukkannya dengan gestur yang baik atau kata-kata romantis.
Hal yang kerap jadi kekhawatiran adalah ketika tingkat kasih sayang dalam suatu hubungan berubah. Keadaan ini bisa jadi mendatangkan berbagai jenis masalah dan prasangka buruk.
Oleh karena itu, jika kamu merasakan perubahan dari pasanganmu, langkah yang tepat adalah dengan memulai percakapan agar tidak timbul kesalahpahaman.
2. Rasa Aman
Hubungan yang sehat akan menghadirkan rasa aman dan nyaman. Keamanan yang kamu rasakan bisa dalam berbagai bentuk. Misalnya, dia menghormati batasanmu, kamu merasa aman untuk bercerita padanya (tanpa takut dihujat), atau merasa bisa berbagi perasaan yang sama.
Namun, jika dalam hubungan itu kamu merasa tidak aman dan dilukai secara fisik, carilah dukungan profesional. Begitu juga ketika kamu merasakan ancaman emosional dari orang yang membuatmu merasa tidak nyaman. Apalah arti sebuah hubungan jika kamu menjadi pihak yang menderita dan diteror rasa takut.
3. Kepercayaan
Terakhir, kebutuhan emosional yang perlu dipertimbangkan adalah kepercayaan. Bak sisi koin, kepercayaan dan keamanan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Sulit merasa aman secara emosional atau fisik kepada orang yang tidak kamu percayai.
Pada dasarnya, kepercayaan tidak terbentuk begitu saja, perlu diolah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, kepercayaan yang sempat rusak, tidak hanya membutuhkan waktu untuk memperbaikinya, melainkan kerja sama yang ekstra dari kedua belah pihak.
Sebaiknya saat menjalin suatu hubungan, bersikap terbukalah mengenai cara kamu akan mengatasi orang yang melanggar kepercayaanmu. Jangan merasa tidak enakan dengan perilaku pasangan yang misalnya tertangkap selingkuh. Bagaimanapun, kamu harus mengutarakan hal-hal yang tidak dapat kamu terima, apalagi ini terkait kepercayaan yang dikhianati.
Demikian tiga daftar kebutuhan emosional yang perlu dipertimbangkan dalam hubungan. Kamu juga dapat mendiskusikan hal ini dengan pasangan untuk mengetahui kebutuhan masing-masing agar ke depannya terhindar dari berbagai permasalahan.