Penampilan dua pembalap Aprilia pada GP Ceko 2025 kemarin benar-benar menyita perhatian banyak pencinta MotoGP. Meskipun keduanya baru bergabung di awal musim ini, Bezzecchi dan Martin telah memberikan kesan yang positif.
Marco Bezzecchi tampil luar biasa di balapan utama hari Minggu. Dia sukses mengamankan posisi kedua setelah berduel sengit dengan Marc Marquez yang tampil begitu tangguh sepanjang lomba. Hasil ini menambah koleksi podium Bezzecchi musim ini, pembalap asal Italia itu berhasil mengantongi 3 podium.
Dia berhasil meraih podium pertama di GP Inggris, kemudian finis kedua di Assen, dan terakhir di Ceko kemarin. Selain podium, Bezzecchi juga sering konsisten finis di posisi enam besar pada beberapa balapan. Ini membuktikan sejauh musim 2025 berjalan, Bezzecchi sudah menunjukkan performa yang sangat stabil.
Berkat torehan tersebut, posisinya di klasemen sementara terbilang istimewa. Saat ini, Bezzecchi menempati peringkat empat dengan mengumpulkan 156 poin. Dia bahkan menjadi pembalap non-Ducati dengan posisi terbaik di klasemen musim ini.
CEO Aprilia, Massimo Rivola, merasa bangga dengan hasil yang diraih Bezzecchi di Ceko. Menurut Rivola, meskipun hanya finis di posisi kedua, hal itu tetap layak diacungi jempol.
Pasalnya, lawan yang dihadapi Bezzecchi bukanlah pembalap biasa, melainkan Marc Marquez, pembalap yang selalu menjadi ancaman besar bagi seluruh rider di grid MotoGP. Rivola mengapresiasi kegigihan Bezzecchi yang tetap menempel ketat Marquez hingga garis finis.
"Satu-satunya hal yang saya kurang suka adalah posisi kedua ini, seharusnya saya senang dengan posisi pertama, tapi Marc menunjukkan siapa pemimpinnya di sini," ujar Rivola dilansir dari laman GPOne.
Selain Bezzecchi, Jorge Martin juga berhasil tampil gemilang akhir pekan kemarin. Martin yang baru saja pulih dari cedera panjang dan absen selama sepuluh balapan, akhirnya meraih poin pertamanya musim ini.
Setelah start dari posisi yang kurang ideal, yakni posisi ke-12, Martin menyentuh garis finis di posisi ketujuh. Momen ini turut dirayakan oleh Massimo Rivola dan tim Aprilia yang lain.
Setelah mengalami badai cedera dan huru-hara dengan tim, mengakhiri balapan di posisi 10 besar tentu menjadi bayaran yang setimpal untuk Martin dan Aprilia.
Bagi Massimo Rivola, memiliki dua pembalap hebat seperti Marco Bezzecchi dan Jorge Martin tentu menjadi kebanggaan sekaligus tantangan besar.
Martin merupakan juara dunia musim lalu, sedangkan Bezzecchi adalah mantan pembalap VR46 Racing yang pernah menempati peringkat ketiga klasemen akhir MotoGP 2023.
Keduanya punya karakter balap yang agresif dan ambisi besar untuk menang, sehingga Aprilia harus bekerja ekstra keras memberikan motor terbaik bagi mereka agar mampu bersaing memperebutkan gelar juara.
Massimo Rivola menegaskan bahwa timnya akan terus mendukung penuh kedua pembalap itu. Aprilia siap melakukan pengembangan lebih lanjut demi membuat motor RS-GP semakin kompetitif.
Rivola menyebut, target mereka musim ini adalah membawa Bezzecchi dan Martin meraih hasil maksimal di setiap seri dan menempatkan Aprilia di posisi terbaik di akhir musim nanti.
Dia juga menegaskan, meskipun secara statistik Jorge Martin lebih unggul karena memiliki gelar juara dunia, Rivola tidak pernah menjadikan Bezzecchi sebagai wingman atau pembalap kedua.
"Masalah memiliki dua ayam jantan di kandang adalah masalah yang ingin saya atasi. Bezzecchi tidak pernah dianggap sebagai wingman," katanya.
Dengan kombinasi skill dua pembalap hebat dan kerja keras seluruh tim, Aprilia optimis bisa bersaing melawan dominasi Ducati dan lebih unggul dibandingkan dengan tim-tim lain di MotoGP.