KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga merupakan suatu tindak kekerasan berbasis gender dalam hubungan relasi personal seperti hubungan antara suami dan istri. Dampak KDRT dapat melukai salah satu pihak dalam hubungan tersebut, baik secara fisik maupun psikis yang dapat mengakibatkan trauma pada korban.
Untuk menghindari kemungkinan memiliki pasangan KDRT, sebaiknya kenali dulu sifat pasangan secara mendalam. Selain itu, ada beberapa cara yang dapat kamu terapkan untuk mengetahui apakah pasanganmu memiliki kemungkinan akan melakukan KDRT secara fisik atau tidak ketika sudah berumah tangga denganmu.
Yuk simak ulasan tentang potensi apakah pasangan bakal KDRT atau tidak dengan mengetahui 4 hal berikut ini dari pasanganmu!
1. Bertanya respon pasangan saat marah
Laki-laki cenderung mudah dikuasai oleh ego-nya yang tinggi. Saat marah, laki-laki akan memberikan reaksi yang berbeda tergantung dari caranya mengelola emosi. Jadi, sebelum memutuskan menikah dengannya tanyakan padanya apa yang akan dia lakukan saat marah. Bagaimana dia menghadapi sebuah persoalan yang menyulut emosinya.
Bila seorang lelaki tidak bisa mengendalikan dirinya saat marah, seperti memukul sesuatu ketika marah atau membanting barang, maka lelaki tersebut memiliki kemungkinan akan melakukan KDRT ketika menjalani kehidupan rumah tangga.
2. Cari tahu pola asuh pasangan ketika anak-anak
Pola asuh saat anak-anak akan tertanam dalam pikiran bawah sadar seseorang hingga dia dewasa. Anak yang diasuh dengan pola asuh yang keras bahkan pernah mengalami kekerasan fisik, cenderung akan tumbuh dewasa menjadi orang dewasa yang keras dan kembali melakukan kekerasan fisik.
Jadi, sebaiknya cari tahu bagaimana pola asuhnya ketika masih kecil. Jangan hanya menanyakannya pada satu sumber saja. Carilah narasumber yang dekat dengan pasanganmu namun tidak akan menjelekkan maupun menutupi keburukan pasanganmu.
3. Cari informasi tentang respon spontan pasangan saat marah
Tanyakan kepada keluarga, saudara atau tetangga serta teman-teman pasanganmu bagaimana respon spontan pasangan saat marah. Orang yang cenderung diam saat marah, biasanya adalah orang yang mampu mengendalikan emosinya.
Semakin banyak kamu tahu tentang pasanganmu, maka akan semakin baik untuk dirimu sendiri. Jadi, sebelum memutuskan menikah dengannya, ketahui dulu segala hal tentang dirinya.
4. Lakukan asesmen kesehatan mental dengan psikolog
Asesmen psikolog merupakan tes psikologi yang dapat kamu lakukan dengan pasangan untuk mengukur dan mengamati perilaku seseorang. Asesmen ini berupa wawancara, tes resmi dan data dirimu dan pasanganmu untuk kemudian dievaluasi dan diambil kesimpulan dari hal tersebut.
Nah, itu tadi 4 cara untuk mengetahui apakah pasanganmu memiliki kemungkinan akan melakukan KDRT atau tidak ketika telah menikah denganmu. Cara diatas tidak selalu menentukan sifat pasanganmu karena kepribadian pasanganmu hanya dirinya sendirilah yang tahu. Namun, tidak ada salahnya mencoba cara diatas untuk memperkecil kemungkinan memiliki pasangan yang KDRT.